10 identitas Bagaskara

7.5K 504 15
                                    

Sebelum membaca
Silahkan follow
Terlebih dahulu

Jangan lupa vote dan komen

Maaf jika masih ada typo

:
:
:
:
:


Karena pulang dalam keadaan basah kuyup, malam ini Naviera merasakan tubuhnya hangat dan kepalanya sedikit pusing. Tak ingin sakit di esok harinya, dia mengambil obat demam yang ada di laci meja belajar.

Saat akan meminum obat, ada suara gedoran kencang di luar pintu kamarnya.

Naviera meletakkan kembali obatnya dan berjalan ke depan membuka pintu.

Di depan sudah ada Dewina ibu tirinya, dengan mata melotot dan kedua tangannya di pinggang "Ooo, bagus ya Lo, malah enak-enak di kamar. Lo gak liat piring kotor di dapur numpuk. Bukannya di cuci"

"Itukan bekas makan keluarga kalian kenapa harus gue yang nyuci" Tidak, kali ini tentu saja Naviera tidak akan menuruti perintah wanita di depannya ini. Sudah cukup dia di perlakukan sebagai pembantu di kehidupan sebelumnya.

"Heh, Lo itu cuma numpang hidup di sini. Seenggaknya Lo harus berguna"

"Numpang?" Naviera terkekeh geli mendengarnya "Yang tante harus tau rumah ini itu atas nama ibu gue, bukan milik ayah. Jadi yang numpang hidup di sini itu kalian. Harusnya kalian yang malu"

"Jangan ganggu gue lagi. Gue mau belajar" Naviera langsung menutup dengan kencang pintu kamarnya di depan wajah Dewina.

Dewina sendiri mendengus tak percaya, Berani sekali gadis sialan ini melawannya "NAVIERA. Liat aja, gue bakal aduin kelakuan Lo ini ke ayah Lo"

Naviera tidak peduli, bahkan jika ayahnya marah sekali pun. Dia juga sudah muak berada di rumah yang menyesakan ini.

Setiap hari dia harus berhati-hati dan menjaga sikap di depan keluarganya. Menjaga perasaan mereka tanpa mementingkan perasaannya sendiri. Dia sungguh lelah.

Naviera kembali ke meja belajarnya dia bahkan melupakan obat yang akan dia minum. Meski kepalanya sedikit pusing, itu tidak menghalangi dirinya untuk belajar. Kali ini dia mengulas kembali materi pelajaran kimia yang telah di bahas oleh guru mereka.

Dia menuliskan poin-poin penting yang mungkin akan keluar di ulangan nanti.

Konsentrasinya sedikit terganggu ketika Naviera mendengar ketukan pelan dari luar jendela kamarnya yang terdengar beberapa kali.

Pertama, Naviera mengabaikannya mungkin itu hanya kucing liar yang sedang mampir ke rumahnya. Tapi ketukan itu tidak berhenti-henti sampai gadis itu kesal sendiri.

Dia bangkit menuju jendela membukanya dengan kesal.

"Astaga...." Alangkah terkejutnya dia mendapati sosok yang tengah berjongkok di bawah jendelanya mengenakan Hoodie berwarna hitam.

Sosok itu sebenarnya adalah Reksa yang sejak setengah jam yang lalu sudah ada di sana, dia juga terkejut saat jendelanya tiba-tiba terbuka.

"REKSA. Lo ngapain di rumah gue, tadinya gue kira Lo maling tau"

"Hehehe..... sorry Ra" Dia berdiri sambil tertawa canggung menggaruk kepala yang tak gatal, kemudian menyerahkan sebuah paper bag berwarna biru kepada Naviera "Tadi gue di suruh nganterin ini sama si bos"

Setelah mengantarkan apa yang di perintahkan oleh Bagaskara. Lelaki itu berpamitan.

Naviera menutup kembali jendela kamarnya. Membawa paper bag itu. Meletakkannya di atas meja belajar.

PROTAGONIS EX-GIRLFRIEND Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang