10

118 12 0
                                    

Happy Reading

Alarm jam weker terus berbunyi di kamar Lea, sedangkan sang pemiliknya masih berusaha mengumpulkan nyawa. Setelah lima menit Lea beranjak ke kamar mandi.

Lima belas menit kemudian Lea sudah keluar menggunakan pakian yang ia beli kemarin. Lea menatap dirinya melalui cermin. "Semoga dengan gue gini bisa merubah semuanya" batinnya tersenyum.

Lea bergegas turun menggunakan lift, ketika sudah sampai di meja makan ia melihat daddy nya dan om Dean.

"Morning dad, om Dean.

"Morning" balas mereka bersamaan.

"Daddy gak breakfast dulu?" tanya Lea saat melihat Evan beranjak.

"Ada meeting pagi ini, daddy belum revisi berkas".

Lea berdiri dari kursi dan berlari ke dapur.
"Wait five minutes dad".

Lea memberikan kotak bekal kepada Evan dan Dean.

"Dad gak bisa makam berat kan kalo pagi, ini aku bikin sandwich, satunya lagi untuk om Dean" jelas Lea, Evan mengangguk, dan Dean yang menerima bekal tersebut.

"Terimakasih non" ucap Dean.

"No problem om".

"Hubungi daddy atau Dean kalo ada masalah" ucap Evan sembari mengelus surai Lea sebelum pergi.

"Bi Sumi tolong bawain bekal yang masih ada di dapur dong" pinta Lea sembari melahap sarapannya.

"Ini non".

"Makasih bi, bibi udah sarapan?".

"Sudah non tadi sama yang lain" Lea hanya mengangguk.

"Aku udah selesai makasih sarapannya bi, masakan bibi emang the best" acung Lea.

"Non mah bisa aja".

Lea tersenyum "Ya udah aku berangkat dulu ya bi doain semoga lancar".

"Aamiin, titip salam buat den Kai ya non" teriak bi Sumi karena Lea sudah berada di depan pintu.

*
*
*

Sebuah mobil Lexus lc putih memasuki kawasan sekolah Smaprima dan berhenti di parkiran khusus guru. Pintu pun terbuka memperlihatkan wanita cantik yang bergegas menutup pintu mobil tersebut.

"Duh ini salah gak sih gue berangkat jam segini, udah lumayan banyak murid yang dateng" ringis Lea dalam hati.

Kaki jenjangnya melangkah menuju ruangan kepala sekolah "Permisi pak" ucap Lea langsung karena pintunya terbuka.

"Bu Lea, silahkan masuk bu" balas sang kepala sekolah.

Kepala sekolah dan Lea berjabat tangan lalu mempersilahkan Lea untuk duduk.

"Langsung saja bu ini adalah schedule ibu mengajar".

Lea melihat map yang berisi tentang setiap kelas serta guru yang mengajar, Ia mengangguk paham.
"Kelas 10 B ini kan kelas Ezakiel dan Aron" batin Lea.

"Apa ibu Lea juga bersedia untuk mengajar di smp Prima?".

"Smp?" Lea bertanya.

"Iya, tetapi hanya kelas 9 C saja" jelas kepala sekolah.

"Saya bersedia pak" Kepala sekolah berdiri dan menjabat tangan Lea sekali lagi.

"Mari saya antar ke ruang guru bu" ia dan kepala sekolah berjalan melewati ruang bk, lalu berhenti tepat di samping ruang uks.

"Uks emang di samping ruang bk ya pak?" tanya Lea.

"Iya bu agar mengindari siswa yang membolos dengan alasan sakit" Lea mengangguk.

"Mari masuk".

"Pagi pak" sapa Bu Rani guru sejarah.

"Pagi bu, tolong tunjukkan ruangan bu Lea bu, saya harus ke ruang bk".

"Baik pak silahkan saja biar bu Lea sama saya".

"Terimakasih".

"Sama-sama pak".

*

Halo salam hangat bor. Sebenernya, gue gak bisa fokus nulis kalo masih ada kuota. So sorry kalo gak dapet feel-nya. Gue juga udah nyiapin alur & konflik tapi ini baru awal yakali udah masuk konflik, gue pengen bikin kenangan manis dulu untuk mereka.

Fost And Found Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang