'
Halo, apakah kalian sudah siap untuk melihat mereka semua menikah?
Eh, tunggu dulu, kalian masih harus tunggu satu bab lagi untuk mencapai bab mereka menikah, kalian harus kenal sama anak terakhir dari Raja Drupada. Dia akan aku jadikan salah satu karakter yang bakalan berpengaruh ke alur cerita.
Happy reading guys ~
Di bab sebelumnya, aku sempat bilang akan usahakan ada interaksi mereka kan? Jadi, aku kasih tipis-tipis deh ya, dan lebih banyak di bab selanjutnya, jangan khawatir. ~ Author.
Author's time.
Ini bagian flashback ketika Srikandi berada di tempat acara pernikahan, atau sebelum Raja Drupada memerintahkan Srikandi menjemput Drupadi yang sedang mengobrol dengan Dewi Kunti. Semoga kalian paham ya.
Oke lanjut ~
Dimulai dari para Pandawa yang sudah sampai di tempat pernikahan itu. Mereka menunggu Drupadi dengan perasaan yang beragam. Ada yang berdebar, ada juga yang penasaran dengan penampilan Drupadi di acara pernikahan mereka.
Lalu, ada yang khawatir dengan firasatnya yang mengatakan bahwa ada sesuatu yang akan terjadi sebentar lagi.
Setelah itu, ada yang mempersiapkan dirinya untuk meminta maaf kepada Drupadi, dan terakhir adalah ada yang ingin bermanja-manja dengan calon istrinya itu.
Semuanya benar-benar menunggu kedatangan Drupadi ke tempat ini.
Untuk kedatangan Pandawa tadi, mereka telah disambut oleh ratusan burung merpati yang telah diterbangkan oleh para pelayan.
Burung-burung yang berterbangan itu membuat pemandangan sore ini menjadi lebih indah dan sekarang matahari mulai tenggelam yang membuat keadaan mereka di acara tersebut menjadi hening.
Hal itu dikarenakan mereka sedang menikmati momen yang tidak bisa diabaikan ini.
Selain itu, kini ada anak laki-laki yang menghampiri para Pandawa, dan dia terlihat ingin membicarakan sesuatu kepada mereka.
"Salam, para pangeran. Aku tahu kalian tidak mengenalku. Hanya saja, aku ingin kalian mengenalku sebagai sosok yang akan membalaskan dendam dari kakakku, terutama kak Drupadi ketika ada orang yang menyakitinya, sekalipun itu ayahku sendiri maupun kalian nantinya. Kalian akan berhadapan denganku." ucap anak laki-laki itu yang memperingatkan kelima putra Pandu dengan rasa percaya diri yang disukai oleh Para Pandawa, padahal mereka sedang diperingatkan oleh anak kecil itu.
"Salam untukmu, pangeran. Kami memang belum mengenalmu, tetapi kami mengerti apa yang kamu ucapkan tadi, dan sekarang kami akan mengatakan bahwa kami berjanji akan menjaganya dari hal-hal yang menyakitkannya, sekalipun itu dari diri kita." ucap Yudhistira kepada pangeran itu dengan renang, dan respon pangeran itu seperti belum puas dengan jawaban dari Yudhistira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sosok baru
Historical FictionSeharusnya aku tidak ada di sini, dan sepertinya aku bisa berada di tempat ini karena saat itu aku tertimpa buku di perpustakaan kota, apakah itu mungkin? Tak hanya itu, ternyata aku baru saja memasuki tubuh seorang putri kerajaan Panchala karena ga...