3. Qobiltu nikahaha

69 37 20
                                    


Haloo! gimana kabarnya? semoga kebahagiaan selalu menyertai setiap langkah kalian!!

Utamakan vote terlebih dahulu sebelum membaca untuk menghargai penulis‼️

•••

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Satu minggu berlalu...

Di dalam kamar yang tertata rapi, terdapat seorang gadis yang sedang duduk dikursi bersama para sahabatnya. Gadis itu ialah Elodie.

"Cie bentar lagi jadi istri orang," ujar Ella. Ya, hari ini adalah hari pernikahan Zayyaf dan Elodie berlangsung.

"Parah sih, ngasi tau kita dadakan," sahut Xaviera.

"Gue juga ngga tau bakal secepat ini," balas Elodie. Ia juga tak menyangka bahwa dalam hitungan menit, gadis itu sudah berstatus sebagai istri dari seorang gus.

"Nanti kalau udah punya keluarga sendiri jangan lupain kita ya?" ucap Ella dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Iya, pasti nanti kita jarang kumpul begini lagi," sahut Xaviera.

"Engga mungkin dong gue lupain kalian. Kalian yang nemenin gue dari dulu sampai detik ini, mana mungkin gue lupain gitu aja," ujar Elodie. Jujur, ada sedikit perasaan sedih yang menggerogoti hatinya. Namun, ia berusaha menutupi itu semua dengan senyuman indah yang terpatri di bibir mungilnya.

pintu terbuka menampilkan seorang wanita yang tak lain ialah ibunda Elodie.

"Udah siap sayang?" tanya Rea kepada sang anak.

Elodie menarik napas dalam-dalam. "Sudah, Bun."

"Sebentar lagi ijab kabul akan dimulai," ujar Rea memberi tahu.

Elodie hanya mengangguk sebagai balasan. Gadis itu menarik napas dalam-dalam. Berharap dapat mengurangi rasa tegang dan detak jantung yang terus berdetak kencang.

Disisi lain, terdapat seorang lelaki dengan setelan jas dan rambut yang tertata rapi, sedang menetralkan napas dan detak jantung yang berdetak kencang. Dia adalah Zayyaf.

Kyai Hafidz yang melihat sang anak gugup pun menepuk pelan pundak tegap itu. "Baca bismillah dulu jangan lupa."

Zayyaf mengangguk.

"Bismillaahirrahmaanirrahiim," gumam Zayyaf.

"Ya... Zayyaf El-hemaza,"

My GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang