12

539 31 3
                                    

KANTOR DARREN

        Saat ini Chiko tengah bersantai disofa ruangan Darren. Pagi tadi Darren mengajaknya ikut kekantor karena ingin melakukan pendekatan. Chiko menscroll video sosmed dihpnya, tampak dia mulai tertawa ketika melihat video lucu.

Darren mengadakan rapat hari ini, dia meminta Sean untuk menunggu didalam ruangannya. Cukup lama Chiko menunggu Darren rapat, dia mulai tampak bosan. Cemilan didalam toples tinggal setengah, sampah berserakan diruangan itu.

Dia ingin keluar dari ruangan itu tapi saat ingin membuka pintu. Darren membuka pintu tersebut diikuti salah satu pria yang Chiko kenal. Chiko mematung melihat pria yang disamping Darren. Itu adalah Abang pertamanya bernama KENZO SAGARA MAHENDRA.

"Sayang kamu mau kemana?" Tanya Darren kepdanya

Chiko mulai sadar ketika Darren berbicara dengannya, dia mencoba tampak normal agar abangnya tidak mengetahui dirinya.

"Aku ingin mencari Ob, ruanganmu tampak berserakan karena makananku," jawab Chiko

"Tidak perlu sayang, nanti aku yang akan menelpon ob, lebih baik kita duduk dulu"

Mereka bertiga duduk disofa, sofa itu tampak panjang dengan meja. Chiko melirik abangnya itu, Darren yang mengerti tatapan bertanya itu mulai menjawab.

"Sayang ini klienku," jawab Darren

"Pak Kenzo, ini istri saya bernama Sean. Sean ini pak Kenzo," ucap Darren menjelaskan

Mereka kemudian bersalaman, lalu memperkenalkan diri mereka masing-masing. Tak lupa juga senyuman untuk menghormati seseorang.

"Saya Sean Gustavo, istri Darren"

"Saya Kenzo Sagara Mahendra"

Setelah memperkenalkan diri, mereka melepaskan tangan mereka. Kenzo melihat ruangan Darren, ruangan yang minimalis tapi mewah.

"Kamu Kenzo kakak Chiko ya?" Tanya Chiko memulai percakapan

Kenzo terkejut mendengar itu, bagaimana bisa Sean mengenal adiknya itu. Padahal mereka baru bertemu, Chiko melihat tatapan terkejut itu mulai menjawab agar tidak ketahuan.

"Saya paman kecil Marvael, saya pernah melihat anda. ketika itu, saya menjemput keponakanku Marvael, mungkin kamu tidak melihat saya, tapi saya pernah melihat anda," jawab Chiko

Chiko bernafas lega, untung saja Sean asli memberikan ingatan. Jadi dia tidak akan ketahuan oleh Kenzo.

Kenzo yang mendengar nama Marvael menganguk mengerti, dia mengenal nama itu. Dia adalah sahabat adik kecilnya.

"Sayang kamu mengenal adik tuan Kenzo?" Tanya Daren sangat terkejut istrinya mengenal adik kliennya

"Iya aku kenal, dia sahabat Marvael. Terakhir bertemu ketika SMP," jawab Chiko

"Apa kabar dengan Chiko pak, sudah sangat lama ya tidak bertemu adik manis itu," tanya Chiko berpura-pura bertanya

Kenzo yang mendengar itu langsung murung. Chiko berpura-pura tidak tahu keadaan dirinya sendiri. Lalu Kenzo menjawab dengan begitu lirih.

"Dia mengalami kecelakaan, sampai sekarang dia masih belum sabar," jawab Kenzo lirih

Chiko yang mendengar itu berpura-pura sedih, dia memberikan ekspresi begitu menyedihkan agar terlihat simpati, walaupun itu kebohongan.

"Maafkan saya, saya tidak tau. Saya turut prihatin, semoga dia cepat sembuh ya," kata Chiko prihatin

"Pak Darren saya senang bekerjasama dengan anda, istri anda sangat cantik dan baik. Anda beruntung memilikinya," Puji Kenzo

Chiko yang mendengar itu memerah malu, dia senang dipuji oleh abangnya. Darren mendengar itu senang dan marah, istrinya emang cantik tapi dia tidak senang apabila ada yang memuji istrinya.

"Tentu saja istri saya begitu cantik dan hanya saya yang dapat memilikinya," jawab Darren menekankan kata miliknya lalu memeluk sebelah pinggang istrinya dengan posesif

Kenzo tertawa melihat keposesifan Darren terhadap istrinya. Dia juga tidak berniat merebut milik seseorang.

"Hahaha, bapak tenang saja, saya juga tidak akan merebut milik anda pak"

Setelah itu terdengar suara tawa percakapan mereka lalu mereka membahas pekerjaaan mereka.

                         ****

PASAR MALAM & BERMAIN

Saat ini Chiko dan Darren berada di pasar malam. Malam pasar ini sangat ramai dikelilingi pengujung. Tangan yang saling mengengam mendandakan bahwa mereka adalah pasangan yang serasi.

Makanan yang telah dibeli Chiko  habis dimakannya, netra tatapannya melihat roller coaster yang tak jauh didepannya. Dia sangat ingin bermain permainan tersebut.

"Kita main itu yuk," tanya Chiko lalu menunjuk kearah roller coaster

Darren mengangguk menyetujui, lalu mereka pergi kearah itu dengan tangan yang masih bertaut. Setelah sampai dia membeli tiket itu.

"Hallo, ich möchte Tickets für zwei Personen buchen (Hallo, saya ingin memesan tiket untuk dua orang ),"  kata Darren membeli tiket

"Natürlich ( Tentu saja )," jawab penjaga itu lalu mengambil dan memberikan tiket kepada Darren

Darren mengambil tiket itu lalu memberikan uang euro mata uang Jerman, sebagai uang untuk membeli tiket.

"Viel Spaß beim Spiel, meine Herren ( Selamat menikmati permainannya tuan-tuan )," ucapnya lagi kepada Darren dan Chiko

Sebelum memulai permainan, penjaga menghitung tinggi badan mereka. Karena apabila pengunjung itu pendek, lebih rentan terjatuh dari ketinggian.

Darren dan Chiko memasangkan sabuk pengaman sesuai dengan peraturan disana. Suara teriakan bahagia pengunjung terdengar disana, mereka menikmati pemandangan tersebut. Berbeda dengan Darren tampak biasa aja dengan permainan itu.

Setelah roller coaster itu berhenti, Darren dan Chiko turun. Dipasar malam itu mereka mencoba segala jenis permainan dan mencoba kuliner yang ada disana, sungguh mereka sangat bahagia bisa berkencan. Darren teringat jika saja dia tidak selingkuh, sudah lama dia akan berkencan dengan Sean.

TRANSMIGRASI? WHATTT?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang