AFG : Salah Paham

299 33 6
                                    

....

"Kakak lo juga dirawat?" tanya Ricky yang diangguki Gunwook.

"Maaf baru bilang, gue rasa itu gak penting," ucapnya membuat Ricky merangkulnya.

"Apaan sih, lo kalau ada apa-apa yah cerita. Kita kan udah lengket banget masa gue gak tau apa-apa tentang lo," ucap Ricky yang diangguki Gunwook.

"Ekhem."

Keduanya menoleh, ada Dokter Jiwoong yang keluar dari ruang rawat Gyuvin.

"Dia demam tinggi, gak usah khawatir dari kecil dia selalu seperti ini. Waktu kecil jika Gyuvin menangis terlalu banyak ia berakhir dirawat karena demam tinggi, matanya juga sembab banget tadi," jelas Jiwoong membuat Ricky dan Gunwook saling pandang.

"Kak, lo gak bohong kan? Soalnya diperjalanan dia ngeluh perutnya sakit," curiga Ricky membuat Jiwoong menghela nafasnya.

"Gak usah khawatir Ricky. Gyuvin anak yang kuat, dia memang suka merengek tetapi dia juga cepat sembuh kok," tenang Jiwoong, tangannya ia satukan agar tidak terlihat gugup.

"Baguslah, udah jangan parno gitu Rick," tenang Gunwook namun Ricky menatapnya sengit.

"Teman kecil gue juga mirip Gyuvin. Keluarganya selalu bilang baik-baik aja biar gue tenang dan gak khawatir. Padahal, jelas saat itu dia kritis. Dia ninggalin gue setelah menghilang selama dua Minggu," tutur Ricky membuat Jiwoong terkesiap.

"Tapi bener Gyuvin baik-baik aja. Gue gak bohong," ucap Jiwoong berusaha menyakinkan.

"Gue gak akan maafin siapapun lagi yang bohong sama gue. Terutama lo!" dingin Ricky langsung masuk ke kamar Gyuvin membuat Jiwoong dan Gunwook saling pandang.

"Dia sensitif kak, soalnya tadi juga Zhanghao bohong soal Gyuvin. Kayaknya kak ZhangHao mukul Gyuvin lagi, karena gue ngintip perutnya lebam kak mungkin Ricky gak tahu," tutur Gunwook, mendengar hal itu Jiwoong mengepalkan tangannya erat.

"ZhangHao?"


Gunwook mengangguk, dia tahu betul sifat sepupunya itu. Hanya dia yang sering menyakiti Gyuvin, dia juga yang berani mengunci Gyuvin di kamar maupun gudang agar Gyuvin tak bisa keluar rumah. Pernah sewaktu kecil Gunwook bertamu ke sana, dan ia melihat bagaimana Gyuvin dipukuli tanpa alasan yang jelas. Gunwook hanya bisa membantunya berdiri dan memeluknya, ia bahkan menarik Gyuvin agar keluar dari rumah.

Sejak saat itu Gunwook ingin sekali menjaga Gyuvin, bahkan ingin membawanya tinggal di rumahnya tapi Mama Gyuvin menolak. Padahal Gunwook menjelaskan semuanya tapi Mama Gyuvin tak percaya dan berjanji akan menjaga Gyuvin. Mamanya Gunwook juga menyakinkan bahwa Gyuvin akan baik-baik saja. Kedua orang dewasa itu menenangkan Gunwook.

Tapi Gunwook rasa itu semua bohong! Orang dewasa itu berbohong padanya. Sampai sekarang pun Gunwook gak pernah melihat Gyuvin aman, anak itu selalu saja berakhir dengan pipi lebam setiap minggunya. Membuatnya sangat membenci Zhanghao.

"Gue benci bang Zhanghao! Gue gak peduli dia Abangnya Gyuvin atau bukan kalau bisa gue pukul habis-habisan. Gue benci dia bang," ucap Gunwook mengusap wajahnya frustasi.

"Jangan Gunwook, Gyuvin bakal benci sama kamu kalau kamu mukulin Abangnya," tegur Jiwoong membuat Gunwook menghela nafasnya.

"Bangsat, Zhanghao bangsat!"

Apology For GTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang