4. zora jatuh?

25 17 0
                                    

Sepi amay perasaan..
Sebelumya saya minta maaf atas ketidak jelasan saya menulis cerita.

Selamat membaca...

Tidak terasa hari ini sudah hari Minggu, tapi gadis itu belum beranjak dari tempat tidurnya. Waktu sudah menunjukkan pukul 10.00 pagi tapi gadis itu masih tampak nyaman dengan selimut dan kasurnya.

" Mentang mentang hari Minggu, anak gadis mana yang gak keluar hingga jam 10 pagi seperti ini"
Teriak mama zora yang sudah masuk kekamar zora, dan menarik selimut anak nya itu.

" Bentar lagi ma, 5 menit lagi" . lirihnya sambil menutup matanya kembali.

Melihat tingkah laku anak gadisnya , dia menggeleng lalu pergi meninggalkan kamar anaknya .

Zora tak bisa tidur kembali, dia mendengus itu semua karena mamanya yang membangun kannya tadi pikirnya.

Dia segera beranjak dari tempat tidur nya, dan segera mandi setelah itu dia memutuskan untuk sarapan pagi.

Saat sudah sampai di bawah dia melihat hidangan pagi ini. Dan sepertinya papa dan mamanya serta abangnya sudah sarapan duluan.
Rumah nya pun tampak sangat sepi, sepertinya mereka pergi tanpa mengajak nya. Salahkan saja dia kare tak mau bangun.

Setelah selesai sarapan dia pun memutuskan ingin kembali ke kamarnya. Dia tidak berniat keluar rumah karena mager.

Saat ingin ke kamar, dia mengambil beberapa cemilan dan ia melihat stok susu kotaknya sudah habis.

Zora mendengus kecewa, dia akan melawan rasa magernya demi susu kotak kesukaan nya.
Dia memutuskan akan menaiki sepeda karena dia tidak bisa mengendarai sepeda motor.

Jarak Antara rumah nya dengan super market tidak terlalu jauh, hanya menghabiskan 15 menit ketika dia menggunakan sepeda.

Sesampainya disana dia mengambil beberapa cemilan, dan tak lupa memborong susu kota rasa stroberi. Setelahnya dia langsung membayar dan mengendarai sepedanya untuk pulang.

Tak bisa mengendalikan timbang badan zora terjatuh daei sepedanya, dengan belanjaan yang sudah hancur berserakan di jalan. Bahkan kakinya terasa sangat sakit sekarang, bagaimana tidak sakit?, Sedangkan dia terjatuh dengan kakinya yang tertimpa sepeda.

Dia terjatu karena tadi dia melihat anak kucing yang lewat dari depan nya tak memperhatikan jalan nya, dia malah fokus pada anak kucing itu, akhirnya dia tidak dapat menahan sepeda itu sehingga dia terjatuh menyedihkan seperti ini.

"Bodoh"

Zora mendengus mendengar suara orang yang mengejek nya . Dia sedang terjatuh bukan di tolong tapi malah di hina dasar manusia titisan setan.
Dia mendongak kepala nya dan melihat siapa yang barusan menghina nya, ahk rasanya dia kembali kesal melihat orang di depannya. Padahal dia tidak mengenal orang itu.

"Berdiri lo, gak malu lo di ketawain anak anak?
Ucapan sinis, dan terdengar sangat menjengkelkan di telinga zora. Zora pun melihat ke samping, ahk benar dirinya sekarang tengah ditertawakan oleh anak anak yang sedang berkumpul.

Tak mendengar sahutam dari zora, laki laki itu menarik sepeda yang menindih kaki zora, dan menarik tangan zora dengan kasar untuk membantunya berdiri. Laki laki itu memang tidak ada lembut lembutnya, jika saja zora tidak di bantu mungkin dia akan menjambak rambut orang itu.

"Bilang makasih, gue udah bantu lo"

Dia melirik ke arah zora dengan niat menyindir gadis itu. Kemudian dia menaikkan salah satu alisnya karena tak kunjung menjawab perkataan nya. Bahkan gadis itu tak ada sedikitpun mengeluarkan suaranya sejak dia datang.

"Lo-

Belum selesai melanjutkan perkataannya, dia dikejutkan dengan sebuah pelukan.
Tunggu pelukan?

Gadis itu benar-benar memeluknya. Ingatt MEMELUKNYA. Tubuhnya mendadak mematung, gadis itu memeluknya sambil menyembunyikan wajah nya di dada bidang laki laki itu. Dan tinggi badan zora yang hanya sampai sebatas dada laki laki itu.

Beberapa detik kemudian dia mendengar suara isak tangis gadis itu.

"Gue malu" lirihnya hampir tak terdengar disertai dengan isak tangis nya.

"Kaki gue juga sakit banget" zora semakin terisak dan mengeratkan pelukannya.

"Laki laki itu tersadar dari lamunannya, dan tak disangka dia malah tersenyum tipis sangat tipis.

Dia pun segera mengangkat zora dan membawa nya kemobil nya.

"Nyaman banget yah meluk gue sampai gak mau lepas".

Seketika zora langsung mendorong tubuh laki laki di depannya, setelah mendengar suara bisikan yang membuat nya sangat malu.

"Apaan sihk lo, modus" sambil memalingkan wajahnya ke jalanan. Siapa sangka jika gadis itu tengah mengabsen segala jenis binatang terlihat mulutnya yang berkomat kamit.

"Lo yang modus segala meluk gue"

"Enak aja, gue tadi reflek karena malu yah"

"Iya reflek tapi gak mau lepas"

Zora ingin membantah tapi dia menelan kembali kata kata yang ingin ia ucapakan.

"Btw kita belum kenalan, nama lo siapa"
Zora kembali bersuara karena dia penasaran dengan nama titisan setan tapi sayangnya ganteng dan menjengkelkan.

"Lo naksir gue?"

Zora yang mendengan balasan cowok itu menaikkan salah satu alisnya kebingungan.

"Maksud lo?

"Yah siapa tahu kan lo naksir sama gue"

"Emang gue keliatan naksir sama lo?" Zora memutar matanya malas.

"Yah makanya lo nanyak nama gue, siapa tau lo mau stalking sosmed gue".

Ucapan tanpa beban itu membuat zora membelalakkan matanya, apa apaan laki laki di sampingnya ini, bagaimana bisa dia menyimpulkan suatu hal hanya karena mengajak perkenalan.

Detik kemudian terdengar suara ringisan dari laki laki itu, zora yang mendengar itu tidak peduli. Salah siapa membuatnya kesal, kan dia jadi reflek mencubit lengan laki laki itu.
Hingga suasana mobil kembali sepi.

"Nama lo zora kan".

Zora hanya berdehem menjawab pertanyaan itu.

"Nama gue Jamal"

Sebentar zora menoleh, dan langsung menyemburkan tawanya.

"HAHAHAH"

Orang yang mendengar suara tawa di sampingnya pun menatap bingung gadis itu.

"Emang ada yang lucu?"

Zora masih tertawa, dan laki laki itu terus menatap gadis itu dari kaca depan mobil. Sesaat dia mengagumi gadis itu, dia terlihat semakin cantik saat tertawa. Hingga dia sadar saat mendengar kembali suara gadis itu.

"Jamal nama kucing gue astaga, nama lo keluaran tahun berapa?"
Tanya nya malai berhenti tertawa.

"Emang ada yang salah dengan nama jamal?"

Zora menggeleng kan kepalanya.
"Tapi nama lo gak cocok buat muka lo, nama jamal terlalu jelek, gak cocok.

"Maksud lo nama jamal jelek buat gue yang mukanya ganteng?"

Zora mengangguk, dan kemudian dia tersadar.

"Apa apaan lo, maksud gue bukan gitu yah gak usah kepedean".

"Iya gue tau, gue emang ganteng". Bangganya sambil tersenyum. Menurut zora itu adalah senyum yang menyebalkan.

"Gak lo jelek, JAMAL", kata zora dengan sengaja menekan nama Jamal di akhir kalimatnya.

"Semua orang juga tau kalo gue ganteng"

Zora lebih memilih diam, dengan menahan kesal setengah mati. Hingga mereka sampai di tempat kediaman gadis itu. Dia mengucapkan terimakasih dan segera pergi masuk kerumahnya.


Jangan lupa follow, dan kasih saran!!
Dan berikan 🌟

LOST SMILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang