"Aku bukan pembawa sial kak!"
.
.
.
.
"Punya banyak kakak itu percuma, mereka juga gak anggap gue adek."
.
.
.
|| Ket
Keluarga Kim :
- Zhanghao Kim
- Hanbin Kim (Sung)
- And Twins
Kim Matthew (Seok) & Kim Taerae
Si bungsu Kim Gyuvin
|| Genre :
√Br...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
JANGAN LUPA VOTEMENT!
Yujin yakin dia sangat menyayangi keluarga barunya, terutama Mama tirinya. Keluarga besar Kim itu banyak mengubahnya, ia yang dulunya hanya tinggal bertiga dengan Papa dan Bang Ricky kini ia memiliki banyak saudara. Walaupun ia tahu Bang Zhanghao cukup mengganggunya dan sok baik padanya tapi ia tetap menghargainya. Kak Hanbin yang terlihat cuek namun perhatian, ia selalu bertanya apa yang Yujin pikirkan, kenapa murung, ternyata kak Hanbin sangat peduli.
Lalu kak Matthew dan kak Taerae, kakak kembarnya yang bertolak belakang. Kak Matthew sangat menyayanginya, dia merawat Yujin layaknya adik kandung. Sedangkan kak Taerae, Yujin tidak tahu mengapa Taerae tidak ingin berinteraksi dengannya. Kakak tirinya itu banyak diam. Tetapi, semua afeksi yang ia dapatkan di keluarga Kim membuatnya sedikit bersalah.
Ia tahu banyak bahwa Gyuvin sendiri sering dijauhin kakak-kakaknya. Yujin merasa ia mengambil apa yang Gyuvin punya, tetapi malah Gyuvin berpikir ia mengambil Ricky dari Yujin.
Ricky itu hanya satu, tetapi Yujin mengambil semuanya. Mama dan saudara-saudaranya. Yujin tidak bodoh saat Gyuvin diabaikan, Yujin sangat mengerti. Saat sang Mama tak memeluk Gyuvin pun Yujin tau.
Tapi kenapa dia hanya diam? Padahal ia tahu ada yang tidak beres, kenapa dia malah menikmati hal yang malah menyakiti hati Gyuvin? Yujin yakin seorang Ricky tak bisa membuat Gyuvin sebahagia jika bersama keluarganya.
"Maaf Gyuvin."
Yujin menundukkan kepalanya. Hanbin dan Zhanghao sedang berdebat di sebelah kamarnya jadi tanpa sadar ia menghampiri dan mengintip dari luar.
"Lo benci sama Gyuvin?" Yujin mengepalkan tangannya saat pertanyaan itu keluar. Yujin turut menunggu jawaban Zhanghao yang terlihat berpikir.
"Kamu masih nanya Hanbin? Anak pembawa sial itu, Abang benci banget sama dia," ujar Zhanghao meremat bahu Hanbin membuat sang empu meringis pelan.
"Bang, gue juga benci sama lo. Lepasin bang Zhanghao," marah Hanbin berusaha menepis ZhangHao namun sang kakak malah memeluk adiknya.
"Abang mohon Bin, tolong nurut sekali aja sama Abang. Jauhin Gyuvin, demi kebaikan keluarga ini. Abang harap kamu mengerti," ucapnya pelan namun dengan kasar Hanbin melepaskan pelukan itu.
"Kalau lo benci sama Gyuvin oke. Gue gak peduli gue juga benci sama lo," tegas Hanbin ia langsung keluar dari kamar tanpa mempedulikan Yujin yang terkesiap. Ia segera berlari ke kamarnya sebelum Zhanghao juga melihatnya.
Zhanghao mengusak surainya kesal. Ia menutup wajahnya, Hanbin membencinya karena anak itu.
"Berapa kali gue bilang dia itu pembawa sial. Kalau aja waktu bisa diulang gue gak bakal biarin Papa pergi sama lo anak sialan," lirihnya melempar bantalnya kesal.
Yujin semakin tak menyukai Zhanghao. Anak itu tidak akan mendekatinya, ia harus memberitahu perihal ini pada Ricky nanti.
