7

630 48 1
                                    

POV SEAN / CHIKO

Sore itu aku memutuskan untuk menyiram tanaman yang ada ditaman. Awalnya Darren tak mengijinkan aku katanya ada bibi yang akan mengerjakan itu. Tapi aku tidak mau, aku memaksa Darren. Aku mengancam akan kabur dari rumah ini, lalu akhirnya Darren mengijinkan aku.

Aku tidak mengerti dengan cerita ini, bukankah seharusnya suami Sean tidak peduli dengan Sean walau Sean juga sedang sakit? Lalu mengapa sekarang Darren tampak peduli dengannya?.

Aku juga baru mengetahui jika Sean memiliki mantan yang merupakan sahabat Darren? Bukankah dicerita ini tidak ada? Apakah ini plottwits dari cerita tersebut. Entahlah aku tidak mengerti, rasanya kepalaku sangat sakit memikirkan ini semua.

Setelah sampai ditaman aku memutuskan untuk mengambil peralatan yang aku butuhkan digudang yang tak jauh dari taman itu.

Digudang aku melihat alat congkel tanaman, alat penyiram tanaman dan mataku tak sengaja melihat pupuk dan bibit, sepertinya aku membutuhkan itu.

Aku meminta maid membawakan alat-alat itu beserta bibit. Setelah sampai aku membersihkan taman itu, setelah selesai aku mengorek tanah itu.

Aku melihat maid tampak panik melihat aku melakukan itu, bahkan mereka mengatakan jangan melakukan itu, tapi aku menolak.

Aku memasukkan bibit itu kedalam tanah yang telah aku korek, lalu menutup kembali. Setelah itu aku meminta maid menyiram tanaman itu dan merawat tanaman itu.

Aku merasa badanku sangat kotor karena tanah yang ada ditubuhku, bahkan baju yang tapi kupakai tadi sekarang tampak berantakan dan kotor, begitu juga dengan jari tanganku yang menghitam. Aku memutuskan untuk mandi.

Selama berjalan aku memikirkan semua terjadi, alur cerita ini telah berubah banyak. Atau karena aku yang datang kenovel ini? Setelah sampai di pintu kamar aku membuka pintu itu, aku terkejut melihat Darrel yang bertelanjang dada dan handuk memilit bagian bawah perut hingga kepaha. Dengan spontan aku berteriak lalu menutup kepalaku.

"Akhhh" teriakku sambil menutup mata

Darren sepertinya mendengar suaraku, dia  melihatku. Darren  melihatku berdiri disana dengan menutup mataku. Darren mengerutkan keningnya, seperi bertanya mengapa pria itu?.

"Hei apa yang kau lakukan, masuk" ucap Darren tegas

"Nggak mau, pakai dulu pakaianmu," tolakku masih menutup matanya

Aku mendengar Darren menghelakkan nafasnya, aku tidak tau selanjutnya. Aku ingin pergi tapi badan aku sangat kotor, lebih baik aku menunggunya menggunakan pakaian. Tidak lama menunggu aku mendengar suara Darren lagi.

"Masuklah, aku sudah memakai pakaian"

Aku mengintip Darren, apakah pria itu benar atau tidak. Dia melihat Darren sudah memakai pakaian lengkap, aku pun berjalan kembali mendekati Darren.

Darren melihatku, tatapannya bingung, karena  tubuhku sangat kotor, pasti dia mengira aku sangat aneh. Lalu aku mendengar suara Darren tampak menghinaku.

"Kau apa yang kau lakukan? Kau tampak seperti gembel" tanya Darren dengan polos

Aku yang mendengar itu tak terima, aku kemudian memukul perut Darren. Darren hanya meringis karena terkejut. Pukulanku aku tidak tau apakah itu sakit atau tidak. Lalu aku mendengar suara Darren tampak kesal.

"Heii apa yang kau lakukan, aku kan cuma bertanya," ucap Darren kesal

"Aku tidak suka dengan pertanyaannya itu, udah lah aku mau mandi," ucapku tak kalah kesal lalu langsung kekamar mandi

Aku sangat kesel mendengar itu, bisa-bisanya dia mengatakan aku gembel ya walaupun seperti itu, Tapi aku bukan gembel. Aku menghidupkan air panas bahtrobe begitu juga dengan air dingin. Kemudian aku memasukkan sabun cair kedalam itu beserta wewangiannya. Kamar mandi ini sangat luas dan lengkap menurutku. Aku membuka semua pakaianku lalu meletakkan kedalam keranjang pakaian kotor.

Aku mematikkan air tersebut karena sudah penuh. Aku masuk kedalam bahtrobe itu, rasanya sangat rileks. Setelah agak lama aku menunggu aku kemudian keluar. Aku teringat karena aku tidak membawa baju ganti, bagaimana ini tidak mungkin aku keluar dengan telanjang.

Aku melihat kimono yang tergantung, mungkin aku memakai itu dulu. Aku kemudian mengambilnya lalu memakainya.

Aku membuka pintu lalu aku melihat Darren sangat terkejut melihatku. Tatapannya seperti om-om pedofil, sungguh jika orang melihat tatapan itu pasti tampak seperti itu. Aku kemudian melihat dia tampak gugup lalu dia kemudian mengerjakan sesuatu dari laptopnya.

Aku duduk lalu mengambil  skincare lalu memakai skincare dimukakku secara bertahap, tak lupa juga aku memakainya dileher. Karena menurutku leher juga sama seperti muka yang ngampang mengalami kerutan.

Aku mengambil parfum yang berada dimeja itu, botol pink yang kecil. Sebelum memakainya aku mencoba mencium wangi dari parfum itu, aromanya sangat manis dan menenangkan. Aku menyemprotkan ketangan, keleher dan kebaju. Wangi parfum menyerbak diruangan kamar ini.

Aku juga mengambil lotion yang dimeja, lalu memakainya dimulai dari tangan setelah itu aku memakai dikakiku. Kimono yang kupakai hanya sampai dilutut, jadi karena aku memakai lotion paha mulusku nampak.

Aku mengambil pakaian setelah
memakai lotion, sebelum kekamar mandi aku melihat Darren yang menatapku yang begitu aneh, bulu tanganku mulai merinding jadinya. lalu aku membawa pakaianku dan masuk kamar mandi dengan cepat.

TRANSMIGRASI? WHATTT?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang