Tiga

335 8 0
                                    

PERHATIAN !!!
Cerita ini mengandung materi Dewasa! Harap bijak dalam membaca. Hanya umur 21+ yang disarankan untuk membaca!

Cerita ini hanyalah fiktif belaka, jika ada kesamaan nama tokoh, tempat dan kejadian, serta profesi pekerjaan adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan. Terima Kasih.

Thomas POV

Bisa dibilang aku bermain sepak bola dengan sangat baik di SMA ku, pelatihku bilang kalau aku sudah memecahkan hampir semua rekor dalam permainan sepak bola seusiaku, mengoper, berlari, mencetak gol, dan aku juga dapat berpikir dengan cepat untuk mengetahui strategi permainan lawan yang dapat menjadikan mereka gagal. Hal ini menjadikan aku perlahan-lahan seorang bintang sepak bola di sekolahku, dan saat itu aku semakin yakin untuk menjadi pemain sepak bola.

Ditunjang dengan lengan berotot yang hebat membuatku semakin terkenal di kalangan siswa siswi sekolahku saat itu kecuali Ricky yang masih saja menganggapku aneh, sejak awal aku dan dia memang sudah rival dan masih akan seperti itu, meskipun kami sekarang berada di tim yang sama.

Sore itu selepas latihan ayahku datang menjemputku dan mengatakan bahwa aku telah ditawari kesempatan untuk bermain di pertandingan kampus swasta dan berkata bahwa kampus itu sangat ketat dalam seleksi penerimaan mahasiswanya, dan jika aku mau, aku dapat pergi kesana dan mungkin dapat dilirik oleh tim mereka sehingga aku tidak lagi perlu susah payah mengikuti tes untuk masuk ke perguruan tinggi mereka bahkan akan ditawari beasiswa.

Tetapi ayahku tetap menambahkan bahwa semuanya adalah pilihanku, karena walau bagaimana pun aku tidak memerlukan beasiswa untuk masuk ke kampus manapun, keluargaku masih cukup kaya dan mampu untuk membiayai sekolah mana pun yang aku inginkan, jadi pilihan sepenuhnya ada di tanganku.

Namun berbeda dengan pilihan ibuku yang ingin kami bersekolah di kampus negeri saja, karena dia tidak ingin kami dibesarkan sebagai bajingan kecil yang memiliki hak istimewa untuk mendapatkan segalanya dengan mudah. Ibuku ingin memastikan bahwa meskipun kami punya uang, kami juga dapat memahami bahwa kami hanyalah manusia biasa.

Jadi, akhirnya aku tetap memilih tawaran ayahku dan mulai mencari peluang untuk masuk ke kampus swasta, karena menurutku aku pun sudah menjadi selebriti basket muda saat ini jadi kemana pun aku memilih para pelatih basket dari semua kampus pasti akan merekomendasikanku untuk mendapatkan kursi di kampus mereka.

Sepak bola lebih dari sekadar permainan, mengiring bola mengingatkan kita bagaimana cara hidup itu berputar sehingga permainan bola perlu strategi untuk menjadi peluang sama seperti beberapa anak muda seusiaku saat ini yang mencari peluang dengan sepak bola.

Mereka berpikir strategi sepak bola adalah satu-satunya jalan keluar dari kehidupan yang telah mereka jalani sejak lahir. Namun bagi sebagian anak termasuk aku hanya akan berpikir bahwa sepak bola itu adalah satu-satunya keterampilan yang kami miliki yang membuat kami unik dan berbeda dari keluarga kami yang memang mempunyai bisnis.

Bagiku, sepak bola adalah identitasku sebagai Thomas Cavallo. Keterampilan ini adalah satu-satunya yang menjadi milikku. Karena penampilan dari wajah hingga bentuk tubuhku adalah milik orangtuaku termasuk uang bahkan penisku pun berasal dari ayahku.

Tetapi sepak bola adalah milikku. Aku telah berlatih sangat lama untuk menjadikan keterampilan ini menjadi milikku sendiri, bahkan saudara-saudaraku pun tidak ada yang dapat benar-benar menguasai sepak bola sepertiku. Sebuah pilihan yang pada awalnya, tidak membuatku populer sampai mereka melihatku bermain pada usiaku yang ke 14 tahun.

Beberapa bulan kemudian aku berlari untuk menggiring bola di sekitar orang-orang yang ikut seleksi masuk ke perguruan tinggi swasta paling bergengsi di kotaku dengan mengandalkan jalur prestasi non akademik, dan jelaslah awalnya mereka terlihat angkuh, meskipun aku tahu mereka sudah mendengar tentangku. Karena ya siapa lagi selain aku disini yang sejak SMP sudah pernah muncul di berita lokal karena memenangkan pertandingan nasional ?

Bintang Sepak BolaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang