WARNING ya teman teman T^T!!! Chapter ini mengandung adegan begini dan begitu. [18+]
________________________ 🍆
Seperti normalnya teman yang tidak bertemu dalam waktu yang lama, mereka membicarakan banyak hal dengan antusias masing-masing yang menjadi satu.
"Inget nggak kebun orang yang dulu sering kita klaim jadi kebun kita? Kabarnya sekarang udah jadi lahan buat rumah orang" Kamu mulai bercerita tentang momen masa remaja yang banyak berimajinasi.
Meski sebenarnya kalian serius untuk membeli lahan yang terletak tak jauh dari rumah mama, tapi apa boleh buat lahan itu memang sudah paten tidak bisa di beli karena persiapan untuk anaknya di masa mendatang.
"Kalo diinget-inget lagi, lucu rasanya setiap liat lahan kosong kita langsung bilang 'tunggu sampe kita besar, kita beli kamu'"
Obrolannya berlanjut sampai kisah percintaan yang sedikit penuh drama namun masih dinikmati. Mulai dari situ, kamu mulai merasakan sesuatu yang aneh pada tubuhmu. Udara yang cukup sejuk rasanya tak bisa menenangkan panas di dalam tubuhmu.
Caca panik karena tiba-tiba wajahmu memerah dan terasa panas saat disentuh. Ia mengira kamu demam atau semacamnya, lalu seorang pria datang menghampiri meja mereka menjelaskan sesuatu yang tidak kamu pahami dan membuat Caca marah.
Tapi, tidak berlarut-larut dalam marahnya, Caca meraih ponselmu dan mencari kontak Arion.
Caca makin dibuat cemas saat kamu memanggil-manggil nama Arion.
"Mika.... Mika...."
"Caca.. Ini kenapa panas banget..."
Caca terus mondar mandir menunggu Arion mengangkat telponnya. Panggilan pertama tidak diresponnya, baru saat Caca menelpon untuk kedua kalinya, ia mendapat jawaban dari Arion.
Ia langsung buru-buru menjelaskan apa yang sedang terjadi.
Di sisi lain, Arion yang baru saja menyelesaikan pertemuannya dengan direktur perusahaan langsung meraih kunci mobilnya dan berlari keluar saat mendengar penjelasan Caca.
Perasaannya campur aduk, takut terjadi sesuatu padamu. Mengabaikan beberapa orang yang menyapanya, Arion berlari dengan isi kepala yang dipenuhi olehmu.
Tak butuh waktu lama untuk sampai karena Arion sedikit mengebut. Begitu sampai di parkiran, ia langsung berlari mencari keberadaanmu, sampai akhirnya dia melihat Caca memanggil namanya.
Begitu sampai, ia langsung meraih tubuhmu. Menggendongnya lalu menatap Caca dengan raut wajah penuh pertanyaan. Perasaannya semakin tak karuan saat tanganmu meremas pakaian Arion dengan tangan yang sedikit bergetar.
"Gue nggak bisa jelasin sekarang, tapi yang pasti lo harus bawa dia pulang dulu" Jelas Caca. Ia melihat ekspresi marah di wajah Arion, ia mengerti kenapa dia marah. Tapi yang lebih penting saat ini adalah Kamu.
Tanpa mengatakan apapun lagi, Arion bergegas membawamu ke dalam mobil.
Di perjalanan pulang, Arion menerima pesan dari Caca, isinya tentang alasan mengapa Kamu menjadi seperti ini. Kamu terus mengeluhkan rasa panas di tubuhmu, beberapa kali mecoba membuka resleting gaun juga.
Arion mengusap wajahnya kasar begitu tahu. Minuman yang kamu minum tadi adalah penyebabnya. Seseorang menaruh obat perangsang di minuman yang harusnya dituju untuk Caca, tapi ada sebuah kekeliruan. Itu mengapa Caca sempat beradu kesal dengan seseorang tadi.
Tidak habis pikir dengan orang yang melakukan hal semacam itu. Tapi sekarang, hanya Arion sendiri yang bisa membantu kamu.
"Mika.. Tolong..." Kamu menatap Arion dengan tatapan putus asa, tanganmu meremas lengan kemejanya lebih erat lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Baby! [Mikazuki Arion X Reader]
RomansaKehidupan satu rumah yang masing-masing pondasi berusaha untuk selalu membuat rumah ini mampu berdiri dengan sempurna. Tolong jadilah pembaca yang bijak 😉 Beberapa chapter mungkin akan mengandung adegan dewasa❗ Kritik dan saran cukup dibutuhkan 🤝�...