(9) Your Pain is My Tears

174 17 3
                                    

Please listen to So Will I by Ben Platt in the second half of this chapter.

***

Reuni kelas diadakan pada sabtu malam di restoran bintang lima milik keluarga Yaoyorozu. Semua orang sudah meluangkan waktu mereka dari jauh-jauh hari karena menganggap reuni kali ini sangat penting sejak Izuku kembali ke Jepang. Sehingga tak satu pun dari mereka yang tak hadir memenuhi undangan. Bahkan jika mereka bekerja di kota atau provinsi lain.

Saat Izuku tiba, Katsuki masuk ke private room terlebih dahulu dan mengatakan kalau Izuku tak bisa hadir karena suatu alasan. Semua orang mendesah dan mengerang kecewa karena mereka sangat ingin bertemu dengan Izuku. Katsuki tertawa dan Izuku yang berdiri di luar pintu mendekat untuk memukul kepalanya. Semua orang tercengang akan kemunculannya.

"Hai, teman-teman," sapa Izuku sambil mengangkat tangan dan tersenyum kecil.

"MIDORIYAAA!!"

"MIDOBROOO!!"

"MIDOBABEEE!!"

"IZU-KUUNN!"

"IZUKU-KUUNN!"

Izuku merasa akan terlempar oleh keributan itu. Dia mendekat dan kemudian diserbu oleh teman-temannya. Ada yang memeluk, ada yang menepuk-nepuk kepala, punggung atau bahu, ada pula yang mencubiti pipinya. Dia terjebak dengan wajah pasrah dan menatap Katsuki untuk meminta pertolongan. Sementara yang ditatap hanya menyeringai dan memilih duduk. Di sisi lain, Shoto tengah menatap keributan di dekat pintu masuk. Dia melirik ke arah Katsuki dan memberi anggukan menyapa, Katsuki membalasnya dengan anggukan lagi.

"Oi, oi. Sudah hentikan. Dia akan kabur kalau kalian terus seperti ini!" teriak Katsuki kepada teman-temannya.

Tenya yang paling waras segera berseru, "Teman-teman, sudah cukup! Kalian akan membuat Izuku-kun tak nyaman. Kita bisa mengobati rindu kita dengan mengobrol di meja."

Semua orang segera melepaskan diri dari Izuku yang akhirnya bisa bernapas lega. Tapi dia masih harus menenangkan Ochako, Denki dan Eijiro yang menangis.

"Kami sangat merindukanmuuu.....!" Denki merengek seperti bayi.

"Baiklah, baiklah, maafkan aku baru bisa menemui kalian. Aku juga merindukan kalian," ucap Izuku sambil mengusap-usap punggung Denki. "Ayo kita duduk dulu."

"Bagaimana bisa kau menjadi lebih tinggi dariku, huh?" protes Denki iri yang dibalas tawa kecil Izuku.

Izuku membawa tiga orang itu untuk duduk. Ochako terus memeluk lengan Izuku dengan air mata dan ingus yang masih menghiasi wajahnya. Izuku mengambil tempat duduk di dekat Fumikage bersama Ochako dan Denki, sementara Eijiro duduk di samping Katsuki.

Semua orang kini berkumpul bersama dan Tenya sebagai ketua kelas memberi beberapa patah kata pembuka. Tak lupa mengucapkan selamat datang kembali kepada Izuku yang telah bertahun-tahun berada di negeri orang. Semua orang bersorak kembali. Makan malam pun dimulai dan mereka menikmati waktu kebersamaan dengan bermacam-macam obrolan.

Malam itu Izuku menjadi pusat perhatian. Teman-temannya bertanya apa dia keberatan untuk berbagi kontak, Izuku mengizinkan semua orang memiliki kontaknya dan mereka semua kembali bersorak. Mina juga bertanya apa Izuku ingin bergabung di obrolan kelas, pria bersurai hijau itu setuju dan lagi-lagi sorakan bahagia memenuhi private room tersebut.

Semua orang ingin Izuku menceritakan pengalamannya selama kuliah dan meniti karir di Amerika. Denki bertanya apa dia keberatan untuk menceritakan pengalamannya. Izuku mengiyakan dan menceritakan beberapa bagian yang tak menyulitkannya.

Pada suatu hari, Katsuki pernah memberitahu kepada teman-temannya, bahwa Izuku perlu penyesuaian diri kembali untuk bersosialisasi. Jika mereka ingin bertukar kontak atau bertanya banyak hal padanya, lebih baik untuk meminta izin dan bertanya apa Izuku bersedia memenuhi permintaan atau pertanyaan mereka. Dan yang paling harus diingat, jangan pernah menyinggung hal sensitif tentang ibu atau kekasihnya yang sudah meninggal.

Bear Your PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang