(13) A Love That Hurts and Heals You

73 11 5
                                    

cw // nsfw 🔞

Just listen to This Love by Davichi in the first half


***


Izuku mengeratkan pelukannya pada tubuh Katsuki yang masih berada dalam keterkejutan. Bagaimana mungkin dia tak terkejut atas kedatangan dan pelukan tiba-tiba pria itu setelah perang dingin pasca pertengkaran mereka beberapa hari lalu? Tapi melihat kondisi Izuku yang begitu buruk, Katsuki tak bertanya lagi dan akhirnya membalas pelukannya dengan lembut.

"Kau bisa bercerita padaku tentang apa yang terjadi, Izuku. Aku disini," tutur Katsuki tepat di telinga pria di pelukannya.

"Kenapa, Kacchan?" ucap Izuku dengan suara teredam.

Katsuki mengerutkan kening dan menunggu kalimat Izuku selanjutnya.

"Kenapa kau tak berterus terang padaku sejak awal soal perasaanmu?"

Tubuh Katsuki menegang mendengar pertanyaan itu.

"Apa maksudmu, Izuku? Bukankah kau menghindariku karena jijik padaku? Kenapa kau tiba-tiba seperti ini?"

Izuku melepaskan pelukan mereka dan menatap Katsuki, satu tangannya memegang tangan yang lain.

"Kau ini bodoh?"

Katsuki melotot. "Hah...? Apa maksudmu mengataiku bodoh?"

Izuku memukul dadanya pelan dan menjawab, "Jika aku merasa jijik padamu, bukankah tak seharusnya aku datang kemari dan memelukmu?"

Alis Katsuki terangkat. "Lalu? Kau tak membenciku? Mungkin.... Yah, aku tak akan terkejut jika kau merasa jijik padaku, meski itu menyakitkan."

"Kau pikir aku tak tahu jika Shoto menyukaiku selama ini?"

Katsuki melebarkan mata. "Kau tahu itu?"

Izuku menghela napas dan mengangguk. "Aku tak sengaja mendengar percakapan kalian di ruang ganti saat sekolah dulu. Yah... Itu sangat mengejutkan. Aku sempat menghindarinya beberapa hari─"

"Karena kau merasa dia menjijikan?"

"Karena aku sangat terkejut," timpal Izuku. "Tapi kau lihat, hubungan kami baik-baik saja setelah itu. Bahkan meski sampai saat ini dia masih menyukaiku, aku masih mampu mempertahankan pertemanan kami. Jadi harusnya kau mengerti, jika Shoto saja tak kubenci, apalagi dirimu?"

Katsuki mundur beberapa langkah dan bersandar pada dinding, tangannya yang bebas mengusap wajahnya yang menunjukkan ekspresi lega.

"Jadi kau tak membenciku, ya..."

"Dasar bodoh."

Katsuki menendang kaki Izuku. "Berhenti mengataiku bodoh," protesnya kesal.

Izuku tertawa kecil dan Katsuki bisa melihat warna wajahnya berubah menjadi bersemu merah muda, tak sepucat saat pertama kali datang.

"Daripada berdiam diri disini, lebih baik kita masuk."

Katsuki menarik tangan Izuku ke ruang tamu dan mengajaknya untuk duduk bersisian di atas sofa.

"Jadi, katakan padaku," ucap Katsuki seraya menatap pria di sampingnya, "Kenapa kau menanyakan hal itu?"

Alih-alih membalas tatapannya, Izuku memilih untuk menunduk, meraih tangan Katsuki ke pangkuannya untuk dia genggam lebih erat.

"Mungkin jika denganmu, aku bisa mencobanya, Kacchan."

"Mencoba apa, maksudmu? Berkencan denganku?"

Izuku mengangguk.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 7 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bear Your PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang