Pesta Debutante yang sudah di nanti nanti, hancur seketika. Setelah Azelvin di bawa ke kamar tamu yang ada di Istana Diamond, semua penjaga Istana mulai melakukan penyelidikan gabungan dengan Kesatria RedMoon.
"Apakah Great Mage masih belum datang juga?" seseorang masuk ke dalam kamar tamu, membuat beberapa mage dan Dylan kaget.
"Salam, Yang Mulia Putra Mahkota" mereka serentak menunduk memberikan penghormatan.
𝙋𝙪𝙩𝙧𝙖 𝙈𝙖𝙝𝙠𝙤𝙩𝙖 𝘿𝙚𝙧𝙤𝙫𝙖𝙣𝙖. 𝙃𝙖𝙣𝙯𝙚𝙡 𝙕𝙚𝙧𝙜𝙞𝙤 𝙫𝙤𝙣 𝘿𝙚𝙧𝙤𝙫𝙖𝙣𝙖
"Lewatkan saja, bagaimana kondisi nya? Kenapa Great Mage belum saja sampai disini?" Putra Mahkota berjalan mendekat ke ranjang dan mengamati Azelvin yang masih tidak sadarkan diri."Ini benar benar mengerikan... Siapa yang memberikan racun Arvh sebanyak ini untuk membunuh seseorang?"
"Maaf Yang Mulia. Tuan Great Mage sedang berada di Pohon Dunia, jadi koneksi kami dengan Tuan Great Mage terputus"
"Tidak ada cara lain, aku yang akan melakukan nya. Biarpun dia mendapat berkat dari Dewi Irish, meminum racun yang seharusnya bisa langsung membunuh dalam waktu sepuluh detik pasti sangat menyakitkan. Kalian yang tidak memiliki keperluan disini keluarlah, biarkan Komandan RedMoon yang berjaga"
Mendengar perintah dari Putra Mahkota, mage dan pengawal yang ada di sana mulai meninggalkan ruangan.
"Terimakasih telah membiarkan saya berada disini, Yang Mulia. Saya berhutang budi dengan anda"
"Itu bukan apa apa, Duke Salazar akan menjadi bantuan ku di masa depan saat aku memerintah Kerajaan ini. Jadi setidaknya aku harus meringankan rasa sakit yang di derita nya karna racun mematikan itu"
Putra Mahkota mulai merapal sihir penyembuhan tingkat tinggi. Ia memejamkan mata dengan kedua tangan yang terulur ke depan. Sihir tingkat tinggi membutuhkan konsentrasi kuat dan menguras banyak Mana. Walaupun tidak membahayakan, tidak semua orang bisa melakukan nya.
Cahaya putih ke-emasan mulai membungkus seluruh tubuh Azelvin. Tubuh nya sedikit terangkat dan mengambang di atas ranjang. Keringat bercucuran di dahi Putra Mahkota. Ia berusaha dengan sekuat tenaga mengeluarkan racun yang ada di dalam tubuh Azelvin. Dahi Putra Mahkota semakin berkerut menahan lelah dan berusaha untuk tetap fokus.
Setelah hampir lima belas menit, Putra Mahkota selesai menyembuhkan Azelvin. Dylan dengan sigap menahan tubuh Putra Mahkota yang hampir terjatuh ke lantai.
"Anda baik baik saja Yang Mulia? Terimakasih, anda sudah bekerja keras" Dylan memapah Putra Mahkota ke sofa, membiarkan Putra Mahkota duduk dan istirahat disana.
"Saya akan meminta seseorang untuk memanggil kan perawat" Dylan berkata sambil berlari ke luar ruangan dan meminta tolong kepada penjaga yang berjaga di luar ruangan untuk memanggil dokter.
KAMU SEDANG MEMBACA
(𝐻𝐼𝐴𝑇𝑈𝑆) SALAZAR
Viễn tưởngAku adalah putra tunggal dari keluarga bangsawan tingkat tinggi yang memiliki dua kehidupan. Di bumi dan di Kerajaan Derovana. Bagaimana keluarga ku bisa menjadi bangsawan di dua dunia? Aku sangat penasaran dengan situasi yang menimpa diriku sekarang