9

17 4 0
                                    

Falling In Love

..............................

Siang ini Ayara merasakan malas diseluruh tubuhnya, teman-temannya itu sudah pergi menuju kantin untuk membelikan Ayara makanan, bel istirahat kedua sudah berbunyi sedari tadi tapi Ayara sama sekali tidak mau ikut ke kantin dan malah menitip makanan ke temannya itu.

Ayara menidurkan kepalanya diatas meja dan memejamkan matanya untuk tidur, sepertinya perempuan itu sedang demam karena kepalanya sangat panas dan juga kepalanya yang merasakan sakit.

"Anaknya Diranta" panggil seseorang, Ayara tau siapa yang memanggilnya itu, siapa lagi kalo bukan tetangganya itu karena hanya dia saja yang memanggil Ayara dengan sebutan itu

Ayara menaiki kepalanya dan melihat kearah Haikal yang sudah ada didepan kelasnya sambil memegang mangkok berisi soto, "kenapa?" Tanya Ayara yang sama sekali tidak mau bangun dari duduknya

"Gua kesini disuruh sama temen-temen lo buat nganterin soto" ucap Haikal yang masuk kedalam kelas Ayara, keadaan kelas cukup sepi karena banyak anak-anak yang ke kantin

"Mereka kemana?" Tanya Ayara, "mereka disuruh kumpul sama kelompok jualan masing-masing, terus Yesica nyuruh gua bawa soto ini ke lo, kata dia juga lo lagi sakit" ucap Haikal yang duduk didepan meja Ayara dan menaruh soto di atas meja Ayara

"Kan mereka bisa nyuruh bang Yoshi atau bang Jeano" ucap Ayara, Haikal hanya tertawa pelan "dua Abang lo itu lagi ngebucin, si Yoshi nyamperin cewenya ke kelas, si Jeano ngikutin Kinal" jawab Haikal

Ayara hanya menganggukkan kepalanya saja mendengar jawaban Haikal, dia memakan soto yang baru saja dibawa oleh Haikal, sedangkan Haikal sama sekali tidak ada niatan untuk pergi dari hadapan Ayara. Ayara melihat kearah Haikal, "kenapa masih disini?" Tanya Ayara yang melihat Haikal yang masih duduk didepannya

"Mau nemenin lo, kasihan sendirian di kelas" ucap Haikal yang melihat sekeliling kelas Ayara, "gausah, gua juga biasa sendirian di kelas kalo males keluar" jawab Ayara yang melanjutkan acara makannya

"Tapi gua tetep mau nemenin lo" paksa Haikal dengan muka tengilnya, Ayara hanya menganggukkan kepalanya saja agar tidak menjadi perdebatan antara mereka berdua

"Gua kan nyuruh lo kuncir dua, kok ga lu lakuin?" Tanya Haikal yang melihat rambut Ayara yang tergerai, Ayara melihat kearah Haikal "dari pagi kepala gua pusing, kalo di kuncir malah bikin kepala gua makin pusing jadi lebih baik di gerai" jawab Ayara

"Tapi sekarang lo kesusahan makan sotonya, rambut lo kena kuah soto lo" ucap Haikal yang berdiri dari duduknya dan berjalan kearah Ayara, Ayara yang melihat Haikal mendekatinya merasa gugup, "mau ngapain?" Tanya Ayara

Haikal mengambil rambut Ayara yang panjang itu dan segera memegangnya seperti rambut Ayara yang dikuncir tapi bedanya tidak menggunakan karet tapi menggunakan tangan Haikal.

"Ngapain?" Tanya Ayara yang heran, "megangin rambut lo biar ga kena kuah soto" jawab Haikal enteng, dia tidak tau jika perempuan yang rambutnya ia pegang itu sedang menahan rasa saltingnya

Ayara melanjutkan acara makannya dengan rambut yang masih dipegang oleh Haikal, Ayara sudah menghabiskan semangkok soto miliknya, "udah habis? Sini biar gua yang balikin" ucap Haikal yang melepaskan rambut Ayara dan mengambil mangkok itu

falling in love with tetangga Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang