Zora mematung. Setelah merasa kan tubuhnya yang terhuyung kebelakang. Seluruh tubuhnya tampak kaku, dan jantung nya berdetak tak karuan.
Sungguh, belum ada satu pun orang asing yang memeluknya. Pelukan ini terasa hangat dan nyaman, membuatnya enggan untuk melepaskan."Kak"
Lirih zora untuk menyembunyikan ke gugupannya.
Tidak disangka, rion malah semakin mengeratkan pelukannya. Meletakkan kepala nya di celuk leher zora. Zora memilih terdiam, dengan pikiran yang berkabut.Rion dan zora dapat merasakan jantung mereka yang beradu dan berdetak tak karuan. Zora yang sadar membuat pipi nya memerah seperti kepiting rebus. Rion juga sadar saat dia memeluk tubuh gadis itu, zora sangat kaku dan dia juga sama. Untuk kedua kalinya, mereka merasakan dekapan seperti ini. Rasanya sama, hangat dan menenangkan. Bedanya, kemarin zora yang pertama memeluknya, sedang kan sekarang dia yang memulai.
5 menit mereka berpelukan untuk menenangkan diri. Rion pun melepas zora dari dekapannya. Rasa canggung mulai menghampiri mereka. Zora yang masih bergelut dengan pikirannya, sedangkan rion yang sedikit malu tentang perlakuan nya.
"Makasih"
Zora menyergit bingung, untuk apa rion mengucapkan terimakasih kepada nya, sedangkan ia tidak merasa membantu laki laki itu.
"Buat?"
"Buat pelukannya, gue udah ngerasa lebih tenang, dan gue juga bakal minta maaf atas perlakuan gue ke sahabat gue."
Rion berterima kasih kepada nya karena pelukan itu. Membuat pipi zora semakin memerah, dia malu dan dia segera memalingkan kepalanya ke belakang. Rion yang melihatnya menarik segaris senyum di bibirnya dan mengambil handphone nya.Rion berniat mengabadikan foto zora yang tengah salah tingkah di buatnya. Dia mengeluarkan handphone keluaran terbaru nya dan membuka kamera. Saat mem foto zora dia tidak sadar bahwa Flass handphone nya aktif, yang membuat zora tersadar bahwa dia sedang di foto.
"Kak, lo diam diam foto in gue yah?"
Rion yang tertangkap basah pun menjadi gugup, dia mencoba mendatarkan ekspresi nya untuk menyembunyikan kegugupannya. Tapi zora melihat jika telinga rion memerah yang berarti dugaannya benar.
"Gak, gue gk foto lo, perasaan amat"
"Iya tapi telinga lo merah kak"
Zora menyeringai dan bersiap siap mengambil handphone rion. Tapi pergerakan nya segera di Ketahui rion, saat zora ingin merebut ponsel laki-laki itu. Rion sudah berlari untuk menghindar.
Hingga terjadi lah aksi kejar kejaran.*****
Jam sudah menunjukkan pukul setengah enam sore, tapi zora belum pulang kerumah. Tidak biasanya zora pulang terlambat, apalagi tidak izin seperti ini. Arno sudah sangat hawatir karena adiknya tak kunjung pulang.
Arno sudah menanyakan kepada sahabat adiknya, apakah gadis itu tengah bersama mereka?. Tapi mereka menjawab tidak. Yang membuat rasa hawatir nya semakin besar. Padahal zora tadi meminta nya untuk tidak menunggu nya, karena dia akan pulang bersama temannya. Dan dengan bodohnya dia tidak bertanya teman nya yang mana.
Zora tidak mempunyai pacar, dan walaupun zora mempunyai banyak teman tapi dia sangat jarang jika bermain di luar sekolah, ia biasanya menghabiskan waktu dirumah maupun dirumah sahabatnya. Jadi entah temannya yang mana yang dimaksud tadi.
Karena zora tak kunjung datang dia mencoba menghubungi sahabat nya siapa tahu mereka melihat zora sepulang sekolah.
Pangsabat!🗿
Anda
Woy, kalian ada liat adik
gak?, dari tadi belum
Pulang ke rumah njirr.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST SMILE
RandomGadis yang memiliki kehidupan nyaris sempurna. Aura positif yang selalu terpancar, hidup penuh kasih sayang, dia sangat dicintai dan disayangi. # Apakah gadis itu dapat mempertahankan semua yang pernah dimiliki nya?. Jangan lupa follow akun ini‼️