Bab 4 - Rival

51 3 0
                                    

Gallantra terlihat mengisi administrasi dan melengkapi data-datanya kemudian dia diberikan almamater kampus lalu di foto untuk dibuatkan kartu Tanda mahasiswa. Setelah semuanya beres, Gallantra langsung dipersilahkan untuk masuk ke kelasnya mengikuti jam mata kuliah pertama. Tak lama kemudian dia menemukan kelasnya dan mengetuk pintu dengan sopan. Dosennya langsung memahami karna memang telah dikonfirmasi.

" Permisi, Pak, maaf saya telat." kata Gallantra

"Kamu Gallantra yah, mahasiswa yang kemarin gak sempat ikut ospek?" tanya Dosennya.

" Benar, Pak."

" Kalau gitu silahkan masuk!"

Gallantra pun masuk dan seketika itu semua tatapan langsung tertuju padanya, terlihat banyak mahasiswi yang memuji ketampanannya, Gallantra nampak melihat-lihat kursi yang masih kosong.

" Gallantra, silahkan perkenalkan dirimu terlebih dahulu karna kamu tidak ikut ospek kemarin dan belum ada yang mengenalmu. "

Gallantra pun menggangguk dan memperkenalkan dirinya sendiri.

" Perkenalkan nama saya Mickail Gallantra Laksamana, teman-teman semua bisa panggil saya Gallantra atau Galla. Saya minta maaf jika saya tidak mengikuti ospek yang sifatnya wajib, dikarnakan ada kendala yang tidak bisa saya hindari. Saya berharap bisa belajar dan bersaing secara sehat dengan teman-teman di kampus ini."

" Baiklah itu tadi perkenalan singkat dari Gallantra, apa ada yang ingin kalian tanyakan? " tanya pak dosen.

Lalu terlihat cukup banyak yang mengangkat tangan, namun dosennya memilih Axel karna hanya dia sendiri mahasiswa yang angkat tangan di antara para mahasiswi.

" Silahkan Axel! "

" Terimakasih, Pak, by the way kamu masuk ke kampus ini jalur mandiri atau beasiswa?" tanya Axel

" Beasiswa. " jawab Gallantra, Axel pun tersenyum karna dia memiliki teman yang sama, dia pun mengambil tasnya dari kusi kosong yang ada di dekatnya.

" Gallantra silahkan pilih tempat dudukmu karna perkuliahan akan kita mulai."

" Baik, terimakasih, Pak."

Axel pun nampak melambaikan tangannya dan memberi kode untuk duduk di dekatnya. Gallantra tersenyum dan langsung duduk di dekatnya.

" Axel Giovanni, panggil aja Axel."

" Gallantra."

Kemudian perkuliahan pun dimulai, namun ditengah -tengah perkuliahan, ada salah satu mahasiswi yang masuk mengendap-endap, teman-temannyapun langsung memberikannya kursi, sehingga dia tidak ketahuan datang terlambat. Namun mereka yang telah ospek bersamanya sudah tahu kelakuannya, meskipun pada akhirnya dia tetap ketahuan senior dan sering dihukum.

" Nggak usah heran, dari semenjak ospek juga udah kayak gitu, makanya sering dihukum sama senior, namun karna ada orang dalam, hukumannya selalu gak tuntas. " kata Axel, Gallantra pun hanya mengangguk paham.

" Kok mukanya familiar yah." batin Gallantra sambil melihat gadis itu.

" Gak usah diliatin terus, ya sih dia cantik tapi.... " Axel hanya terlihat geleng-geleng kepala tanpa melanjutkan perkataan yang ingin dia katakan, Gallantra pun hanya diam sambil memperhatikan penjelasan dari dosennya.

Ketika jam kuliah pertama habis, Axel mengajaknya ke kantin untuk makan siang bersama, namun di kantin dia malah bertemu dengan Nando yang sedang diskusi dengan temannya. Nando pun memanggilnya.

"Kamu kenal dia? " tanya Axel

"Iya, dia anak ibu kontrakanku, kesana yuk, biarku kenalkan! " seru Gallantra lalu menghampiri Nando.

Gallantra  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang