PT 5

347 30 4
                                    

Lelah menangis nunew melepaskan pelukannya pada Zee, kini dirinya sangat malu sudah membuat pakaiannya basah akibat air matanya yang mengalir begitu deras.

"Hia, m-maafkan aku, bajumu basah hia, maafkan aku jika aku menangis tidak jelas seperti ini, maaf kan aku." Nunew merasa tidak enak kepada Zee.

"Tidak apa nhu, aku senang jika kau mau membagi keluh kesah dan menangis padaku, aku berjanji aku akan selalu menjagamu, dan berada terus di sisimu, menemanimu selalu dalam keadaan apapun." Ucap Zee yang membelai wajah nunew.

"Terima kasih na hia, sebagai gantinya ikutlah aku ke apartemen hia aku akan mencucikan bajumu karena basah oleh air mataku ini, sekali lagi aku minta maaf padamu hia." 

Bukan Zee namanya jika melewatkan kesempatan emas ini apalagi nunew langsung yang mengajaknya ke apartemen.

"Seorang Zee menyia-nyiakan kesempatan seperti ini, rugi dong, kapan lagi bisa kayak gini, hehe." Batin Zee sangat senang untuk hari ini.

"Baiklah nhu." Ucap Zee tersenyum.

"Baiklah hia ayo kita pulang sekarang."

Akhirnya mereka sampai di apartemen nunew, nunew yang tidak menaruh curiga pada Zee hanya biasa dan bersikap seadanya saja. 

"Hia duduk disini dulu ya, aku cariin baju yang pas untuk hia."

"Oke nhu."

Setelah mencarikan baju yang cocok untuk Zee kenakan nunew pun keluar dari kamarnya untuk memberikannya pada Zee, tetapi pemandangan yang tidak biasa nunew liat di hadapannya.

Setelah mencarikan baju yang cocok untuk Zee kenakan nunew pun keluar dari kamarnya untuk memberikannya pada Zee, tetapi pemandangan yang tidak biasa nunew liat di hadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Minimal kasi gue aba-aba dulu ya sebelum liat roti sobeknya, ajfjshjdfk." Batin nunew.

Tidak berkedip melihat pemandangan yang kini di suguhkan oleh tamunya langsung yang sedang memainkan ponselnya, nunew hanya bisa menelan ludahnya saja dan berdiri kaku melihat penampilan bosnya yang telanjang dada. Berusaha menetralkan detak jantungnya, akhirnya berusaha untuk mendekati bosnya itu dan memberikan baju miliknya.

"Hia ini baju kaos untuk mu, semoga ini cukup di tubuh hia ya karena baju ini sangat kebesaran di tubuhku."

"Terima kasih nhu."

"Kalau begitu aku akan mencucikan bajumu sekarang hia."

Baru akan berbalik badan tangannya sudah di cekal terlebih dahulu oleh Zee dan Zee segera memeluknya dari belakang, meletakan wajah tampannya di bahu nunew. Nunew bisa merasakan hangatnya dari tubuh Zee, deru nafasnya yang menyisiri leher nunew seakan membuatnya ingin meminta lebih, memejamkan mata untuk sejenak menyalurkan kehangatan dan rasa aman.

Tak terasa air mata Zee jatuh membasahi bahu nunew, nunew yang merasakan basah pada bahunya segera menyadarkan dirinya agar tidak terus terlarut dan hanyut.

"Hia, hia kenapa menangis, apa nhu ada salah padamu ?"

"Jangan tinggalkan hia lagi ya nhu, selama ini hia terus mencarimu tapi hia tidak pernah bisa menemukanmu ada dimana." Ucap Zee dengan nada yang sangat lirih.

"Apa kau ingat nhu bahwa kita sering mengobrol banyak waktu masa kita masih kuliah dulu? Aku sudah menaruh hati padamu nhu."

"Aku tidak tahu itu perasaan yang seperti apa, tapi yang aku tahu aku merasa nyaman berada di dekatmu nhu, aku tidak ingin kehilanganmu."

"Saat itu aku masih belum berani untuk menyatakan cinta padamu karena aku takut akan menyakiti pria yang secantik dirimu ini, karena aku harus pergi ke luar negeri untuk belajar bisnis dengan ayahku agar aku bisa meneruskan bisnis ayahku."

"Aku selama 10 tahun menunggumu nhu, tapi takdir telah mempertemukan kita kembali lagi, aku sangat bersyukur sekali nhu, aku mohon jangan tinggalkan hia lagi, hia bisa gila jika tidak ada dirimu." 

Pelukan semakin erat yang di berikan Zee untuk nunew, sambil terus mendengarkan ungkapan hatinya sambil menangis.

Ternyata Zee sudah lebih dulu menaruh rasa padanya tanpa nunew sadari bahkan sampai 10 tahun lamanya, ternyata apa yang nunew rasakan selama ini tidaklah cinta bertepuk sebelah tangan, senang, itu yang nunew rasakan, tetapi nunew tetap saja merasa tidak pantas bersanding dengan Zee yang sudah sukses seperti ini.

"Hia, dari awal pertemuan kita, kita sudah melakukan banyak hal dan sampai di luar batas, padahal kita tidak memiliki status apapun."

"Kau bisa mencari orang lain yang lebih pantas bersanding denganmu hia."

Isakan tangis semakin kencang dari Zee di saat nunew melontarkan kata-kata itu.

"Tidak akan ada yang bisa menggantikan posisimu di hatiku nhu, hatiku tetap ingin dirimu seorang, aku tidak mau orang lain lagi selain dirimu sayang."

"Tetapi aku tidak pantas untukmu hia, kau punya segalanya hia, sedangkan aku tidak memiliki apapun bahkan orang tua ku saja membenci diriku, aku tidak ingin membuatmu malu jika kita memiliki status hubungan.

"Untuk apa kau memikirkan orang lain dari pada perasaanmu sendiri, orang lain juga tidak rugi jika kita memiliki hubungan nhu, kita yang menjalani bukan orang lain."

"Jika boleh jujur, aku juga sudah menaruh hati padamu di saat kita masih kuliah, tetapi inilah yang aku takutkan hia."

"Kenapa kamu mesti takut, tidak ada yang salah dengan hubungan ini, baik jika kau masih ingin melihatku berjuang untukmu aku akan berusaha untuk membuktikan jika kau memang pantas untukku nhu."

"Bukan itu maksudku hia."

"Tidak ada penolakan, jika kau masih ragu padaku nhu, aku akan berjuang untuk memiliki hatimu seutuhnya."

"Aku akan memberimu waktu 3 hari untuk memikirkan semuanya nhu, kita saling mencintai, tidak ada yang salah dengan hubungan ini nhu."

"T-tapi." 

Cup

Kecupan langsung Zee daratkan pada bibir manis yang sudah membuatnya candu, terus melumatnya dengan intens tanpa adanya tuntutan dari Zee.

Next....😽

My Secretary Is My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang