Sedikit kaget

728 41 0
                                    

Cahaya matahari mulai menyinari pagi, cahaya masuk kesela-sela daun pepohonan durian yang rimbun. Suara ayam mulai terdengar yang tak langsung membangunkan iza yang terlelap dipelukan bang nandho. Pantasan tidur ku nyenyak, tidak kedinginan. Rupanya dipelukan bang nandho yang hangat, tau gitu mending pura-pura tidur supaya pas bang nandho tidur nyenyak bisa gerepe-gerepe. Pikir iza.

Sekarang masih sempatnih, bang nandho masih ngorok. Iza menggerakkan tangan kirinya kebawah menuju selangkangan bang nandho. Nandho hanya memakai celana hawai selutut dengan pinggang karet yang mulai longgar, membuat iza mudah untuk masuk kedalam celana bang nandho. Tangan iza meremas burung bang nandho yang memang sudah mengeras. Tebal sekali ini burung bang nandho, kalau dimasukin mulut bisa penuh ini.

Ukuran burung bang nandho menurut gambaran pegangan iza sangat tebal hampir susah digenggam, panjang burung bang nandho lumayan panjang. Sejengkal mah lebih ini, pikir iza. Iza yang mulai tidak sabar untuk menyentuh burung bang nandho secara kulit bertemu kulitpun mulai menerobos ke celana dalam bang nandho dengan mudah. Dahi iza sedikit berkeringat dingin, ada rasa sedikit takut ketahuan oleh bang nandho sebenarnya. Iza terus menatap kearah muka bang nandho yang masih mengorok keras. Selagi ngorok, berarti belum bangun. Pikir iza.

Keras, iza meremas burung bang nandho perlahan. Iza sedikit memaju - mundurkan genggaman tangannya di burung bang nandho. Genggaman penuh dengan burung bang nandho membuat iza juga menjadi tegang. Kalau dimasukin bang nandho bisa sakit sekali ini, tebal begini. Pikir iza.

Di dalam pondok yang mulai terang oleh sinar matahari, iza masih asik memegang burung bang nandho. Sebenarnya iza ingin nekad untuk memasukkan burung bang nandho kemulutnya, iza sampai membayangkan mulutnya penuh dengan burung bang nandho. Ditambah sesak dengan aroma jantan bang nandho.
"Ehmmh" suara bang nandho membuat iza terkaget dan langsung menarik tangannya dari dalam celana bang nandho. Nandho membalikkan badannya dari iza, dan lanjut terdengar suara ngorok dari bang nandho.

Hati iza berdebar, takut jika ketahuan oleh bang nandho. Iza perlahan menenangkan dirinya dan bangun dari baring, iza melihat jam dihandphonenya yang sudah menunjukkan pukul 6.45. Hari juga sudah semakin terang pikir iza, balik sajalah. Pikir iza.
"Bang, bangun. Abang belum mau balik?"
Iza menggerakkan badan bang nandho yang berisi kekiri - kekanan. "Ehmmh, udah pagi ya za." Nandho menghadap kearah iza, muka bang nandho masih berkerut karena matanya belum terbiasa dengan terkena sinar. Nandho yang mulai sadar, mengubah posisinya menjadi duduk menghadap iza. "Ehmm, itu za bawa itu duriannya pulang. Terserah iza aja mau bawa berapa." Nandho berkata sambil menunjuk durian yang sudah menumpuk dipinggir pondok.
Iza melihat takjub karena durian yang terkumpul sangat banyak, ada yang berukuran besar hampir sebesar bola kali dan ada juga yang sedang dan kecil. Bang nandho jadi ngumpulin sendiri semua ini tadi malam ya. Pikir iza.

"Maaf ya bang, abang jadi ngumpulkan duriannya sendiri. Aku malah tidak ada bantu abang." Iza sedikit merasa bersalah karena tidak menolong bang nandho. "Tidak apa atuh za, biasa saja. Kan saya tidak minta ditolongin semalam, cuma temani saja." Kata bang nandho tersenyum dan bangun kearah durian yang menumpuk. Nandho jongkok didepan durian sambil memilah-milah durian. Iza yang melihatnya sedikit terpesona dengan bang nandho, muka bangun tidur bang nandho sangat tampan. Bang nandho itu termasuk putih, karena sering bekerja keras membuat kulitnya sedikit kuning. Tapi mungkin karena memang dasar kulit bang nandho itu putih sekali, makanya kulit bang nandho tidak bisa menjadi gelap. Bang nandho yang jongkok membelakangi iza membuat iza bisa melihat postur lebar badan bang nandho, seperti yang iza lihat sebelum nya. Bang nandho itu besar berisi, tapi bidang. Seperti muscle bear - muscle bear yang kadang menjadi tontonan iza kalau coli melihat bokep. Dada dan pundak lebar, tapi perut berisi sedikit buncit. Walaupun buncit tapi lingkar pinggangnya bagus tidak melebar dengan lemaknya, masih terlihat ramping.

Perawat DesaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang