AFG : Dokter 1

364 42 20
                                    

*JANGAN LUPA VOTEMENT!
*MINIMAL 10 VOTE 10 KOMENT :)

***

Pagi ini Keluarga Shim datang ke rumah Gyuvin. Mereka memutuskan untuk tinggal di sana. Karena sekolah kedua anaknya lebih dekat dari rumah keluarga Kim dibanding keluarga Shim. Biar ia dan istrinya yang tinggal di sana. Karena nantinya Zhanghao akan mengatur semuanya dikala keduanya sibuk bekerja.

"Bang Hao bisakan jagain adek-adeknya. Nanti kak Hanbin juga ikut bantuin. Mama nitip mereka semua ke kalian yah," ujar Mama Yoona yang diangguki Hanbin sedangkan Zhanghao langsung memeluk Yujin.

"Aman Mah, Zhanghao pastiin adek-adek Abang aman semua, terutama adek bungsu kita Kim Yujin," jelasnya penuh semangat membuat Ayah Jongsuk mengusak kepalanya.

"Makasih yah bang. Kalau mereka nakal hukum aja yah, jangan dimanjain banget," pesan Papa Shim membuat Ricky mendelik.

"Hilih, kaya pernah manjain kita aja," julid Ricky membuat Mama Yoona tertawa pelan.

"Pernah Rick, kamu aja yang lupa," elak Papanya membuat sang istri menahannya.

"Sudah Mas jangan dilanjut. Kita harus berangkat segera kan? Nanti telat lho," lerai Yoona yang langsung diangguki Suaminya.

"Anak-anak Papa sama Mama pergi dulu yah. Jangan kangen," finalnya mengecup kening semua anaknya.

"Kenapa dicium sih?" protes Yujin membuat Papanya terkekeh.

"Itu tanda bahwa kita semua resmi berkeluarga sayang. Sini Mama cium juga," jelas Yoona ikut mencium kening anaknya.

Hanbin menahan tangan Gyuvin yang hendak menghampiri Mamanya. Anak itu meliriknya sekilas sebelum kembali mengejar Mamanya.

"Ma tunggu!" serunya tepat di depan mobil Ayah barunya itu.

"Kenapa nak? Gyuvin kok pipi kamu merah, kamu demam?" khawatir Ayah tirinya yang memang lebih dulu keluar dari mobil.

"Engga, sudah biasa Om," ucapnya pelan sontak membuat Jongsuk terdiam, rupanya Gyuvin masih ragu menerimanya.

"Kenapa sayang?" tanya Yoona memeluk anak bungsunya itu.

"Gyuvin boleh ikut gak? Gyuvin kangen Mama," lirihnya membuat Yoona terdiam, ia mengusap surai anaknya lembut.

"Kak Hanbin sini!" panggil Yoona saat melihat Hanbin yang melihatnya dari pintu. Mau tak mau Hanbin mendekat.

"Kenapa?"

"Adek kamu kayaknya sakit deh, antar dia ke kamar yah," pesan sang Mama melepaskan pelukannya membuat Gyuvin menunduk.

"Mama gak mau yah? Apa Mama juga benci sama gue?" batin Gyuvin lesu.

"Mama sama Papa pergi dulu yah dadah," pamit sang Mama lagi masuk ke dalam mobil.

Jongsuk memeluk pelan Gyuvin sebelum pergi. Ia ingin membuat Gyuvin percaya padanya. Anak itu tampak berbeda di matanya.

Ia bisa melihat anak itu tampak tak nyaman, perihal semalam dia terlihat tegar atas segalanya. Padahal Jongsuk tahu banyak hal yang tersirat di matanya. Jongsuk harus tanya Ricky nanti. Ia juga harus dekat dengan anak bungsu Istrinya.

"Mau ke mana Vin? Gue tahu Ricky itu teman kamu, bahkan kamu juga sudah kenal dengan Yujin. Gak enak kamu tinggal mereka di sini tanpa pamit, gak sopan!" seru Hanbin bermaksud menasihati adek terakhirnya itu.

Gyuvin mendengarnya, tapi apa ia akan dianggap jika berdiam di sana? Zhang Hao selalu mengabaikan dirinya, jadi ada atau tidaknya dia semua akan sama.

Ter.a.bai.kan.

Apology For GTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang