'
Halooo, ini aku si author cantik hehehehe.Fyi, aku baru bisa update lagi karena baru sempat lanjutin cerita ini, soalnya jari tanganku sudah membaik. Kemarin sempat kena pisau dapur, hehehe.
Dari kejadianku ini, kalian harus lebih berhati-hati saat menggunakan alat tajam seperti pisau, ya? Jangan sampai terluka.
Kali ini aku mau fokus kepada tuan putri dan si tampan pemenang sayembara.
Happy reading.
'
Note dari author: Kalau tulisannya miring gini berarti itu informasi dari aku, oke? Cukup fokus ke tulisan biasa karena itu pov Arjuna, begitupun dengan Drupadi.
Pov Arjuna.
Ketika tuan putri Drupadi dan ayahnya telah pergi dari tempat ini, kami semua benar-benar terdiam karena fokus kepada pikiran kami masing-masing, dan kondisi ini menambah kesan seperti kami sedang diselimuti oleh keheningan malam ini.
"Berhenti berdiam diri seperti ini. Lebih baik kalian beristirahat saja untuk malam ini." ucap Sri Krishna kepada Pandawa dan ibunya.
Ah ya, kami melupakannya. Dia juga datang ke sini bersama ayahnya Drupadi, tidak lain dan tidak bukan adalah Sri Krishna (Basudewa) yang ingin kami temui.
Tujuanku sebelumnya memang ingin mewakilkan saudaraku dan ibu untuk bertemu dengannya, tetapi ternyata cara kami bertemu dengannya melalui putri Drupadi tersebut.
Apakah ini rencananya juga? (Maksudnya rencana Drupadi setelah acara sudah selesai, dia benar-benar mempertemukan kami semua dengan Sri Krishna. Jadi, dia sudah menepati janjinya juga.)
"Salam, Basudewa." ucapku dan saudaraku yang lain, sedangkan ibuku hanya menyatukan kedua tangannya sebagai tanda dia memberikan salam juga.
Respon Sri Krishna adalah mengangguk dan segera memulai pembicaraannya lagi.
"Apakah kalian baik-baik saja?" tanya Sri Krishna kepada mereka yang sedang melihat ke arah Sri Krishna juga.
Hai, aku (author) kasih flashback sedikit ya.
Alasan Sri Krishna menanyakan hal itu kepada mereka karena Istana Laksagreha terbakar habis tanpa sisa, kecuali senjata para Pandawa yang telah menghitam karena terkena api.
Istana Laksagreha adalah Istana yang dirancang seorang Mentri yang dipercaya oleh Duryodana untuk membuat istana yang mudah terbakar.
Mungkin terbersit di pikiran, seorang Mentri yang dipercaya oleh Duryodana, padahal Istana Laksagreha itu yang akan di tempatkan oleh para Pandawa, dan bukan Istana untuk Duryodana. Bukankah itu aneh?
Ya, mungkin aneh, tetapi perintah bahwa Mentri tersebut yang diperintahkan oleh Raja Destarasta. Mentri itu adalah Mentri yang sudah dipercaya, sedangkan para Pandawa tidak bisa ikut campur dari pembuatan Istana itu dikarenakan itu adalah syarat dari Duryodana yang meminta jika Mentri saja yang berkerja.
Untuk sesaat, Duryodana terlihat baik karena membuat para Pandawa tidak perlu repot-repot mengurus pembuatan Istana mereka.
Namun, sebenarnya ada niat lain.
Saat ini para Pandawa dan Dewi Kunti dianggap telah tiada oleh seluruh kerajaan karena Bisma yang agung sedang berada di Sungai Gangga (sebagai bentuk penghormatannya kepada anak para Pandu, dan menghanyutkan senjata para Pandawa ke sungai tersebut.)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sosok baru
Historical FictionSeharusnya aku tidak ada di sini, dan sepertinya aku bisa berada di tempat ini karena saat itu aku tertimpa buku di perpustakaan kota, apakah itu mungkin? Tak hanya itu, ternyata aku baru saja memasuki tubuh seorang putri kerajaan Panchala karena ga...