Bab 8 - Rahasia

31 2 0
                                    

Maxwell dan Kevin terlihat mengerjakan sebuah proyek tata surya bersama sebagai nilai untuk tugas kelompok mereka. Nampak Mbok Murni mengantarkan mereka minuman dan makanan ringan sesuai dengan request an Maxwell.

" Eh, ini kayaknya udah cukup deh." kata Kevin

" Coba gue lihat." kata Maxwell yang bertugas untuk mencatat semua penjelasan.

" Widih, proyek tata surya lu bagus juga yah, gue yakin sih ni kalau kita pasti bakal dapat nilai A+, emang lu itu sahabat gue yang paling bisa diandalin, pinter banget sih lu." puji Maxwell sambil merangkul Kevin, namun Kevin melepas tangan Maxwell karna merasa geli.

" Gak usah meluk-meluk gitu dong, risih banget gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Gak usah meluk-meluk gitu dong, risih banget gue." kata Kevin.

" Siapa yang meluk, orang gue cuma ngerangkul kok." protes Maxwell

" Ya sama aja, lu kan tau gue anti  romantic." jawab Kevin

" Alah, pantesan aja lu sampe sekarang jomblo." ledek Kevin.

" Iii sok-soak an ngata-ngatain gue, lu sendiri kan juga jomblo. Lagian ngapain sih mikirin pacaran, gak penting tahu mending kita fokus aja belajar!" seru Kevin.

" Ya deh iya, si paling ambis. Eh tapi btw gue udah dapat gebetan loh." kata Maxwell.

" Hah, seriusan?, siapa tuh?" tanya Kevin kepo.

" Mmm namanya, Zahra Pinkan Agatha." jawab Maxwell sambil nahan tawa.

" Zahra Pinkan Agatha itu..." Kevin terlihat ngeloding karna tidak asing dengan nama tersebut, namun tiba-tiba dia nampak terkejut lalu memukul Maxwell.

" Apaan sih, gak usah ngaco yah." kata Kevin dengan wajah masam pada Maxwell, namun Maxwell malah tertawa melihat ekspresi Kevin.

" Haha, cie-cie cemburu yah." ledek Maxwell.

" Siapa yang cemburu, gue biasa aja." ucap Kevin dengan wajah manyun, namun Maxwell yang jahil malah menggelitik Kevin yang membuat Kevin kegelian dan spontan menendang Maxwell, hingga Maxwell menabrak lemari kecil yang ada di belakangnya, yang membuat isi lemari itu berjatuhan.

" Well, lu gak apa-apa kan? sorry-sorry gue gak sengaja tadi." kata Kevin yang terlihat khawatir karna takut Maxwell kenapa-napa.

" It's oke gak apa-apa kok." jawab Maxwell.

" Beneran lu? " tanya Kevin yang kemudian langsung memeriksa bagian punggung dan kepala Maxwell.

" Vin, udah ah gue gak apa-apa, gak usah lebay gitu." kata Maxwell sambil tertawa, namun wajah Kevin masih terlihat cemas karna takut kalau kepala Maxwell terbentur.

Namun tiba-tiba, Kevin melihat sebuah foto lama yang nyempil dari dalam buku. Kevin pun mengambil foto tersebut dan memperhatikannya. Terlihat foto anak kecil yang lucu, dia pun tersenyum karna mengira itu Maxwell.

Gallantra  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang