PT 10

410 33 15
                                    

Semua berjalan dengan baik setelah pertengkaran mereka, tetapi satu yang belum baik ialah sikap nunew pada Zee. Nunew yang masih diam tanpa sepatah kata apapun yang ia ucapkan, tetapi Zee tidak menyerah begitu saja dirinya terus mengajak nunew berbicara random, tapi tetap semuanya nihil.

Malam hari saat Zee sudah tertidur pulas sambil memeluk tubuh nunew, ada nunew yang masih terjaga malam itu, dirinya tidak bisa tidur karena merencanakan sesuatu bagaimana caranya ia terlepas dari Zee, nunew tak mau begini terus, itulah pikiran nunew saat ini.

Nunew bangun dengan sangat perlahan agar tidak membangunkan Zee, ia tidak mau jika rencananya akan gagal setelah ini adalah kesempatan emas untuk kabur sebelum matahari terbit.

Nunew segera mengambil koper yang tadi pagi sudah dia bereskan sebelum Zee datang dan memulai pertengkaran mereka. Semuanya aksinya sangatlah mulus, tidak menimbulkan suara sedikitpun. 

Tepat di depan pintu masuk nunew baru ingat jika kuncinya di pegang oleh Zee, entah di sembunyikan dimana oleh manusia satu itu.

Tentunya nunew tidak hilang akal, nunew kembali masuk ke dalam kamar dengan langkah yang sangat pelan melihat sekitar nakasnya ternyata kunci pintunya di simpan di atas ponsel zee.

Gocha!!!

Memang keberuntungan sedang berpihak dengan nunew saat ini, dengan cepat nunew mengambil kunci tersebut dan berlalu dari kamarnya.

Segera nunew memasukan kunci itu, tetapi tunggu dulu, kenapa pintunya tidak bisa di buka? Padahal ini adalah kunci pintu apartemennya, Setelah mencoba beberapa kali tetap juga tidak bisa di buka.

Mencari sesuatu yang bisa membantunya untuk membuka pintu itu dengan cepat, nunew segera mencari perkakas semacam obeng untuk mencongkel bagian pintunya.

Yes..gumam nunew, menandakan apa yang ia kerjakan telah berhasil.

Pintu sudah bisa terbuka dengan segera nunew mengambil kopernya yang masih tertinggal di dalam, tapi tiba-tiba saja tangannya ada yang mencekalnya.

Dengan segera nunew membalikan badannya, betapa terkejutnya Zee yang sudah mencekal tangannya, padahal dia sudah sangat pulas tidurnya, kenapa dia terbangun lagi, padahal langkahnya juga tidak menimbulkan suara.

"Kau mau kemana nhu ini sudah larut malam?" Suara bariton Zee membuatnya nunew merinding, bulu kuduk meremang saat mendengar suara Zee yang seperti itu.

"Lepaskan Khun Zee, pergelangan tanganku sakit!!! Dengan nada ketusnya.

"Jawab pertanyaan ku nhu." 

"Kau mau pergi tanpa hia?"

Merasa lelah dengan itu nunew langsung saja mengigit tangan Zee dengan sangat keras, Zee sebenarnya kaget dengan tindakan nunew yang sangat tiba-tiba seperti ini, tapi dirinya tidak mau lengah.

Sakit itu sudah pasti tapi tetap di tahannya, darah pun sudah mulai keluar akibat gigitan nunew yang tidak hentinya terus mengoyak tangan Zee bagaikan drakula yang haus akan darah.

Nunew yang merasa Zee tidak ada pergerakan akhirnya menghentikan aksinya setelah membuat tangan itu terus mengeluarkan darah, wajah pucatnya terus tersirat di hadapan nunew, cekalan tangan Zee kepada nunew pun kini sedikit melemah tapi nunew tidak ingin tertipu tabiat Zee.

Zee merasakan sakit kepala hebat yang mendera dan datang secara mendadak, merasa pandangannya mulai kabur, tubuhnya yang tidak lagi kuat untuk menopangnya, bahkan untuk berdiri pun sudah tidak sanggup.

Brukk...

"Hia...teriak nunew di saat Zee tiba-tiba jatuh pingsan. Nunew yang panik segera membopong tubuh Zee dengan kekuatan yang masih tersisa. Setelah sampai di kamar nunew menidurkan Zee di ranjangnya, betapa kagetnya nunew ternyata Zee sedang demam tinggi.

My Secretary Is My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang