☁︎ ARELLAIKEN | 04 ☁︎

35 12 0
                                    

.❅。°❆·。*.❅· °。·❆
𝐴𝑅𝐸𝐿𝐿𝐴 & 𝐴𝐼𝐾𝐸𝑁
.
.

𝐸𝑁𝐽𝑂𝑌
-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-


Sebulan setelah acara promnight kemarin, mereka melanjutkan aktivitas nya kembali sebagai Kaka kelas. Mereka kini sudah ada di tingkatan paling tinggi di SMA, yaitu kelas 12.

Jadi mereka harus memberikan contoh yang baik untuk adik-adik kelas nya. Jangan sampai mereka malah memberi kan pengaruh negatif bagi adik kelasnya yang lain.

"Gak kerasa ya, kita udah kelas 12 aja" celetuk Arella, mengundang atensi lain.

"Bener!! Kayak baru kemarin tau kita kenalan" timpal Arneyva.

"Gak kerasa juga, tahun depan kita harus kepisah" ucap Haruka, membuat yang lain ingin menangis.

"Tapi gue lebih sayang minggu depan sih" celetuk Arneyva, membuat orang yang mendengar nya harus berfikir keras, untuk mencerna perkataan nya.

Arella yang langsung konek dengan pikiran, mengetahui apa yang di maksud Arneyva.

"Sama Ney, gue juga sayang minggu depan" timpal Arella, menepuk-nepuk pundak kawannya itu.

Lavanya yang asal nya memang lemot, jadi susah untuk mencerna semua nya. "Kasih tau aja deh. Otak gue terlalu kecil buat mencernanya" protes Lavanya, mendapatkan tertawa an dari teman-teman kelas nya.

"Minggu depan tu, acara pelepasan jabatan untuk kelas 12. Sedang kan Arneyva kan wakil ketua OSIS. Dan gue ketua MPK. Otomatis kita sayang dong" jelas Arella menjelaskan pada Lavanya.

"Ouh iya, gue juga anjay. Kan gue ketua PMR ya" ucap Haruka, baru sadar bahwa dia ketua PMR.

"Jabatan sendiri aja lupa Lo" sindir Lavanya.

"Bodo!!" sungut Haruka.

"Ehk Rella, itu ada adek kelas di depan pintu. Samperin sana" mendengar ucapan Deris, Arella dan Arneyva pun berjalan menuju adik kelas yang ada di depan pintu.

"Ya ada apa?" tanya ramah Arella.

"Maaf Ka, aku mau minta tolong boleh gak?" tanya seorang pemuda lelaki itu.

"Minta tolong apa? Selagi kita bisa, kita pasti bantu kok" jawab Arneyva.

"Kita di suruh buat penelitian, dan buat pembimbing nya dari kaka kelas. Apa Kaka bisa bantu?" jelas nya.

"Ouh, boleh-boleh kita bisa bantu kok" jawab Arella dengan ramah.

"Butuh berapa orang memang nya??" tanya Arella.

"4 kak, soal nya satu kelompok itu 8 orang. Dan pembimbing megang 2 orang" jelanya.

Arneyva mengangguk mengerti. "Yaudah oke, nanti kita nyusul ke sana ya setelah istirahat. Kita mau izin dulu ke guru" terang Arneyva, langsung di angguki oleh lelaki itu.

"Ehk, kelas memang nya kelas apa sih?" tanya Arella.

"Kelas 10 IPS 1 Ka" jawab nya.

"Ouh oke-oke nanti kita kesena ya" mereka pun kembali ke kelasnnya, dan Arneyva dan Arella pun meminta Haruka dan Lavanya.

"Ayoo bantuin adek kelas yukk" ajak Arella.

"Bantuin apaan??" tanya Lavanya.

"Bantuin jadi pembimbing adek kelas yuk-yuk" pinta Arneyva, menarik-narik tangan Lavanya.

"Gue ayo aja, yaudah cepat kita bilang dulu ke guru yang bakalan masuk nanti" ucap Haruka. Tak lama bell pun berbunyi. Yang menandakan waktu istirahat telah tiba.

ARELLAIKEN [ARELLA & AIKEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang