4. Zaujati? Khumaira? atau, Habibati?

25 12 8
                                    

Haloo! gimana kabarnya? semoga kebahagiaan selalu menyertai setiap langkah kalian!!

Utamakan vote terlebih dahulu sebelum membaca untuk menghargai penulis‼️

•••

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Elodie kini duduk di ranjang miliknya. Dirinya tak tahu akan bagaimana kedepannya. Akankah sesuai harapannya? atau mungkin tidak?

Suara adzan berkumandang. Menandakan waktu maghrib telah tiba. "Ambil air wudhu, kita sholat maghrib sekalian sholat sunnah, setelah itu murojaah dan dilanjutkan dengan sholat isya," tutur Zayyaf lembut.

"Iya, bentar aku wudhu dulu. Kakak udah wudhu?" ujar Elodie.

"Udah tadi." Jawab Zayyaf sembari menahan senyuman yang ingin terbit di bibirnya. Ia salah tingkah karena Elodie memanggil dirinya dengan sebutan 'Kakak' karena sebelumnya, Elodie selalu memanggil Zayyaf hanya nama atau lo-gue.

Kini mereka mulai melaksanakan ibadah sholat maghrib dan setelahnya diikuti oleh sholat badiyah maghrib dan dzikir.

"Kamu punya hafalan surah?" tanya Zayyaf setelah selesai dikirim dan berdo'a.

"Punya. Tapi cuma dikit sih," jawab Elodie.

"Ngga papa. Nanti kita hafalin bareng-bareng ya?" tutur Zayyaf lembut.

"Sekarang?" tanya Elodie.

"Mau sekarang?" ujar Zayyaf bertanya balik. Pertanyaan yang Zayyaf lontarkan spontan langsung dibalas anggukan oleh Elodie.

Keduanya kemudian beranjak dari sajadah untuk mengambil Al-Qur'an yang berada di rak buku di sudut kamar.

"Mulai dari surah yang kamu hafal dulu ya? baru lanjut ke yang belum hafal." Ujar Zayyaf sembari senyuman indah yang terpatri di bibirnya.

Beberapa menit berlalu. Zayyaf dan Elodie sudah membaca beberapa surah yang terdapat dalam Al-Qur'an. Mereka menyudahi kegiatan membaca Al-Qur'an karena adzan isya sedang berkumandang. Mereka sholat isya berjama'ah dan diakhiri dengan berbagai dzikir dan do'a yang dipimpin oleh Zayyaf.

"Kak," panggil Elodie.

"Kenapa, hm?" Jawab Zayyaf sembari melihat sajadah yang sehabis dikenakan dirinya.

"Canggung banget ngga sih? jujur aku bingung mau ngapain," ucap Elodie dengan polos.

Zayyaf yang mendengar apa yang istrinya ucapan itu hanya tertawa kecil. "Kita harus saling mengenal lebih dulu. Mulai dari hal-hal kecil saja."

"Kak, kalo aku ada satu permintaan, kakak bakal turutin ngga?" tanya Elodie.

"Pasti. Pasti saya turutin. Asal buat kamu bahagia, saya siap melakukan apapun." Balas Zayyaf sembari mengusap puncak kepala istrinya.

"Tolong kalau lagi ngomong sama aku jangan baku banget dong. Kaya lagi ngomong sama temen aja," ucap Elodie mengeluarkan isi hatinya.

Kekehan kecil keluar dari mulut lelaki yang berada di hadapan Elodie saat ini. "Siap, zaujati."

Elodie memalingkan wajahnya ke samping sembari menahan agar senyumannya tak terbit di wajahnya. Ia yakin, pasti pipinya telah memerah saat ini.

"Lihat. Pipi istri saya sudah memerah. Jadi, kamu mau ku panggil apa? Zaujati? Khumaira? atau, Habibati?" ujar Zayyaf dengan senyuman yang tak pernah luntur dari wajahnya tampannya.

"Udah, stop. Ngga kuat aku, kak. Bisa-bisa bumi aku banting nanti," ucap Elodie.

"Oke, Zaujati aja," final Zayyaf.

"Udah stop. Ayo tidur." ujar Elodie mengalihkan pembicaraan. Ia tak sanggup kalau terus membahas hal seperti ini. Kekehan kecil muncul dari bibir Zayyaf.

Lucu sekali istriku ini, batin Zayyaf.

•••

Halo!! lama tidak update

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halo!! lama tidak update. Masih ingin tahu kelanjutan dari kisah ini? jangan lupa vote dan komen yaa biar aku semangat update nya!

see you ✨️

My GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang