☁︎ ARELLAIKEN | 08 ☁︎

22 10 0
                                    

.❅。°❆·。*.❅· °。·❆
𝐴𝑅𝐸𝐿𝐿𝐴 & 𝐴𝐼𝐾𝐸𝑁
.
.

𝐸𝑁𝐽𝑂𝑌
-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-

Setelah hampir 2 hari berlibur, Arella, Arneyva, Haruka, dan Lavanya sudah kembali sekolah. Seperti Senin biasanya mereka akan melakukan upacara bendera.

Di bawah teriknya matahari, kelas 12 kini sedang di tahan oleh kesiswaan, karena akan diadakan cukuran masalah.

"Kan yang di cukur laki-laki, kenapa kita harus juga sih!!. Mana panas banget lagi" gerutu Lavanya.

"Iya lagi. Lav, muka Lo pucet, Lo sakit?" tanya Arella.

Lavanya menggeleng lemah. "Gue cuma pusing aja kok" lirih nya.

Tak lama tubuh nya ambruk, dengan cepat Arella, memanggil PMR untuk membawa Lavanya ke UKS.

"Haruka!! Lavanya pingsan. Tolong!!" teriak Arneyva, memanggil kawan yang itu.

Haruka yang mendengar teriakan itu, langsung menghampiri sumber suara itu.

"Ehk, ni anak kenapa?" tanya Haruka, saat melihat Lavanya yang sudah terbaring di tanah.

"Jangan nanya aja, tolong in!" ucap Arella, seraya melindungi wajah Lavanya dari paparan sinar matahari.

Mendengar itu, Haruka langsung berlari membawa tandu. Dan membawa Lavanya ke UKS di ikuti Arella dan Arneyva.

Sesampainya di UKS Lavanya langsung di baring kan di brankar, dan yang lainnya duduk di sofa yang ada di sana.

"Ney, mau sekalian gak itu ganti perban kaki Lo" tawar Arella.

"Gak usah nanti aja deh" tolak Arneyva, dan lebih memilih melihat-lihat buku yang ada di sana.

"Lagian udah di obati juga sama Ibu" lanjut Arneyva.

"Yaudah, jangan banyak gerak dulu. Kaki Lo masih sakit kan?" Arneyva mengangguk sebagai tanda jawaban.

Tak lama Haruka pun, menghampiri mereka, dan duduk di sebelah Arella.

"Gimana Lavanya, udah bangun belum?" tanya Arella.

"Udah, tapi gue kasih obat dulu. Jadi lagi tidur tu anak" jawab Haruka, terlihat lelah sekali.

"Kalo capek istirahat dulu, jangan di paksain Ruka" ucap Arneyva, ia tau bahwa Haruka sedang lelah sekali.

"Enggak kok"

"Ehk, iya coba kalian liat pergelangan Lavanya deh" ucap Haruka, membuat Arneyva dan Arella kebingungan.

"Ada apa emang nya??" penasaran nya.

Haruka menggeleng kecil. "Liat aja langsung"

Dengan segera Arella dan Arneyva, mengecek pergelangan tangan Lavanya. Sungguh terkejut nya mereka, saat melihat banyak bekas sayatan di pergelangan tangan Lavanya.

Dan itu masih basah, terlihat sangat menyakit kan juga. Mereka tak habis pikir, kenapa Lavanya bisa terfikir kan hal seperti itu.

Karena terusik, Lavanya pun bangun dari tidurnya, mata nya langsung membelak saat pergelangan tangan nya, terbuka dan di lihat oleh ketiga teman nya.

"Maksud Lo apaan kayak gitu?" tanya Arella dengan nada tak suka.

"Gabut doang gue, gak ada niatan apa-apa kok" elak Lavanya, langsung menutup kembali pergelangan tangan nya.

"Lav .. ada masalah tu bilang, jangan di pendem sendiri. Dan tangan Lo jadi korban" timpal Arneyva, dengan tatapan khawatir.

"Iya maafin. Gue gak mau cerita, karena kalian juga punya masalah sendiri, gue gak mau kalian malah makin kepikiran kalo gue cerita" ucap Lavanya, menyesal.

ARELLAIKEN [ARELLA & AIKEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang