falling in love with tetangga

5

Falling In Love

...............................

Haikal turun dari motornya dan segera menutup pintu gerbang miliknya, Haikal membuka pintu rumahnya dan memasuki rumahnya, ia membuka sepatu miliknya dan menaruhnya di rak sepatu.

"Abang baru pulang?" Tanya adeknya Haikal yang bernama Hendra itu, anak kecil yang baru memasuki kelas 4 SD itu sedang bermain mobil-mobilan di ruang tamu dekat pintu masuk itu

"Iya, tadi Abang latihan silat dulu, Hendra udah makan?" Tanya Haikal yang menaruh tas miliknya di sofa, "aku udah makan, ayah tadi pulang buat masakin sop terus kerumah sakit lagi" jawab Hendra yang melanjutkan acara bermainnya itu

"Oh iya kata ayah, Abang kalo mau makan panasin sop sama ayam aja" lanjut Hendra yang baru mengingat ucapan ayahnya itu, Haikal hanya menganggukkan kepalanya lalu berjalan ke dapur miliknya.

Haikal mengambil Tupperware yang ada dikulkasnya itu, Haikal menyiapkan panci dan penggorengan untuk memanaskan lauk yang sudah dingin itu, ia memasuki sop yang dingin itu ke dalam panci dan menggoreng ayam di penggorengan.

"Abang, besok ulang tahun bunda, Hendra udah beliin hadiah buat bunda, besok kita kerumah sakit yaa" ucap Hendra yang berada di belakang Haikal, Haikal melihat kebelakang untuk memandang wajah adeknya itu

"Nanti Abang tanyain ke ayah dulu ya, besok kalo dibolehin kerumah sakit, kita beli kue juga buat bunda" jawab Haikal sambil mengelus kepala adiknya itu

...........................

Malam kali ini sangat sepesial menurut Aya, karena dia baru saja mendapatkan kue dari bundanya itu, ia membawa tiga potong kue ke dalam kamarnya untuk menikmati sambil menonton drama Korea favoritnya itu.

Tetapi acara menontonnya harus terganggu karena suara batu yang di lempar ke balkon rumahnya itu, Aya menghela nafasnya dan segera keluar kamarnya untuk melihat ke balkon rumah miliknya, saat pintu terbuka ada satu batu kecil yang baru saja mendarat di lantai balkonnya itu

"HAIKAL STOP TIMPUKIN BATU KE BALKON RUMAH GUA" teriak Aya yang hanya bisa didengar oleh dirinya dan Haikal saja, Haikal yang mendengar itu tertawa sambil mengumpatkan batu kecil miliknya

"Woy anaknya Diranta" panggil Haikal yang ada di balkon rumahnya itu, "kenapa?" Tanya Aya judes, Haikal hanya tertawa saja melihat mood Aya yang sepertinya sudah jelek itu

"Besok pulang sekolah ada waktu ga?" Tanya Haikal yang menyenderkan badannya ke tembok, "gaada, gua sibuk" jawab Aya dengan tatapan sinis

"Padahal gua mau minta anterin lo ke toko bunda lo, sekalian mau nanya kue apa yang enak buat jadi kue ulang tahun ibu gua" jawab Haikal dengan nada sedih agar Aya meluangkan waktunya untuk dirinya

"Ck, lo tuh emang bisa banget bikin gua kasihan ya, yaudah besok gua temenin" jawab Aya dengan tatapan sinis, "nah gitu dong, besok gua tunggu di parkiran ya" jawab Haikal sambil mengedipkan matanya

"Eh tapi jangan sampe abang-abang gua tau ya kalo gua nemenin lo" ucap Aya sambil menunjuk Haikal dengan tatapan mengancam, "aman aja itu mah" jawab Haikal sambil memberikan jempol

"Yaudah gua mau masuk lagi ke dalem" pamit Aya dan hanya mendapatkan anggukan dari Haikal, mereka berdua akhirnya masuk kembali ke dalam rumah masing-masing, Aya masuk ke kamarnya untuk melanjutkan acara menontonnya sambil memakan kue buatan bundanya itu