22 Hadiah

5.2K 480 24
                                    

Malam ini di takdirkan menjadi malam paling bahagia bagi Naviera.

Adinda berserta Sadewa mengajak Naviera makan malam di sebuah hotel mewah bintang lima. Tanpa mengajak Bagaskara.

Ide untuk tidak mengajak Bagaskara berasal dari Sadewa, dia masih kesal kepada putranya itu. Setelah pertemuan orang tua, dia masih di panggil ibu Retno.

Sadewa di ceramahi habis-habisan, para guru itu terus mengkomplain kelakuan nakal putranya, sampai Telinganya pengang. Jadi dia tidak sudi untuk mengajak anak nakal itu.

Mereka bertiga duduk di meja VVIP yang di pesan secara secara khusus oleh Sadewa.

"Rara ini hadiah dari bunda untuk kamu" Adinda mengeluarkan sebuah kotak perhiasan berwarna merah dengan Logo di atasnya, itu adalah sebuah perhiasan dari mereka terkenal Cartier.

Ketika di buka di dalamnya terdapat sebuah gelang dengan inisial nama Naviera.

Gelang ini khusus Adinda pesanan memang untuk Naviera, meskipun dari mereka mewah. Gelang itu di rancang secara sederhana, agar bisa di pakai oleh Naviera saat ke sekolah nanti.

Sudah lama dia memesan gelang ini tapi belum ada kesempatan untuk memberikannya kepada Naviera.

Naviera?

Jangan di tanya. Dia sangat terkejut dengan hadiah yang di berikan oleh Adinda. Ini terlalu mewah. Dia merasa tidak pantas mendapatkannya.

"Tan....maksud aku bunda, hadiah ini..."

Dia ingin sekali menolaknya, tapi Naviera mengurungkan niatnya saat melihat raut wajah Adinda yang terlihat sangat bahagia ketika memberikan hadiah ini padanya.

"Makasih bunda"

Adinda merasa bahagia Naviera langsung menerimanya tanpa ada penolakan. Dia segera memakaikan gelang itu ke pergelangan tangan Naviera.

Gelang itu terlihat sangat cocok di tangan putih kurus Naviera. Seolah itu memang tercipta untuknya.

Adinda memeluk gadis itu mengusap dengan sayang Rambut belakang Naviera.

"Ekhm...." Sadewa berdehem memberi kode bahwa dia masih ada di sekitar keduanya.

"Kenapa sih" Tanya Adinda kesal.

Suaminya ini sudah mengganggu momen mengharukan antara dia dan Naviera.

"Ayah kan juga punya hadiah buat di kasih ke Rara" Sadewa menjawabnya dengan rasa canggung.

Istrinya ini benar-benar galak.

"Yaudah tinggal ngomong doang susah amat"

Sabar Sadewa Sabar, dia istri Lo yang paling cantik. Lo harus ngalah kalau nggak nanti Lo gak di kasih jatah.

Kata-kata itu lah yang selalu Sadewa tanamkan di dalam otaknya. Jika istrinya sedang di mode bertempur.

"Iya bunda"

Kemudian dia mengeluarkan sebuah kotak berukuran kecil, berwarna navy dengan pita merah yang mengikatnya "Kalau ini hadiah dari ayah, ayo Ra buka"

Rara menarik pitanya perlahan membuka kotak itu, di dalam berisi sebuah kunci yang bahkan Naviera sendiri tak tau kunci apa itu.

Ini bukan kunci motor, ataupun mobil. Bahkan ini bukan kunci rumah. Apalagi kunci gembok.

Naviera menatap Sadewa dengan pandangan bertanya, yang membuat pria itu tertawa lepas.

Gadis kecil ini sangat imut ketika menatapnya seperti itu.

Naviera menggaruk dagunya, sedikit malu.

"Rara, sebenarnya ini adalah kunci dari sebuah kapal yacht, dan itu sekarang menjadi milik kamu"

PROTAGONIS EX-GIRLFRIEND Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang