PT 7

352 33 21
                                    

Sudah hari kedua semenjak Zee memberikan waktu nunew untuk menjawabnya dalam jangka waktu 3 hari saja, nunew mulai bisa membuka pikirannya, bahwa hubungan itu di jalani oleh dua insan, tidak ada hubungan yang bisa merugikan orang lain, justru orang lainlah yang membuat hubungan kita pada pasangan semakin memburuk karena ada campur tangan di dalamnya.

Zee yang sudah mengajak nunew makan malam romantis dan berjanji menghabiskan malamnya berdua seakan sirna karena tepat sesampainya mereka berdua di apartemen nunew, max menelfon memberi tahukan bahwa perusahaannya dalam keadaan gawat karena ada penggelapan dana sebesar 1trilliun di kantornya. Alhasil Zee tidak jadi menginap di apartemen nunew.

Sesampainya di kantor Zee langsung masuk ke ruangannya bersama dengan max.

"Bagaimana ini semua terjadi max?" Tanyanya panik.

"Sepertinya rencana ini sudah tersusun rapi Zee, sampai-sampai kita tidak bisa mengeceknya."

"Besok aku akan memanggil polisi dan juga akan memanggil semua bagian devisi."

"Untuk sementara waktu jangan sampai ada yang tahu akan masalah ini max agar tidak ada berita yang keluar terlebih dahulu."

"Oke Zee, aku akan mengurusnya."

Di sisi lain nunew memikirkan rekaman yang sudah ada di dalam ponselnya, entah apa yang di maksud oleh wanita-wanita di dalam pantry tersebut. Saat itu nunew pergi ke pantry karena Zee ingin di buatkan kopi tetapi langkahnya terhenti karena mendengar perkataan wanita itu.

"Kau harus mau menggelapkan dana sebesar 1 trilliun Jesica, setelah itu kau buat berkas-berkas yang bisa menyudutkan sekretarisnya itu, agar sekretarisnya langsung di pecat, jadi gue bisa dapetin Zee seutuhnya tanpa gangguan sedikitpun, hahaha."

"Okelah itu urusan gampang Prita, tenang aja besok pagi semuanya sudah ada di atas meja, dan uangnya aku hanya akan memindahkan ke ruangan Zee tapi ada di berangkas sekretarisnya itu saja jadi seakan-akan sekretarisnya itulah yang menggelapkan dana sebesar itu." Ucap Jesica.

"Oke kerja bagus kalau begitu, di tunggu kejutannya besok pagi."

Itulah percakapan yang di rekam oleh nunew di ponselnya, setelah merekam itu nunew langsung masuk ke toilet yang tidak jauh dari pantry kantor tersebut agar tidak ketahuan oleh wanita gila itu. Bagaimana dirinya akan memberi tahu Zee setelah ini, dirinya tidak memiliki keberanian untuk memberitahukan jika dirinya sedang di fitnah karena sadar dirinya masih sangat baru di kantor itu.

Keesokan paginya, nunew yang baru sampai di kantornya, sudah mendapatkan kabar yang tidak mengenakan, kenapa dirinya yang di bilang korupsi ? Padahal nunew tidak melakukan apapun sebelumnya.

Semua bagian devisi sudah berkumpul begitu juga dengan nunew yang baru masuk ke ruangan Zee saat ini, Zee yang sudah mengepalkan tangannya juga mengeraskan rahangnya menatap nunew tajam.

"Baguslah kau sudah sampai new."

New? tidak seperti biasanya dengan nama yang sudah sering ia dengar dari bibir Zee sendiri, ada apa dengan dirinya? Kenapa Zee juga seperti ini.

"Khab Khun Zee, ada apa ?"

"Kau masih bertanya ada apa? Apa kau memang sengaja masuk di perusahaan ini hanya demi mengambil uang perusahaanku saja, hah? JAWAB AKU NUNEW CHAWARIN."

Semuanya tersentak kaget begitu juga dengan nunew yang untuk pertama kalinya mendengar suara dan juga bentakan keras dari seorang Zee, Baru kali ini para karyawannya melihat CEO mereka semarah ini.

"Kau bisa cek brangkas mu new, apa yang sudah kau masukan di dalam sana."

"Oh tidak, apakah ini yang wanita itu bicarakan, memfitnahku dengan cara seperti ini." Batin nunew.

Dengan keberanian yang masih ada akhirnya nunew berjalan menuju mejanya betapa terkejutnya ia melihat uang sebanyak itu ada di brangkas nya.

"Tidak Khun Zee, aku tidak melakukan apapun, aku tidak pernah mengambil uang sedikitpun."

"APA KAU BUTA NUNEW CHAWARIN? Kau masih bisa mengelak di saat semua bukti tertuju padamu.

"Untuk kalian yang lain semuanya sudah bisa kembali bekerja, untuk Prita dan Jesica terima kasih atas informasinya."

"Sama-sama Khun Zee."

Setelah semuanya bubar kini tinggallah Zee dan juga nunew yang masih saling adu pandang ketidaksukaannya satu sama lain. Max tetap berjaga di luar ruangan Zee agar tidak ada yang masuk terlebih dahulu ke ruangan.

"Apa ini jawabanmu untuk waktu 3 hari yang sudah aku berikan padamu new, setelah apa yang sudah aku jelaskan padamu malam itu, apa ini semua jawabanmu, dengan cara mengambil uang perusahaanku dan itu dengan nominal yang tidak sedikit."

"Apa kau tidak mau mendengarkan penjelasan ku dulu Khun Zee?" Ucap nunew yang sudah tersedu-sedu.

"Penjelasan apa yang ingin kau ucapkan lagi, semua bukti sudah ada di depan matamu, kau sudah tidak bisa mengelak lagi."

"Terima kasih kau telah memberiku jawaban dalam waktu 3 hari, aku sangat puas dengan jawabanmu yang menjijikan ini nunew, aku tidak akan membawamu ke kantor polisi dan mendekammu di dalam penjara, aku akan mengakhiri semuanya dengan baik hari ini denganmu."

"Mulai sekarang kau bukan sekretaris ku lagi, jangan pernah kau kembali lagi menginjakan kaki di perushaanku ini, perusahaanku tidak mau menaruh orang miskin yang sudah di bantu tetapi tidak tahu terima kasih, ini adalah peringatan pertama dan terakhir dariku, jangan mencoba untuk mencari ku hanya demi pembelaan omong kosong mu itu."

Bagai di tusuk ribuan jarum di dalam hati seorang nunew, begitu menyakitkan sekali mendengar semua ungkapan kata dari bibir seorang lelaki yang sudah ia cintai sejak dulu, bagaikan di cabik-cabik, lidah mendadak kelu tidak bisa menyuarakan apa yang sebenarnya sudah terjadi, apa yang ia dengar kini sangatlah menyakitkan, bahkan mendengar pembelaannya saja Zee sudah tidak mau lagi.

"Baiklah jika khun Zee tidak mau mendengar penjelasanku ini, semoga saja Khun Zee tidak menyesal di kemudian hari, terima kasih untuk semuanya dan juga waktu yang cukup singkat ini, aku akan pergi sejauh mungkin Khun Zee agar kita tidak bisa bertemu lagi.

Setelah itu nunew mengambil semua barang yang ada di ruangan Zee dan melangkah pergi dari sana.

Semua mata tertuju pada nunew dan menyoraki nunew dengan berkata.

"Dasar jalang murahan."

"Dasar tukang korupsi."

"Iisshh, orang miskin ya makanya korupsi sampe segitu banyaknya."

"Udah jadi jalang, korupsi pula."

Nunew sudah tidak kuat mendengarkan lontaran kata-kata yang semakin menusuk hatinya begitu dalam, akhirnya nunew memutuskan untuk kembali ke apartemen agar dirinya bisa leluasa untuk menangis.


Next...🐳

My Secretary Is My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang