FALLING IN LOVE
............................
pagi hari di rumah Diranta sudah cukup ramai, semua orang sudah bangun pagi ini padahal hari ini adalah hari Sabtu yang dimana semua orang libur dari kegiatannya kecuali yang kerja, kelima anak Diranta itu sudah siap untuk berjalan bersama dengan sang ayah untuk membeli sarapan.
"Kalian udah siap?" Tanya sang ayah yang sudah berada di teras rumahnya
"Sudah" jawab mereka kompak
"Makan bubur pak Tarno aja ya" ucap sang ayah yang sedang membuka gerbang rumah mereka
Mereka semua akhirnya keluar dari kamar dan segera berjalan santai bersama menuju tukang bubur langganan keluarganya itu, kegiatan ini sudah menjadi rutinitas mereka ketika libur tiba, berjalan santai bersama dan bercerita-cerita tentang apapun yang mereka lewati selama 5 hari ini.
"Nanti jam 10 an bunda kalian bakal dateng kerumah, ayah jam segitu udah pergi ke kantor sama bang Theo" jelas sang ayah yang baru saja membuka handphone miliknya
"Kamu ada kelas jam berapa bang?" Tanya ayah kepada bang Hendry yang sedang menjalani kuliah dan mengambil jurusan teknik mesin itu
"Jam 12 an sih yah, bisalah buat rasain masakan bunda" jawab Hendry
Mereka melanjutkan perjalanannya menuju tukang bubur langganan mereka itu, sesampainya disana mereka berenam bertemu dengan seseorang yang sangat di kenal oleh keluarga itu.
"Eh nak Haikal, beli bubur juga nak?" Tanya ayah yang menepuk pundak Haikal, lelaki yang tinggal di samping rumah keluarga Diranta itu berada di tukang bubur juga, rasanya Ayara ingin teriak saja
"Eh om, iya nih om, mamah lagi sakit soalnya jadi sekeluarga makan bubur" jawab Haikal dengan senyuman canggungnya
"Om kesini bawa pasukan ya" canda Haikal yang melihat ke belakang Diranta dan menemukan kelima anaknya itu
"Hahaha iya nih, udah jadi kebiasaan kita berenam buat jalan santai ke tukang bubur pak Tarno, soalnya disini doang yang enak" ucap Diranta yang menanggapi candaan laki-laki di depannya itu
"Kalo buburnya pak Tarno mah emang udah the best banget om, kalo ada penghargaan buat tukang bubur terenak, pasti pak Tarno menang" ucap Haikal dengan nada bangga, Ayara benar-benar heran dengan jokes bapak-bapak yang di keluarkan oleh Haikal itu
"Hahahahaha bisa aja kamu nak, yaudah kalo gitu saya sama anak-anak duduk dulu ya" pamit Diranta sambil menepuk pundak Haikal lalu berjalan untuk mencari tempat duduk untuk dirinya dan anak-anak
Saat Ayara melewati Haikal, Ayara bisa melihat kalo laki-laki yang barusan dia lewati itu memberikan kedipan untuknya, benar-benar merusak mood paginya saja.
"Om duluan ya, Yosh, Jen, bang, gua duluan ya" pamit Haikal dengan bingkisan yang dia bawa
"Anaknya Diranta, pulang duluan ya" lanjut Haikal sambil mengedipkan matanya ke Ayara, Ayara benar-benar ingin menjambak lelaki itu tapi harus menahannya karena ada sang ayah yang melihat
Setelah acara berpamitan itu, akhirnya Haikal pergi dari lokasi tukang bubur ini, kalo saja membunuh orang tidak dosa mungkin Ayara akan melakukan itu saat di ganggu oleh Haikal.
KAMU SEDANG MEMBACA
falling in love with tetangga
Teen Fictionmenceritakan tentang seorang anak perempuan yang harus menghadapi anak tetangga yang begitu usil dengan dirinya sampai akhirnya mereka berdua sama sama jatuh cinta dan menjalin hubungan bersama-sama #HAESELLE #FIKSI