25 masalah II

4.7K 502 22
                                    

~ Jika masih typo
Mohon di tandai ~

Yuk budayakan vote terlebih dahulu sebelum membaca

Jangan lupa komentarnya
Dia setiap part-nya yah

Ngomong-ngomong kalian dari daerah mana aja nih.

Salam kenal juga yah dari aku

.
.
.
.

Triyas tersadar dari keterkejutannya dia ingin memisahkan mereka, tapi tidak tau harus memulai dari mana.

"Ra, udah Ra" dia mendekat ke arah Naviera. Memegang pundak gadis itu mencoba memisahkan mereka.

Tapi bukannya melepaskan, cengkraman tangan Naviera di kerah baju Dias semakin kencang.

Ini pertama kali Triyas melihat Naviera semarah ini. Sejak mereka berteman satu tahun yang lalu, dia tidak pernah melihat Naviera marah pada siapapun.

Menurut Triyas Naviera bukan lah tipe orang yang mudah marah, dia  selalu penyabar. Meski di ganggu berkali-kali Naviera tidak akan pernah sampai seperti ini.

Ada kalanya Triyas berpikir Naviera benar-benar titisan dari malaikat karena gadis ini benar-benar sangat baik dan penyabar.

Naviera menepis lengan Triyas, ada percikan amarah di sorot mata almond nya "Lo bisu? Gue bilang ngomong di depan gue sini"

Dias yang terus terpojok pun, akhirnya mengelukan tidak bisa diam lagi. Dia tidak mau kalah dengan Naviera.

"Apa, Lo emang cewek murahan yang ngejual badan Lo ke om om kan semua orang juga tau. Dasar lonte"

"Gue? Lonte"

Naviera tertawa terbahak-bahak membuat orang lain yang ada di sini menatapnya dengan bingung.

Cewek murahan, lonte dan jablay.

Semua kata-kata itulah yang sering kali dia dengar ketika orang lain memanggilnya di kehidupan sebelumnya.

Hinaan, cacian dan makian sudah menjadi makanan sehari-hari untuknya. Baik itu di rumah ataupun di tempat kerja. Tidak ada hari yang tenang di hidupnya.

"Keluar juga suara Lo, gue kira Lo gak bisa ngomong"

"Lepasin gue bangsat" Dia terus meronta, mencoba melepaskan cengkraman Naviera.

Tapi percuma saja cengkraman gadis ini terlalu kuat. Membuatnya kesusahan bernafas.

Apa yang di lakukan Naviera saat ini membuat Triyas semakin cemas. Dia terus berpikir apa yang harus dia lakukan sekarang. Dia benar-benar kesal di saat seperti ini otaknya tidak mau bekerja.

"Heh bego, diem aja lagi Lo, cepet panggil orang kek"

Perkataan Triyas tertuju pada teman Dias, yang sejak tadi hanya diam mematung.

Siswa itu dengan cepat mengangguk berlari keluar dari toilet, menuju kelas IPA 4.

Karena kedatangannya yang tiba-tiba, membuatnya langsung menjadi pusat perhatian seluruh siswa yang ada di kelas.

"Itu, Naviera... Naviera dia berantem di toilet"

"Shittt...." Cindy mengumpat.

Selang dari itu dia, Najwa dan Vio berlari menuju toilet dengan cepat.

Sampainya di toilet mereka terkejut bukan main, ketika di suguhkan pemandangan yang luar biasa ini.

Bagaikan melihat sumber air di hamparan gurun pasir, Triyas menyeka air mata di sudut matanya, dia terlihat sangat terharu akhirnya mendapatkan pertolongan juga.

PROTAGONIS EX-GIRLFRIEND Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang