5

1.1K 101 15
                                    







Happy reading...


(*typo bertaburan, harap maklum)







★~(◡﹏◕✿)







Valiant masih setia memandang penuh minat ponselnya. Kebimbangan menyelimuti niatnya untuk menghubungi nomor tersebut. Bahkan pacuan jantungnya begitu cepat mana kala ia memasang ava Jungkook sebagai wallpaper ponselnya.


Berkali-kali ia mengetikkan kalimat namun segera ia hapus bahkan sebelum sempat mengirimnya. Jika saja Mark di sini dan melihatnya, sudah pasti asisten kurang ajarnya itu akan melontarkan ejekan. Namun Valiant juga membutuhkan sarannya kali ini.


Valiant begitu tabu bagaimana cara untuk mendekati seseorang. Bahkan bersama mantannya terdahulu, sang wanitalah yang mangajukan pertemanan. Ia butuh Mark, namun gengsinya lebih tinggi di bandingkan inginnya. Dan dengan segenap keberanian yang tidak setebal tisu itu, Valiant mengirimkan sebuah pesan untuk yang di sana.



📨 Be mine ❣️


"Hai...?"


Valiant tidak mendapat balasan. Bahkan pesannya hanya di baca saja oleh sang empu. Oke, dirinya tidak menyerah. Sangat tau, Jungkook mungkin bukan tipikal orang yang mudah merespon. Apalagi dengan nomornya yang asing ini.


"Jungkook!


"Maaf.
Sepertinya salah orang."


"Hah?!"


"Apa kurang jelas ketikan saya!
Jangan sok kenal!
Saya bukan orang yang anda maksud.
Dan lagi, saya tidal pernah berhutang kepada siapapun.
Anda debkolektor kan?, saya bisa melaporkan anda dengan tuduhan pemerasan jika masih tetap menghubungi saya."


Menjadikan Valiant urung untuk membalas pesan itu. Di lihatnya berkali-kali nomer Jungkook. Tidak mungkin kan anak muda tadi membohonginya, pikir Valiant. Dan apa katanya tadi, debkolektor?  Apa dia seperti itu.


Valiant masih mengabaikan pesan itu. Ia memilih bercermin lalu menuju meja Mark yang ada di depan ruangan miliknya.


"Mark!"


"BABI..." kaget Mark, dia sedang fokus btw.


"Kamu mengumpati saya?" datar Valiant.


"Ti-tidak Tuan. Saya hanya kaget tiba-tiba Tuan memanggil saya!" Mark menunduk berkali-kali, sumpah dia hanya reflek, sama sekali tidak berniat mengumpati sang Tuan.


"Apa saya terlihat seperti debkolektor?"


"Hah?"


"Jawab saja?"


"Tidak tuanku. Anda terlihat berwibawa dalam penampilan apapun!"


"Benarkah?"


"Sangat benar Tuan!" mantap Mark, lalu menatap kebingungan kepada sang Tuan yang kini kembali pada ruangan miliknya lagi.


𝐘𝐎𝐔 (𝑻𝒂𝒆𝑲𝒐𝒐𝒌/𝑽𝑲𝒐𝒐𝒌)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang