PART 19.Kejutan Untuk Eomma dan Appa

100 11 0
                                    

Happy reading...

***

Sinar mentari pagi musim gugur menerobos masuk melalui celah-celah tirai kamar Taetae. Daun-daun berwarna kuning keemasan berjatuhan pelan-pelan di luar jendela, menciptakan pemandangan yang indah nan syahdu. Namun, perhatian Taetae, bocah laki-laki berusia lima tahun itu, tidak tertuju pada pemandangan tersebut.

Matanya yang besar berbinar-binar penuh antusias. Hari ini adalah hari yang dinanti-nantikan oleh Taetae dan keenam hyungnya. Hari kepulangan Eomma dan Appa yang telah berlibur ke Amerika Serikat selama tiga bulan. Sebenarnya urusan pekerjaan sambil liburan.

Suara riuh rendah namun ceria terdengar dari dapur. Keenam hyung Taetae, Jin, Suga, J-Hope, RM, Jimin, dan Jungkook, pasti sudah berkumpul di sana, mempersiapkan segala sesuatu untuk kedatangan Eomma dan Appa.

Senyum lebar merekah di wajah Taetae. Dia tahu hari ini akan menjadi hari yang luar biasa. Dia bersemangat untuk memeluk Eomma dan Appa, bercerita tentang petualangan kecilnya bersama para hyung, dan tak lupa, mencicipi oleh-oleh yang pasti akan Eomma dan Appa bawa.

Dengan semangat yang menggebu-gebu, Taetae melompat dari tempat tidurnya. Kakinya yang mungil menari-nari menuju kamar mandi. Tak butuh waktu lama, suara riang Taetae bernyanyi sambil menyiram air memenuhi kamar mandi.

Setelah selesai mandi, aroma harum masakan khas Eomma langsung menyambut indra penciuman Taetae. Perutnya berbunyi nyaring, pertanda dia sudah sangat lapar.

Di dapur, keenam hyungnya sudah duduk rapi di kursi, menunggu sarapan. Jin Hyung, sang hyung tertua, tampak sibuk menyiapkan piring dan menyusun roti panggang buatannya. Suga Hyung, yang dikenal sebagai hyung paling pendiam, menyesap kopi hitam pekatnya dengan tatapan datar khasnya. J-Hope Hyung, si hyung ceria, berlarian kecil ke kulkas, mencari sesuatu.

"Hyung Hobi! Susu stroberi Taetae mana?" tanya Taetae dengan mata berbinar.

J-Hope menjulurkan kepalanya dari kulkas. "Habis, Taetae. Kemarin habis diminum Jungkook."

Taetae cemberut. Susu stroberi adalah minuman favoritnya. Biasanya, Eomma selalu menyiapkan stok susu stroberi untuknya. Tapi kali ini, sepertinya Eomma dan Appa belum sempat belanja.

"Tidak apa-apa, Taetae," ujar Jimin Hyung, hyung kelima, sambil mengelus rambut Taetae. "Nanti siang hyung belikan yang baru, ya?"

Taetae mengangguk pelan. Kekecewaan di wajahnya perlahan tersapu semangat baru. Dia duduk di kursi kosong di samping Jungkook, hyung bungsu mereka.

"Selamat pagi, Taetae!" sapa RM Hyung, hyung yang keempat, dengan senyum lebar.

"Pagi, hyung!" jawab Taetae sambil menggigit roti panggang buatan Jin Hyung.

Sarapan pagi itu diwarnai dengan obrolan dan canda tawa. Mereka bercerita tentang rencana mereka untuk menyambut Eomma dan Appa. Jin Hyung bilang dia akan membuatkan spanduk ucapan selamat datang, J-Hope Hyung berencana untuk menghias rumah dengan balon warna-warni, dan Jimin Hyung berjanji akan mengajari Taetae bernyanyi lagu selamat datang.

Saat sedang asyik berbincang, pintu dapur terbuka. Eomma, dengan celemek pink terpasang di pinggangnya, berjalan masuk sambil membawa nampan berisi panci sup kimchi yang masih mengepul panas.

Tapi tunggu dulu. Ini bukan Eomma. Keenam hyung Taetae sontak terdiam. Yang berjalan masuk ke dapur adalah Nenek, ibu dari Eomma Taetae, dengan senyum hangat khasnya.

Uri tae taeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang