☁︎ PROLOG | 00 ☁︎

112 17 3
                                    

.❅。°❆·。*.❅· °。·❆
𝐴𝑅𝐸𝐿𝐿𝐴 & 𝐴𝐼𝐾𝐸𝑁
.
.

𝐸𝑁𝐽𝑂𝑌
-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-

AWAL MENULIS : 25-JULI-2024
SELESAI : MASIH MISTERI
-----------------------

Di sebuah pemakaman, ada seorang gadis yang sedang duduk di dekat pusara sang Kaka tercinta, tangan nya bergerak mencabuti rumput liar yang tumbuh di sekitar makam kakanya itu.

"Haloo ka, gimana disana. Kaka udah tenang ya?" lirih nya, dengan sorot mata nya sendu.

"Aku kangen Kaka tau, tapi kenapa Kaka gak pernah dateng di mimpi aku?"

Setelah mengucapkan itu, ingatan kembali berputar tepat 5 tahun silam.

Flashback on

Tepat di hari ulang tahun Arella, keluarga Arella di kejutkan dengan kabar Arella di culik. Dengan cepat Papah dan kaka Arella menuju tempat yang sudah mereka temukan.

Mereka berhasil melacak keberadaan nya, tak susah untuk Papah Arella melacak keberadaan anak nya. Karena Papah Arella sempat menaruh GPS di kalung yang di gunakan Arella.

Di tempat sepi nan gelap, Arella hanya bisa menangis, seraya menunggu bantuan dari keluarga nya.

Kaki nya terlalu lemah untuk berlari dari tempat menakutkan itu. "Papah.. Kaka. Aku takut"lirih nya, seraya memeluk kedua kaki nya.

Selang 2 jam setelah nya, terdengar suara keributan dari luar, Arella yang penasaran, memberanikan dirinya untuk melihat di balik jendela.

Mata indah Arella, menangkap seseorang yang yang sangat familiar di mata nya.

Itu adalah sang kaka, yang sedang berkelahi dengan seorang penjahat yang menjaga pintu dimana Arella di sekap.

Tak sampai 5 menit penjahat itu sudah takluk di tangan Arshaka-- Kaka dari Arella.

Dengan cepat Arshaka membuka pintu dan langsung memeluk Arella yang, ada di depan pintu.

"Kamu gak papa kan dek?" tanya Arshaka, seraya memeluk erat sang adik.

"Aku mau pulang Ka, aku takut" lirih Arella dengan tubuh yang bergetar hebat.

"Yaudah, ayo kita pulang ya." Arshaka lalu membantu Arella berjalan.

Dorr..

Baru saja berjalan beberapa langkah, suara lepasan peluru terdengar sangat keras di gendang telinga Arella.

Saat ia melihat Arshaka, tubuh nya beku di tempat, saat melihat dada Arshaka mengeluarkan banyak darah.

"Ka" lirih nya, tak lama tubuh nya ikut ambruk saat tubuh jangkung milik Kaka nya itu ambruk.

"SIALAN KAU!!!" murka sang Papah yang melihat putra nya tertembak.

Mereka pun akhirnya adu tembak, sedang kan Arella menumpukan kepala sang Kaka di pahanya.

"Kaka" lirih nya, mengusap surai hitam milik Arshaka.

"Adikku, jangan nangis ya. Maafin Kaka kalo kaka belum bisa jadi Kaka yang baik buat kamu" ucap Arshaka, membelai lembut pipi Arella.

ARELLAIKEN [ARELLA & AIKEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang