Prolog

69 8 0
                                    

Pitaloka menghapus kata demi per kata yang ia ketik di layar laptopnya. Sudah beberapa jam sejak ia duduk menghadap laptop kosongnya itu. Matanya semakin menghitam menandakan ia kurang tidur. Dengan ditemani segelas kopi, ia memutar otaknya.

Ia mengutuk dirinya yang malah memilih jurusan yang membuatnya kesulitan untuk memulai tugas akhirnya. Ia menatap jam di tangannya, yang menunjukkan pukul sepuluh pagi.

Ia menutup laptopnya dan beranjak dari tempatnya. Sambil menghela nafas, ia menelusuri selasar yang tampak ramai dari hari biasanya. Ia berjalan menuju kantin.

Ia menatap semangkuk bakso yang dihadapannya itu. Tak biasanya ia hanya menatap makanan kesukaannya itu. Namun, hari ini ia benar-benar tak bisa menikmati makanannya. Mungkin masih memikirkan tentang tugasnya yang sama sekali belum dikerjakannya.

-------------------------------------------------

SANDYAKALA [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang