part 4

16K 637 0
                                        

Happy reading

___

Pagi hari Tiba, matahari menyinari bumi, seorang gadis yang tak lain adalah Ale sudah bangun, bahkan sudah mandi.

Tumben sekali dia bangun pagi seperti ini. Padahal dulu saat di raganya yang dulu dia selalu bangun kesiangan dan harus di bangunkan oleh bibinya dengan menyiramnya memakai air se gayung. Mungkin alasannya satu dia sudah sangat tidak sabar untuk pergi ke sekolah. Ups maksudnya tidak sabar untuk melihat para cogan yang ganteng, manis, dan imut.

Ini merupakan suatu penghargaan yang harus di beri sertifikat karena ini pertama kalinya Ale tidak kesiangan saat ke sekolah.

"Aduh saking semangatnya mau liat cogan. Gua bisa bangun pagi-pagi begini xixixixi," ujar Ale sambil terkekeh geli.

la memakai Seragam barunya, baju dengan lengan pendek dan rok selutut dengan ukuran yang pas di tubuh body gitar spanyol nya itu.

la menatap rambut nya, dia tidak ada niat untuk mengikat nya jadi ia menggerai nya saja. Dan memberikan hiasan jepit kupu kupu berwarna baby blue yang cantik.

Setelah merasa penampilannya sudah pas. Ale pun berputar putar di depan cermin untuk melihat penampilan nya. "Bjir cantik banget gue, mana body gua mantep banget lagi! pasti banyak banget dah yang suka Ama gue hahahah"

la berjalan turun dari kamarnya dengan tas kecil berwarna hitam.

"Morning semua" sapanya dengan senyum cerah.

"Morning juga sayang/babe/kakak" jawab ketiga pria di sana.

Ale berjalan menghampiri Daddynya. "Dad liat Ale, cantik ga?" Ujarnya sambil tersenyum.

"Cantik sekali, putri Daddy akan selalu cantik" ujar Arthur sambil tersenyum.

"Oh jelas Ale gitu loh. Pesona Ale memang tidak bisa di tolak!!" ujarnya mengibaskan rambutnya. Lalu duduk di salah satu kursi disana.

Orang orang Yang ada di meja makan hanya terkekeh melihat tingkah Ale yang narsis. 'sungguh rasanya mereka ingin mengurung Ale hanya untuknya' ujar batin para pria di situ.

"Ale mau makan apa?"

"Aku mau roti pake coklat aja bang," Arc mengangguk dan memberikan Ale roti yang sudah ia beri coklat tadi

"Makasi bang!" ia memakan roti itu.

"Oh iya dad, Ale pindah ke asramanya kapan?" Tanya Ale.

"Kamu benar ingin tinggal di asrama sekolah sayang?" Tanya Arthur.

"Iya dong!! Katanya yang sekolah di situ harus tinggal di asrama kan?" Tanya Ale bingung.

"Kalo kamu gamau. Daddy bisa bilang ke pihak sekolahnya!!" Ujar Arthur.

"Emang bisa dad?" Tanya Ale.

"Gampang ituma. Uang bisa mengatur segalanya kok sayang!" Ujar Arthur. Seolah memberitahukan kekuasaannya yang bisa membuat orang tunduk padanya wkwk.

"Woahh!! Uang memang keren!!" ujar Ale kagum.

"Heyy sayang kalo gada Daddy! Uangnya juga bakalan gadaa!! Berarti Daddy lah yang keren!" Sungut Arthur tidak terima.

"Kakak tidak perlu tinggal di asrama!! Kakak tinggal di mansion aja bersama kami itu lebih aman lohh!" Ujar Riel sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Aman matamu!!" Sungut Ale dalam batin.

"Yaudah, nanti Ale pikirin lagi aja deh," final Ale.

"Ale udah selesai" ujarnya berdiri.

"Aku juga" ujar Arc ikut berdiri "mau berangkat sekarang?"

Ale mengangguk. "Dad Ale pamit sekolah dulu yaa,"

"Kakakk tungguin adekkk!!" Pekik Riel. Lalu dengan cepat menghabiskan sarapannya.

"Iya hati hati sayang" ujar Arthur sambil tersenyum manis. Arthur yang melihat tingkah kekanakan Riel hanya di buat geleng geleng kepala.

Ale dan Arc sudah ada di garasi karena mereka akan ke sekolah menggunakan mobil
"Bang, kenapa pake mobil? Ga pake motor aja gitu?"

"Engga, nanti kulit kamu gosong kena sinar matahari!" jelas Arc membukakan Ale pintu mobil.

"awww sweet banget sihh!! Kalo bukan Abang udah gue nikahin lo" batin Ale sambil tersenyum senyum sendiri.

Lamunan Ale buyar saat mendengar teriakan seseoran. "Kakakk tunggu Riel," teriak Riel. Yang sekarang sudah ada di hadapan Ale dengan seragam yang sudah acak acakan dengan keringat yang ada di dahinya membuatnya terlihat errr sexy.

Ale yang melihat pemandangan di depannya pun di buat meneguk ludahnya. Dengan mata berbinar binar saat melihat Riel.

Arc yang melihat tatapan Ale kepada Riel pun di buat menggeram marah dan mengepalkan tangannya.

"Sudah!! Jangan melihatnya seperti itu Ale. Abang lebih hot di ranjang dari pada dia!!" Ujar Arc. Membuat Ale sadar dan mengusap air liurnya yang keluar, sambil memandang Arc bingung karena ucapannya.

"Hah maksud Abang?" Tanya Ale cengo.

"Ck"

"Kakak suka liat aku kek gini yaa?" Tanya Riel dengan senyum menggoda.

"Khusus buat kakak. Kakak bisa melihat semuanya berkenalan dengan Cito pun boleh!!" Ujar Riel lalu menggandeng kakaknya dan memasuki mobil.

"Sialan!!" Umpat Arc kesal. Saat melihat Riel menggandeng tangan Ale dan membawanya Duduk ke jok belakang mobil.

Mereka pun berangkat ke sekolah, selama di perjalanan mereka hanya diam tidak ada yang membuka suara.

Ale hanya menoleh ke arah kaca mobil, pemandangan di dunia ini sangat indah seperti di dunia novel. Eh bukannya ini emang dunia novel yaa? Ale goflok.

"Emm, kalian kenal Celio Harvey Oswald?" Tanya Ale. Yang langsung membuat Arc ngerem mendadak.

"Awhh!" ringis Ale saat keningnya mengenai bagian kursi jok depan.

"Maaf Ale!" ujar Arc menunduk. Merasa bersalah karena ia mengerem mendadak kening Ale jadi merah.

"Udah gapapa! Abang juga pasti ga sengaja," Ujar Ale mema'lumi.

"Kakak kenapa bisa kenal dia?" Tanya Riel dengan mata melotot intens Ale.

Entah kenapa suhu di dalam mobil terasa sangat dingin dan mencekam. Padahal tadi suhunya hanya biasa biasa saja.

"Em, eh a-anu i-itu, kakak kenal di sosmed!! Iya di sosmed," jawab Ale gugup.

"Jangan Deket Deket dia!" Peringat Arc dingin.

Ale yang mendengar nada peringatan dari Arc di buat mematung. Ternyata Mereka sudah menyukai Celio yah? Makanya mereka cemburu kalo Celio Deket Ama gue, "kayaknya mereka cemburu deh kalo Celio di deketin banyak orang?" Batin Ale menduga duga.

"Intinya kakak gaboleh deketin dia! Karena kakak cuma milikku!!" Ujar Riel tegas dan mengucapkan kalimat terakhir di dalam hatinya.

"posesif amat elah. Belum jadi pawang aja belagu!"batin Ale sambil mendengus.

"Tenang aja Ale gak bakalan dekatin orang yang kalian suka kok! Tenang ajaa," Ucap Ale aneh.

Membuat Riel dan Arc menatap Ale bingung. Orang yang di sukai? Mereka hanya menyukai Ale kakak dan adiknya bukan yang lain. Jadi apa Ale berfikir bahwa mereka menyukai Orang yang bernama Celio itu?

Seolah mendapatkan jackpot mereka berdua tersenyum miring. Baguslah kalau Ale mengira mereka gay! Jadi mereka bisa leluasa mendekati kakak dan adiknya tanpa ragu dan takut.

__

Segini dulu aja yaa. Next part selanjutnya

Jangan lupa Vote dan komen.

You Are Mine Ale Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang