chapter 13: divorce

126 49 10
                                    

[cerita ini dibuat bagi pembaca yang mau menghargai penulisnya, silakan vote dan komen]
🐚🤍

Perceraian, sejak awal memang pernikahan ini dimaksudkan untuk berakhir seperti itu. Tak ada cinta yang bisa diwujudkan oleh Sehun maupun Sejeong. Cinta bertepuk sebelah tangan dan nama baik yang tengah Sehun pertahankan. Semua itu adalah satu dari banyak alasan bagi mereka berpisah.

Sehun masih berdiri disana ketika Sejeong memintanya untuk tegas. Sejeong memberikan pilihan pada Sehun untuk menceraikan nya agar semua rasa sakit yang mereka tanggung bisa berakhir.

Ancaman Sehun sudah berhasil membuat Sejeong menderita. Perasaan nya yang bertepuk sebelah tangan, usahanya yang sia-sia, dan sikap Sehun yang tak pernah berubah membuat Sejeong merasakan neraka yang Sehun maksud.
"Ayo berpisah, Sehun-ah...aku sudah terjebak di neraka mu. Kau berhasil menghancurkan aku. Aku sudah kalah, jadi ayo akhiri semua ini"

"Aku akan pergi hingga tak bisa kau lihat lagi, jadi jangan khawatir. Aku dan bayi ini tak akan menganggu mu lagi..." Sejeong telah kalah dan ia berniat kabur dari rasa sakit yang terus menyerangnya ini.

"Sejeong-ah" lirih Sehun. Dirinya tak bisa melakukan apa-apa untuk menyembuhkan Sejeong. Luka yang ia buat begitu besar dan Sehun tak punya pilihan selain mewujudkan keinginan Sejeong untuk berpisah dengannya.

Kepergian Sejeong nantinya tak akan membuat nama baik Sehun hancur. Sejeong mengorbankan dirinya untuk Sehun. Lebih baik dirinya dibenci oleh semua orang daripada terus hidup tak dihargai seperti sekarang.
"Kau tak perlu khawatir, nama baikmu akan tetap terjaga. Aku akan mengakui jika aku berselingkuh dengan Loey jadi, mereka akan menyalahkan aku"

"Kau yakin?"

"Ya, ayo berpisah. Aku sudah tak sanggup lagi hidup denganmu. Semakin lama aku disisi mu maka semakin sakit pula aku..." lirih Sejeong. Cintanya yang besar pada Sehun tak cukup untuk menutup luka di hatinya. Sejeong tak bisa bertahan lebih lama.

Sehun mengangguk, tanpa Sejeong sadari air mata pria itu jatuh ketika menyanggupi perceraian yang Sejeong minta. Sehun juga akan menghilang dan tak menemui Sejeong lagi agar perempuan itu tak menerima banyak rasa sakit.
"Baiklah ayo berpisah, aku juga akan menghilang darimu..jadi ayo berpisah..."

Setelahnya Sejeong pergi, salahnya sudah berpikiran jika ia bisa menjalani hari bahagia bersama pria yang ia cintai. Nyatanya adalah Sejeong bercerai dengan Sehun nantinya.

Pikirannya yang banyak beban, tubuhnya yang lemah karena terpengaruh dengan beban pikirannya membuat perut Sejeong terasa nyeri lagi. Sejeong bahkan jatuh terduduk di ranjang.
"Ahk sakit..."

"Sayang, tenang ya. Jangan seperti ini, kita akan baik-baik saja dengan Papa ataupun tidak. Aku akan menjaga kalian jadi...ahk..."

Rintihan Sejeong membuat Sehun ke kamar nya. Melihat Sejeong yang tengah mengusap-usap perut nya yang besar itu. Dua bayi nya pasti tengah bersedih setelah mendengar jika Mama dan Papa nya akan berpisah.
"Biarkan aku disini sebentar saja, Sejeong-ah..setelahnya aku akan pergi. Aku janji"

Langkah Sehun yang pelan dan berat itu ikut berbaring di ranjang Sejeong. Memeluk perempuan itu dan mengusap perut isterinya. Sejeong merasakan nyeri itu perlahan menghilang tapi tidak dengan hatinya yang makin hancur. Sementara Sehun? Pria itu memandang kosong lurus ke depan, tidak tau harus bagaimana ia memutuskan.

Yakin jika Sejeong sudah tidur. Sehun mulai bicara, memohon maaf karena tindakannya terlalu jahat selama ini pada Sejeong.
"Maafkan aku, Sejeong-ah..."

"Aku minta maaf setelah menghancurkan hidupmu. Setelah ini kau harus bahagia. Kau harus bahagia bersama mereka..."

Kemudian Sehun duduk, menatap Sejeong yang sudah terlelap. Matanya bengkak karena terlalu banyak menangis. Tangan Sehun perlahan mengusap sisa air mata di pipi Sejeong kemudian bergerak turun menyetuh perut Sejeong. Pria itu tertunduk.

Ended With Him Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang