Bab 11- Pertempuran

26 3 0
                                    

Pagi itu Kimi nampak sudah bersiap-siap untuk pergi sekolah, namun terdengar suara Gallantra yang memanggilnya dari luar.

" Ada apa sih, Kak?" tanya Kimi yang buru-buru keluar.

Namun Kimi sangat terkejut saat melihat Kevin duduk di luar bersama kakaknya.

" Kak Kevin?" tanya Kimi dengan wajah bingung.

" Hei, Kim." sapa Kevin.

" Kalau gitu aku masuk dulu yah, kalian ngobrol aja." kata Galla lalu masuk.

" Ada apa ya, Kak kok tumben banget kesini, terus Kak Kevin tahu darimana kontrakanku?" tanya Kimi heran

" Sebelumnya maaf kalau seandainya kedatanganku mengganggumu."

" Nggak-ngak kok, Kak, bukan itu maksud aku, tapi aku cuma kaget aja gitu lihat Kak Kevin pagi-pagi disini." ujar Kimi yang merasa tidak enak.

" It's oke aku ngerti, tapi sebenarnya aku kesini karna mau minta tolong, sekaligus juga mau ngembaliin ini." Sambil memberikan kartu pelajar Kimi yang dia temukan di jalan kemarin.

" Aku tahu alamatmu dari situ, dan kebetulan kontrakanmu ini juga searah dengan sekolah, makanya aku langsung mampir."

" Ya ampun terimakasih banyak, Kak, aku bener-bener gak sadar kalau kartu pelajar ku gak ada, sekali lagi terimakasih yah, aku jadi ngerepotin kak Kevin, but by the way kak Kevin mau minta tolong apa?" tanya Kimi.

Kevin kemudian memberikan sebuah kado kepada Kimi, rupanya kado itu untuk Ara karna hari ini Ara ulang tahun, Kimi pun sangat terkejut karna sama sekali tidak tahu kalau hari ini adalah hari ulang tahunnya Ara, padahal Ara adalah sahabatnya.

" Ya ampunn, aku merasa bersalah banget sama Ara, dia pasti nungguin ucapan ulang tahun dari aku."

" It's oke gak apa-apa, Kim, lagian Ara juga gak pernah kasih tahu kamu kan birthdaynya, dan aku yakin Ara sendiri pasti lupa kalau hari ini ulang tahunnya.

" Hah, yang bener?"

" Ya iyalah, kalian kan pada sibuk. Jadwal kalian aja udah mulai padat, tapi percayalah Kim, menjadi member Redwhite adalah langkah awal yang sangat bagus untukmu, karna Redwhite sekarang banyak banget penggemarnya di Indonesia. Maka kalian harus siap-siap aja capek."

" Iya aku bersyukur banget atas apa yang Allah kasih, oh ya tapi aku masih bingung kenapa kak Kevin gak langsung ngasih kado ini ke Ara, dia pasti bakalan senang benget."

" Biar kamu aja yang kasih dia."

Gallantra terlihat keluar membawakan teh hangat serta beberapa roti untuk Kevin.

" Ya ampun, gak usah repot-repot, Kak Galla, aku gak datang untuk bertamu kok." kata Kevin.

" Gak repot kok, tenang aja." balas Gallantra dan kembali masuk.

" Aduh, Kak Gallantra baik banget sih, jadi gak enak aku ini."

" Haha, Kak Galla orangnya emang gitu, silahkan dimakan rotinya."

Kevin pun memakan sedikit roti dan meminum tehnya untuk menghargai tuan rumah, meskipun sebenarnya dia sudah kenyang.

" Mmm sebenarnya aku gak mau ikut campur, tapi kenapa kak Kevin gak mau berdamai dengan Ara? Aku tahu dulu Ara telah melakukan kesalahan yang fatal, tapi dia benar-benar menyesal loh, dan dia juga tersiksa dengan tindakannya. Menurutku yah, setiap orang itu berhak untuk memperbaiki dirinya menjadi lebih baik, jadi tidak adil jika kita menjauhinya hanya karna masa lalunya."

Kevin pun hanya tersenyum.

" Aku tidak pernah menjauhinya hanya karna kesalahannya dulu, namun ada beberapa hal yang tak bisa ku ceritakan, karna kita hanya perlu jeda untuk tidak lagi terluka."

Gallantra  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang