13. sorak rindu

437 10 0
                                    

"wahai hujan mari bertaruh gemuruh siapa yang paling riuh, rinai derasmu atau sorak rindu ku"

-Tuan aksa-

⚠️guys!! kejadian cerita ini murni adalah fiksi karangan saya semata jadi mohon maaf jika ada kesalahan dan tidak masuk di akal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚠️guys!! kejadian cerita ini murni adalah fiksi karangan saya semata jadi mohon maaf jika ada kesalahan dan tidak masuk di akal
.
.
.
.

"Jgeerrr!"

ZEINN!!!

Suara petir begitu menggelegar ditengah malam membangunkan Ahlia yang tertidur lelap bersamaan bulir keringat jagung membasahi pelipisnya.

hoss! hos!!huftt..tt..

"Astagfirullah!! mimpi Apa gue serem banget" Ahli berusaha mengatur nafasnya yang tersendat.mengusap wajahnya gusar mimpi buruk Zein tertembak masih berputar-putar dikepala.

"Ya Allah.. Aku telah jatuh cinta dengan salah satu hambamu tolong lindungin dia untuku..." guman Ahli, perlahan bulir bening berjatuhan ke pipi mulusnya

jemari lentiknya mengambil ponsel dinakas membuka Apk chat, raut murung menghiasi wajahnya Selama dua bulan ini boro-boro balasan dari Zein yang ia dapatkan bahkan Pesan yang dikirimkan masih ceklist satu sampai sekarang.

"Kenapa sihh Zein!! ga ada sinyal apa gimana" ucap Ahli frustasi melempar jauh Hpnya

"duhh! masak zein ketembak gara-gara ngelindungi cewe..siball"

"mana cantik lagi matanya ijo, kek bule"

"Apa ini pertanda kalo Zein udah punya cewe lain di perbatasan... huahh anjerr atit ati dedek...hikks!!hiks!!.."

Ahli menangis sambil memeluk jaket loreng milik Zein lalu sesekali dipakai mengelap ingusnya yang meler, Jaket itulah yang tiap malam menemani tidur lelapnya. gemuruh petir dan derasnya hujan seolah bertarung dengan tangis Ahlia, kaki jenjangnya turun dari ranjang berjalan ke balkon kamar, membiarkan hujan menerpa tubuh ringkihnya.

"Hei langit!! ayok kita taruhan siapa yang paling gila, deras hujanmu atau rasa rinduku" Ahlia berjerit memeluk tubuhnya, cuaca dingin menusuk-nusuk tulang namun tak sepadan dari rindu yang menusuk hatinya.

"kau selalu datang saat hujan kan Zein aku mohon sekali saja hiks!" dengan bibir bergetar Ahli mengadakan telapak tanganya berharap Zein ikut menadah dibawah seperti saat itu, namun nihil sudah satu jam dibawah hujan membuat pandangan Ahli mulai kabur seperkian detik semuanya menggelap bersamaan tubuhnya ambruk membuat riuh gemercik air.

- keesokan harinya
medika utama hospital-

Brakk!!

final mission(on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang