7

18 3 0
                                    

Falling In Love

...........................

Bel pulang sekolah sudah berbunyi, Ayara benar-benar malas untuk mengikuti rapat osis, dia jadi nyesel menyalonkan diri menjadi sekretaris, Ayara berjalan dilorong sekolah sendirian, teman-temannya sudah pulang karena hanya pengurus saja yang disuruh rapat.

"Ayaa" panggil seseorang dari belakang, Ayara menoleh kearah belakang dan tersenyum "kenapa Dinda?" Tanya Ayara yang menunggu Dinda menghampirinya

"Gua punya ide satu lagi buat menghasilkan duit" ucap Dinda yang mengatur nafasnya itu, "apa?" Tanya Ayara kepo

"Gimana kalo kita ngejual jasa kita juga? Semacam membantu gitu mengerjakan sesuatu" usul Dinda yang sudah mengatur nafasnya dengan baik, "eum nanti coba diomongin sama ka Haikal dan ka Rama ya" ucap Ayara lalu merangkul teman beda kelasnya itu untuk menuju ruang rapat osis dan mpk.

Ayara dan Dinda sudah sampai diruang rapat mereka, disana hanya ada Haikal dan Fani yang sedang menyiapkan proyektor bersama. Ayara hanya memandang mereka berdua dengan tatapan yang tajam, "halo ka Fani, ka Haikal" sapa Dinda dengan senyuman

"Oh halo Dinda" sapa Fani, "kalian duduk dulu aja terus siapin topik yang udah kalian siapin" ucap Haikal yang menunjuk bangku kosong, Dinda dan Ayara berjalan ke bangku yang di tunjuk Haikal lalu menyiapkan kertas-kertas berisi ide jualan

"Halo semuanya, maaf ya agak telat" ucap Rama selaku ketua MPK dan dibelakangnya ada Okta yang juga datang berbarengan

"Gapapa ka, yang lain juga masih belom dateng" ucap Ayara dengan senyuman, Rama hanya menganggukkan kepalanya lalu duduk di bangku yang memang untuk dirinya dan Okta

Beberapa menit kemudian akhirnya ruangan itu di penuhi dengan pengurus-pengurus osis, Ayara dan Dinda mulai membahas tentang ide jualan mereka yang sudah ditulis banyak

"Gua suka ide ide kalian, menurut gua karena osis dan mpk ada banyak, mungkin semuanya bisa kita lakukan budgetnya juga bisa buat nutup pembuatannya" ucap Rama sambil mengangguk-anggukkan kepalanya

"Tapi Rama, kalo kita ngeluarin semua uang kas dari mpk dan osis, kita kan gatau akan dapet pendapatan seberapa, terus juga kita harus jualan lagi sampai h-10 event buat nyiapin semuanya" bantah Okta yang memikirkan kedepannya

"Gua setuju sama Okta, uang kas kita bisa habis kalo semuanya di lakuin tapi kitanya ga dapet untung, jualan tuh cuman nyari untung 2% doang jadi gabisa kalo jual semua" ucap bendahara MPK

"Yaudah nanti gua bakal bawa daftar ini ke Bu Mariana untuk milih, oh ya gua udah ngomong sama wakepsek dan kepseknya, dan mereka setuju sama program ini" ucap Rama yang mengambil kertas yang diberikan Dinda kepadanya

Setelah berdiskusi panjang tentang program mereka kali ini, akhirnya rapat itu selesai dengan hasil yang memuaskan, mereka hanya tinggal mengobrolkan kepada anak-anak yang lain habis itu melakukan program berjualan itu.

"Ayara, gua udah bikin promot di Instagram tentang program yang disaranin sama Dinda, dan kata Rama program ini ditugaskan ke anak-anak osis, jadi tolong bilang ke yang lain ya" ucap Fani yang menepuk pundak Ayara, Ayara hanya menganggukkan kepalanya saja

"Kalo nanti ada yang chat ke akun osis tentang jasa ini, gua langsung bilang ke lo dan nanti tinggal jalan aja ya" lanjut Fani lalu pergi dari ruangan itu, Ayara hanya menghembuskan nafasnya saja

"Mau gamau gua harus bikin kelompok yang jualan sama penjualan jasa dong" celetuk Ayara sambil membereskan berkas-berkas dan menaruhnya di map biru

"Perlu bantuan gua?" Tanya Haikal yang berada disamping Ayara, Ayara melihat kearah Haikal "ga perlu, gua bisa diskusi sama Dinda" jawab Ayara ketus lalu memakai tas miliknya

falling in love with tetangga Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang