14-Tertohok

139 21 0
                                    

     Setelah si Otoy hilang entah kemana, pada bubar balik kanan grak!! Ora. Pada balik ke tempat masing-masing dong. Tapi Shido sih masih pengen di warung, nemenin dedek Intan. Moga aja si Intan gak trauma.

Jalan kaki lah mas (m/n) ke kos sambil nenteng kresek isi es teh jumbo dua sama telur gulung plus siomay yang titip Shido tadi.

Begitu buka gerbang pas banget Karasu baru pulang dan masih banget markir motornya di garasi kos. Di samperin lah sama mas (m/n) terus disapa.

"Katanya pulang jam satu?" tanya mas (m/n).

Karasu yang abis ngelepas helm dari kepalanya pun merapikan rambutnya dengan bercermin di kaca spion motornya.

"Suka-suka aku lah." ketus Karasu yang membuat mas (m/n) kicep. Udah cuek tambah omongannya pedes. Pengen deh mas (m/n) cipok...//Pelan-pelan pak sopir

Mereka berjalan beriringan menuju kamar Karasu yang dipenuhi sama basa-basi mas (m/n) yang dibalas sarkas Karasu.

Sampailah mereka di depan pintu kamar Karasu, si penghuni kamar mengeluarkan kuncinya dari saku celana, membuka pintu dengan kunci tersebut.

Baru lah mereka masuk dari Karasu dulu lalu mas (m/n) ngikut masuk. Mata mas (m/n) mengamati sekitar kamar Karasu, rapi bersih, gak kayak kamar sebelah.

Mas (m/n) udah lesehan di lantai kamar si pemuda dengan tentengannya yang udah tertata rapi didepannya. Melihat banyak jajanan apalagi es teh jumbo didepan mas (m/n) membuat Bito mengambil satu es tersebut setelah menggantungkan jaketnya.

Karasu mengambil satu es teh jumbo didepan mas (m/n) tanpa ijin. Diseruput lah es sejuta umat itu yang langsung mengirimkan rasa dingin di tenggorokan Karasu, mata Karasu melirik mas (m/n) yang sibuk membuka bungkus siomay.

"Beli dimana?" tanya Karasu sedikit berbasa-basi.

"Gak tau, Shido yang beli." jawab mas (m/n) sambil memberikan satu siomay bulat yang udah ditusuk dan diterima baik oleh si pemuda.

Keheningan sesaat menghinggapi mereka yang duduk menikmati siomay dan es teh yang kemanisan. Karasu, meskipun hanya diam, matanya sesekali melirik mas (m/n) dengan ekspresi tak bisa ditebak.//Cieee...

"Tadi mas nongkrong di warung Intan sendirian?" tanya Karasu penasaran.

"Awalnya sih, tapi Sae sama Rin datang di susul duo jamet. Otoya nawarin kelinci, tapi..." jeda mas (m/n) yang ragu untuk memberitahu Karasu kejadian sebenarnya.

Tapi Karasu malah jadi penasaran, doi memicingkan mata dengan alis berkerut. "Tapi apa?"

Mas (m/n) kaget karena hampir keceplosan, dia berusaha nyari jawaban yang tepat. "Tapi ya...mmm itu..lucu-lucu gituh." jawab mas (m/n) tertawa canggung malah mengundang rasa curiga Karasu.

Sadar akan tatapan Karasu yang penuh selidik, mas (m/n) mencoba mengalihkan pembicaraan. "Yah, hidup normal hanyalah ilusi ya. Mau makan pecel ada aja dramanya."

Mendengarnya Karasu hanya memutar bola matanya lalu menyeruput es tehnya. "Mas yang milih mereka jadi anak kosnya. Jadi, selamat menikmati hidup sengsara."

Seketika mas (m/n) pundung dipojokan, merasa tertohok oleh omongan pedas Karasu.

'Fuck kata gue teh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Fuck kata gue teh.' batin mas (m/n).





Ngaku kelean!! Awokawokawok🏃🏃

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ngaku kelean!! Awokawokawok
🏃🏃

Kost Mas (m/n)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang