Memendam cinta selama 10 tahun, itu adalah waktu yang tidak sebentar, waktu yang tidak sedikit demi memendam cinta untuk selama itu. Berawal dari cinta pandangan pertama saat memasuki sekolah universitas begitu pula rasa cinta pandangan pertamanya tumbuh, walau berbeda kelas dan jurusan tetapi perhatian itu tidak pernah terlepas untuk seorang yang sudah mengisi hatinya selama ini. Orang tuanya sudah terus bertanya kapan anaknya ini akan memiliki pasangan dan menikah, tetapi sang anak tetap saja enggan untuk menjawab pertanyaan yang selalu membuatnya malas untuk menjawabnya.
Terlebih sudah banyak wanita atau pria yang berusaha mendekatinya, berusaha memikat hatinya, mencari perhatian tapi tak kunjung di indahkan oleh sang pemilik. Memang benar kata orang, "jika jodoh tidak akan kemana" bukankah begitu?
Tapi memang benar adanya, orang yang sudah selama ini di sukainya itu kini melamar pekerjaan di perusahaannya sebagai sekretaris pribadinya, perusahaan yang sudah di bangun, yang sudah di rintisnya dari nol kini semakin berjaya, siapa yang tidak mengenal ZP grup perusahaan yang sangat terkenal, dan paling terkaya no 1 di dunia.
"Zee, ini berkas lamaran yang sudah masuk kau coba lihat dulu, jika cocok kau bisa bilang padaku." Begitulah kata max teman yang selalu setia dengan Zee.
"Hmm." Hanya gumamam saja yang terdengar, max sudah terbiasa dengan teman yang dingin seperti kutub ini.
membaca lembar demi lembar berkas orang yang melamar di kantornya, setelah membuka lembaran berikutnya betapa terkejutnya sang CEO bahwa yang melamar itu adalah seseorang yang sudah ia nanti-nanti sejak dulu, bahkan mereka dulu sudah sering mengobrol satu sama lain tetapi itu tidaklah berangsur lama.
Bagai mendapatkan sebongkah emas dan berlian beginilah rasa senangnya saat ini, tidak di pungkiri bahwa ia juga sangat merindukan seseorang yang telah ia cari selama ini.
"Max aku telah mendapatkan orang yang cocok." Begitulah kata yang keluar saat menelfon max.
"Siapa Zee? Aku ke ruangan mu sekarang." Max langsung menutup sambungan telfonnya sepihak.
"Hari ini kau telfon anak ini besok pagi aku akan menginterview nya dan sudah mulai bisa bekerja juga."
"Secepat itu Zee?"
"Ya kenapa tidak."
Di sisi lain anak yang sudah menaruh lamaran di kantornya pun sudah jingkrak-jingkrak di kamarnya, bagaimana tidak, mulai besok dia sudah bisa bekerja dan melakukan sesi interview dengan sang CEO langsung, jarang- jarang bukan ketika interview langsung ceo yang melakukannya.
Nunew chawarin, anak yang sangat mandiri dan pekerja keras, nunew hidup hanyalah seorang diri di kota Bangkok. Orang tuanya yang sudah berpisah sejak dia masih bersekolah tidak menjadi hambatannya, walaupun broken home tetapi nunew harus bisa menghidupi dirinya sendiri karena ayah dan ibunya sudah tidak mau mengurusinya lagi semenjak saat itu. Sedih, itulah yang di rasakan nunew setiap harinya, hampa yang selalu menjalar di dalam hatinya, mempunyai keluarga broken home itu tidaklah mudah apalagi orang tua yang egois yang hanya memikirkan kesakitan dirinya sendiri tanpa memikirkan bagaimana perasaan anak-anaknya juga.
Nunew sudah berada di ZP grup, ya tempatnya yang akan bekerja saat ini, perasaan yang campur aduk karena akan menjalani interview dengan sang CEO membuat nunew semakin gugup.
"Hallo selamat pagi Khun, saya ada interview hari ini dengan pemilik perusahaan langsung, apa CEOnya sudah datang ?" Tanya nunew pada receptionis.
"Hallo selamat pagi, anda sudah bisa langsung menuju lantai 30 Khun, karena CEO sudah datang dan sudah menunggu di ruangannya."
"Terima kasih Khun." Jawab nunew dengan lembut.
Saat akan memasuki lift tanpa sengaja max juga ikut masuk bersamaan dengan nunew dan langsung menyapanya.
"Hai, kau anak baru yang akan interview hari ini kan ?" Tanya max.
"Hallo phi, iya phi aku hari ini interview langsung dengan pemilik perusahaan ini."
"Aww, sangat kebetulan sekali, akulah yang kemarin mengirim kan mu pesan untuk datang hari ini, mari aku antar sekalian ke ruangan CEOnya." Ajak max pada nunew.
"Terima kasih phi, perkenalkan namaku nunew phi, salam kenal.
"Namaku max, kau bisa panggil aku phi max."
Ting..suara lift membuyarkan percakapan antara nunew dan juga max.
"Ah nong new ini ruangan ceonya kau boleh masuk ya."
"Baiklah phi, terima kasih banyak na."
Tok..tok..tok
"Masuk!!
"Zee aku mengantarkan anak baru yang akan menjadi sekretaris mu, ya sudah aku langsung ke ruangan ku ya."
"Sawadee krub khun." Sambil memberi wai pada sang CEO, nunew masih tidak sadar bahwa yang menjadi CEO nya adalah temannya saat masih kuliah.
"Silahkan duduk nhu."
Deg
Merasa mengenal pemilik suara itu nunew langsung melihat apa kah benar atau salah, dan benar saja, pemilik suara itu nunew sangatlah kenal, hafal.
"Phi, ahh Khun Zee, aku tidak menyangka jika saya akan bekerja dengan anda."
Senyum nunew membuat jantung Zee berdebar, bagaimana tidak selama 10 tahun Zee sudah memendam rasa pada nunewnya, senyuman ini yang sangat ia rindukan selama ini.
"Kau di terima di perusahaan ini, dan kau bekerja sebagai sekretaris pribadiku nhu."
Nhu, panggilan itulah yang Zee berikan padanya dulu, tidak pernah Zee lupakan sedikitpun.
"Terima kasih Khun Zee."
"Nanti aku akan mengajarkanmu nhu, terima kasih telah mau bergabung dengan perusahaanku."
"Tidak Khun, saya yang harus berterima kasih dengan Khun Zee karena telah menerimaku di perusahaan ini."
"Akhirnya nhu setelah sekian lama aku menunggumu, akhirnya aku bisa melihatmu, melihat wajah cantikmu itu, aku merindukanmu nhu." Begitulah batin Zee saat ini.
Zee dengan sangat telaten mengajarkan nunew segala hal di kantornya, cara memilah berkas-berkas penting, menerima berkas dari client, bagaimana menghadiri meeting di kantor maupun di luar kantor nanti. Banyak hal yang zee ajarkan kepada nunew, nunew adalah anak yang cepat tanggap, cepat mengerti dan juga cepat dalam belajar jadi Zee tidak perlu melakukan itu berulang kali.
Tidak terasa waktu sudah menunjukan jam makan siang, zee mengajak nunew untuk makan di cafe dekat kantornya saja karena Zee masih banyak tugas yang harus ia kerjakan juga.
Hay Hay, aku kembali lagi dengan cerita baru, semoga kalian suka ya ✌️✌️😽
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secretary Is My Love
Romance10 tahun memendam cinta, akhirnya takdir bisa mempertemukan mereka kembali