PT 2

868 60 16
                                        

Di saat makan siang tidak banyak percakapan yang di lakukan oleh Zee dan juga nunew, nunew yang fokus dengan makanannya lalu Zee yang fokus menetralkan detak jantungnya. Tidak ada hentinya Zee memperhatikan nunew yang sedang asyik dengan dunianya sendiri beserta hidangan makanan yang berada di depannya.

"Kau semakin cantik nhu, padahal setelah sekian lama kita tidak pernah bertemu." Batin Zee. Mendadak lidahnya kelu ingin rasanya Zee mengatakan itu tetapi suaranya tidaklah keluar sama sekali, memuji dan memujanya dalam hati saja sudah cukup bagi Zee.

Merasa di perhatikan nunew pun berhenti menikmati makanannya.

"Khun Zee, ada apa? Apa ada sesuatu yang salah dari saya Khun?" Tanya nunew dengan wajah polosnya.

"Ah, tidak, tidak ada nhu."

"Apa kau sudah kenyang nhu?, jika sudah mari kita kembali ke kantor karena saya masih ada urusan dengan semua berkas nhu."

"Hhmm, saya sudah kenyang Khun Zee, mari kita kembali Khun, terima kasih Khun Zee telah mentraktir saya makan siang."

"Sama-sama nhu, itu tidak masalah bagi saya."

Kini keduanya sudah sampai di kantor dan menuju ruangan Zee. Keduanya kini fokus dengan pekerjaannya masing-masing, tidak ada obrolan sedikitpun sama seperti di cafe tadi. Hingga waktu menunjukan jam 7 malam Zee masih belum selesai dengan pekerjaannya sedangkan nunew yang sudah selesai dengan tugas yang di berikan oleh zee. Kini dirinya sudah sangat mengantuk dan lapar tapi ia tidak berani mengatakan pada Zee karena merasa tidak enak apalagi nunew ada anak baru di kantornya.

Karena sudah merasa kekuatan matanya hanya 5 Watt nunew tidak sadar jika dirinya tertidur begitu saja dan Zee masih belum sadar dari semua dokumennya.

"Akhh, akhirnya selesai juga."

"Nhu ay-o." Belum selesai berbicara, Zee melihat jika nunew sudah tertidur di mejanya.

"Astaga aku lupa menyuruhnya untuk pulang, aku harus anter kemana, rumahnya pun aku tidak tahu."

Zee tidak mau ambil pusing jika membawa nunew ke apartementnya karena ini sudah malam dan Zee juga tidak tahu alamat rumahnya. Zee mendekati nunew melihat wajah cantik itu tertidur begitu pulas karena kelelahan, melihat bibir merahnya ingin rasanya Zee meraupnya saat ini juga.

Menggendongnya ala koala hingga menuju mobil, mendudukkan di kursi sampingnya dengan sangat lembut membuat nunew semakin nyenyak dalam tidurnya dan tidak terusik sedikitpun. Hingga 30 menit sampailah di apartemen Zee, menidurkan nunew di kasur empuk miliknya, memberanikan diri membelai seluruh wajah nunew dan..

Cup...

Hanya kecupan singkat yang Zee berikan pada bibir nunew. "Nhu aku sangat merindukanmu selama ini, kau pergi kemana saja hm? Kau tidak boleh pergi lagi, tetaplah disini bersamaku nhu."

Eeuugghh....

"Huft akhirnya aku sudah di rumah." Yang awalnya ingin memejamkan matanya kembali kini di urungkan niatnya setelah merasa kaget bahwa dirinya tidak berada di apartementnya sendiri.

"Hahh?? Aku dimana ini? ini bukan apartementku, apa aku di culik? Apa ada yang menjual ku dan om om yang membeliku dan ingin huaaaa, hiks..hiks...hiks, aku dimana ini? aku mau pulang hikss..

Zee yang tengah mandi mendengar suara tangisan dari dalam kamarnya sontak terkejut dan panik jika terjadi sesuatu pada nunew, dengan cepat Zee menggunakan jubah mandinya dan keluar.

"Huaaaa....aku mau pulang hikss..hikss.. nunew terus berontak di atas ranjang milik Zee, wajahnya yang sudah sangat basah dengan air matanya itu kini di peluk oleh Zee.

"Nhu, kamu kenapa ? Tenang nhu, Sstt jangan menangis lagi na, kamu ada di apartement saya kamu aman, kamu mimpi apa hm?" Tanya Zee sambil memeluk nunew agar nunew tenang.

"Khun Zee, aku mau pulang aku tidak mau disini." Teriak nunew.

"Tapi ini sudah larut malam nhu, besok pagi saja sebelum ke kantor saya akan mengantarmu pulang."

"Tidak!!!

"Jangan membuat saya marah nhu."

"Aku akan pulang sendiri jika khun Zee tidak mau mengantarku pulang." Mutlak nunew.

Baru saja nunew berdiri dari ranjang tapi nunew kalah kekuatan dengan Zee, Zee berhasil merangkul nunew dari belakang, mengukung tubuh mungil itu di bawah kendalinya, nunew semakin berontak dengan segala kekuatan yang ia punya tetapi Zee langsung melumat bibir yang telah menggodanya seharian ini. Mmmpphhhh.....nunew yang tadi terus berontak malah menjadi menikmati ciuman panas yang di berikan oleh zee, bahkan tidak sengaja mengeluarkan suara desahan yang membuat Zee semakin membara.

Tenggelam dalam ciuman panas yang di lakukan mereka berdua, sampai-sampai zee melakukan hal itu pada nunew untuk pertama kalinya.

Cahaya mentari masuk dari celah jendela kamar membuat Zee merasa terganggu dan bangun dari tidurnya. Melihat pria mungil di sampingnya itu masih betah dalam tidurnya karena semalam di gempur sampai pagi oleh sang dominan, mengamati wajah yang sebentar lagi akan memiliki status dengannya, menciumnya dengan sangat lembut, membelainya dan mengeratkan pelukannya, merasa terganggu akhirnya nunew pun membuka matanya dan melihat sang alpha bagaimana dengan gagahnya mengukung dirinya semalam hingga  membuatnya lemah tak berdaya.

"Good morning sayang." Sambil memberikan senyuman pada pria kecilnya.

"Emm." Hanya deheman saja yang keluar dari bibir yang telah memberikan kenikmatan sampai pagi tersebut.

"Apa kamu tidak mau mengucapkan selamat pagi untukku sayang?"

"Duhhh, kog malah jadi gini sih, kenapa gue malah menikmati permainan semalem? Duhh Zee lu dari dulu emang ganteng banget gak ada obat dah, jantung gue udah dugem nih 😭😭 semoga aja Zee gak denger deh. Batin nunew.

"Morning." Dengan nada ketusnya tapi tidak membuat Zee marah sama sekali malah membuatnya tersenyum melihat tingkah lucu nunewnya.

"Awas aku mau pulang, aakkhh." Baru saja akan bangun nunew merasakan sakit pada bagian belakangnya.

"Apa kau bisa nhu?"

"Bisa ngesot." 

Tanpa aba-aba Zee langsung bangun dari tempat tidurnya dan segera menggendong nunew menuju kamar mandinya, wajah nunew yang sudah sangat merah bagaikan tomat karena mereka berdua tanpa menggunakan sehelai benang pun.

"Kamu kenapa nhu? jangan malu saya sudah melihatnya semua tadi malam, malah kamu mendesah memin- .Belum menyelesaikan perkataannya mulut Zee langsung di tutup dengan tangan nunew sendiri.

"Cukup Khun, saya sudah sangat malu, jangan katakan hal apapun lagi."

"Haha, sayang kenapa kau sangat lucu sekali sih."

Mereka kini sudah berpaikan santai, Zee sengaja mengambil libur khusus karena ingin terus berduan dengan sang sekretaris barunya.

"Aku mau pulang!!! Suara tegas nunew membuat Zee sangat kaget, baru pertama kali dirinya mendengarkan suara nunew yang sudah seperti itu.

"Makanlah sesuatu dulu nhu, nanti akan aku antar kau pulang."

"Tidak!!!

"Baiklah aku akan mengantarmu pulang sekarang, tunggu sebentar."

"Tidak perlu, aku bisa sendiri." nunew langsung membuka gagang pintu apartemen Zee dan segera berlari dari sana.

Ternyata langkah kakinya kalah cepat dengan Zee, hingga Zee bisa menggapai pergelangan tangan nunew dan menggandengnya menuju mobil.

"Apa -apaan sih Khun, aku bisa pulang sendiri."

"Tidak, aku akan mengantarmu nhu, cepat masuk." 

Nunew pun akhirnya masuk walau dalam hatinya sudah menggerutu ingin rasanya menonjok wajah atasannya itu. 


Next....





My Secretary Is My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang