Happy Reading...
Sepanjang koridor seorang gadis tak henti hentinya menggerutu. Gadis itu mendesah kesal karena kejadian tadi, dimana seorang laki-laki menabrak nya saat ingin ke toilet, dan sialnya lagi tanpa mengucapkan apapun orang itu berlalu begitu saja.
"Muka lo kenapa sih ra, kusut banget. padahal tadi biasa aja".
"Gue kesal tau! tadi ada cowok yang nabrak gue pas mau ke kamar mandi, udah gitu gak mau nolongin atau gak minta maaf kek. Awas aja gue ketu gue bacok tu cowok".
"Udah gak usah marah, makan aja yok".
Mereka pun segera memakan makanan masing masing, karena saat zora pergi ke kamar mandi sahabat nya sudah memesan makanan mereka."Bakso mang udi memang the best" Zora terlihat sangat menikmati makanannya.
"Alay loh kayak gak pernah makan aja"
Zora mendengus mendengar sahutan Silja, tidak tau aja dia, kalau zora sangat menikmati makanannya.***
Bel telah berbunyi, seluruh siswa kembali ke kelas masing-masing.tak terkecuali zora dan sahabatnya. Mereka melakukan aktivitas belajar seperti biasa. Hingga bel pulang kembali berbunyi.
" Ra lo mau pulang bareng kita?"
"Gak gue pulang bareng bang Arno aja"
"Oh yaudah kita balik duluan yah"
Zora hanya mengangguk dan melambaikan tangan nya kepada sahabatnya.tak sampai 5 menit arno sudah di parkiran sekolah.
"Naik"
Zora pun segera naik sambil menggerutu,
Kadang abang nya ini sok cool pikirnya."Ra nanti teman-teman gue mau ke rumah, kalau mereka godain gak usah di ladeni yah".
Sedari tadi keheningan menemani mereka, tapi di pecahkan oleh laki laki itu, setelah dia mengajak gadis itu berbicara."Iyah, tapi kalo ganteng jangan salahin kalau aku hilaf".
"Teman gue gak ada yang ganteng, udah gitu buaya semua. Kalau lo mau lihat cogan liatin gue aja"
"Pede banget lo, orang lo jelek pake banget*.
Zora menabok kepala arno, dia tidak habis pikir dengan abangnya yang pedenya minta ampun.Walau benar adanya, Arno memang sangat tampan, dia memiliki tinggi badan 187cm, pahatan wajah yang terlihat sangat sempurna.
Tapi kan seganteng apapun sang abang, tetap saja itu jelek menurut adik perempuannya." Cuman lo yang bilang gue jelek"
Zora memilih untuk diam, jika dia masih meladeni perkataan arno pasti tidak ajan ada habisnya.
Waktu sudah menunjukkan pukul 3 sore, ruang tamu milik keluarga Robert tampak sangat ramai dan berisik.
"Adek lo kemana ar?" tanya salah satu teman arno Delon namanya.
Arno hanya diam tidak berminat menjawab pertanyaan temannya itu. Sedangkan zora merasa haus dia memutuskan untuk turun kebawah.
Sebenarnya dia sangat malas bertemu dengan teman abangnya itu."Ehh ada zora" teriak delon heboh
Zora yang mendengarnya hanya tersenyum canggung."Berisik loh sat, Zora keliatan takut sama lo"
Tidak mempedulikan teguran dari natan delon kembali bersuara
"Zora cantik udah makan belum?"
Ah sudahlah cowok ini merupakan playboy capkakap semua mai di embat, padahalkan mukanya tak seberapa jika di bandingkan dengan arno.Tapi bukan berarti Delon jelek, hanya saja jika di bandingkan dengan teman temannya yang lain dia akan tampak berbeda, wajah nya lebih dominan ke imut.
Zora tetap berdiri di tempat semula, dengan pandangan kesalah satu teman arno.
Tunggu dia belum pernah melihat arno bersama laki laki itu. 'Itu kan orang yang menabrak gue kemarin saat mau ke kamar mandi.(batin zora)'.
Rasanya zora kembali kesal mengingat kelakuan laki laki itu." Wah lo dicuekin yon"
"Ehh gue udah makan kok kak" tak mengalihkan tatapannya dari seorang berpakaian hitam yang membuatnya kesal setengah mati.
"Yah padahal kan calon pacarmu ini mau ngajak kamu makan diluar" mendengar itu arnomendelik tak suka.
"Najis, mana mau dia sama modelan kayak lo, cinta kagak, ilfil iya". Kata kata yang sangat menembus ulu hati jiwa dan ginjal dilontarkan oleh liam.
Liam Armando seorang laki-laki yang tampan, keren dalam bidang olahraga, cool, irit bicara, hanya saja dia bermulut pedas, jika sekali berbicara lawannya akan langsung diam.
Tapi yang namanya delon mana mau kalah sama ucapan orang orang, apapun kata orang bodo amat itu prinsip dari seorang Delon Herland
"Diam lo bilang aja lo iri" sinisnya pada liam.Mendengar itu liam lebih memilih diam, tidak ada gunanya melawan anak itu pikirnya. Sedangkan temannya yang lain lebih memilih bermain PS tanpa memperdulikan mereka.
Teman arno yang datang ada 4 orang, mereka bukanlah anggota geng motor, tapi mereka bersahabat layaknya seperti orang biasa yang berteman pada umumnya.
Zora segera pergi kedapur, jujur dia sangat malas melihat Delon. Karena jika dia bertemu dengan Delon, cowok itu tidak akan berhenti mengganggu nya.
"Bang gue mau kerumah silja yah".
"Naik apa lo?"
"Silja udah di depan"
Memang, setelah selesai dari dapur, zora langsung ke kamarnya dan meminta silja untuk segera menjemput nya karena jika dia terus berada di rumah, bisa gila lama lama."Ra, kapan kapan kenalin gue sama silja dong" canda nathan. Zora mengangguk mengiyakan perkataan nathan.
"Silja teman nya zora yang rambutnya pendek kan?
Reflek semua orang yang ada di ruangan itu mengangguk.
Melihat mereka mengangguk, dia melebarkan senyumnya.
"Kenalin sama gue juga dong, siapa tau mau jadi pacar gue". Mendengar jawaban itu orang yang berada di ruangan itu pun menatap jengkel padanya
"Sorry kak, tapi dia sukanya sama cowok baik baik, bukan sama buaya kayak lo" ucapan pedas terlontar dari mulut gadis itu, yang membuat teman teman arno tertawa puas, tak terkecuali satu orang yang menggunakan baju hitam itu juga ikut tertawa melihat temannya yang sangat menyebalkan itu dinistakan.
Yok tebak siapa cowok buaya itu??
Segitu dulu yah teman teman
Jangan lupa nunggu updetannya
Terimakasih sudah mampir><Jangan lupa follow,komen,dan vote!
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST SMILE
RandomGadis yang memiliki kehidupan nyaris sempurna. Aura positif yang selalu terpancar, hidup penuh kasih sayang, dia sangat dicintai dan disayangi. # Apakah gadis itu dapat mempertahankan semua yang pernah dimiliki nya?. Jangan lupa follow akun ini‼️