☁︎ ARELLAIKEN | 16 ☁︎

20 7 3
                                    

.❅。°❆·。*.❅· °。·❆
𝐴𝑅𝐸𝐿𝐿𝐴 & 𝐴𝐼𝐾𝐸𝑁
.
.

𝐸𝑁𝐽𝑂𝑌
-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-

Keesokan harinya, Arella berniat untuk diam di rumah dan menikmati hari libur nya. Tapi sayang seribu sayang, teman-temannya mengajak Arella pergi ke suatu teman.

Katanya sih, untuk merayakan 1 hari pacaran Arella dan Aiken. Arella pun, mau tak mau harus ikut. Karena dia lah peran utama nya.

Ada-ada saja teman-teman nya itu. Padahal baru 1 hari. Apalagi nanti 1 tahun, seperti nya akan menyewa kapal pesiar.

"Bunda, Arella berangkat dulu ya" pamit Arella.

"Mau kemana sayang? Kalo mau keluar bilang sama Papah. Papah ada di taman belakang sama Naysila" titah Viona.

Arella pun mengikuti arahan Bunda nya itu. Ia langsung berjalan ke taman belakang untuk menghampiri Papah nya.

"Pah" panggil Arella, saat sudah dekat dengan Papah nya.

"Iya sayang? Ada apa?" tanya sang Papah, seraya mengelus puncak kepala Arella.

"Aku izin pergi ya. Mau main sama temen-temen" izin Arella seraya memeluk sang Papah.

"Boleh, tapi inget. Jangan terlalu sore pulang nya ya" peringat Reynan-- Papah Arella.

"Siap Pah" ucap Arella, seraya hormat pada Papah nya.

"Ehk iya sayang, Papah besok bakalan ada dinas di luar kota. Kamu jagain Bunda ya. Papah takut Bunda kenapa-kenapa" titip Reynan, pada putri sulungnya.

"Tapi Papah gak lupa kan lusa?" pastikan Arella.

Reynan mengangguk, meyakin kan putri nya. Ia tau apa yang dimaksud Arella.

"Tenang aja sayang, nanti kamu mau gimana bilang sama Papah" ucap Reynan.

"Ehem" dehem Naysila yang sedari tadi di kacangin.

"Ouh gitu, jadi aku di lupain. It's okey !!" Naysila yang sedari tadi di diam kan pun merajuk. Dan ia berjalan menuju kamar nya.

"Ehk, Nay sayang!!" teriak Reynan memanggil putri terakhir nya itu.

"Yaudah Papah susul Naysila dulu. Kamu hati-hati di jalan" ucap Reynan. Lalu pergi mengejar Naysila.

Setelah mendapatkan izin dari kedua orang tua nya. Arella langsung pergi ke depan untuk menunggu taxi.

Bukan nya taxi yang ia temui, tapi malah Aiken yang susah nangkring di atas motor, seraya tersenyum manis ke arah Arella.

"Tu orang ngapain sih. Mana pagi-pagi udah ganteng banget lagi" gumam Arella, seraya berjalan pelan ke arah Aiken.

"Hai" sapa Aiken.

"Hai juga, lo--

Aiken langsung menempel kan jari telunjuk nya di bibir Arella. Arella tentu saja terdiam dan tak bisa berkata-kata.

"Stt, jaga bahasa kamu" peringat Aiken, dengan suara lembut nya.

"O-ouh maaf" gugup Arella.

Berbohong jika Arella tak salah tingkah, jantung nya berpacu lebih cepat dari pada biasa nya.

"Ayo, aku anterin. Mau kemana?" ajak Aiken.

"Aku mau ke cafe rindu" ucap Arella.

"Oke siap tuan putri ku" Arella dengan senyuman mengembang pun. Langsung duduk di jok belakang motor Aiken.

ARELLAIKEN [ARELLA & AIKEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang