New begin

130 14 2
                                    

You perfect because i love you, not loving you because you perfect.






"Buset nih orang malah tidur di sofa"

"Kak bangun! Tidur di kamar sana!" Ucap Freya dengan nada keras yang berusaha membangunkan diriku.

Namun rasa kantuk yang hebat membuatku malas untuk merespon ucapannya, aku tidak bergeming dari posisi tidurku. Ya bagaimana tidak aku baru sampai rumah sekitar jam 2 dini hari dan baru tidur satu jam setelahnya. Dan ini baru jam 6? Ayolah biarkan diriku tidur untuk beberapa jam lagi.

"Kak, itu ada telpon dari Kak Chika" ucapan Freya langsung membuat diriku terbangun.

Walau dalam keadaan mataku masih setengah tertutup tapi diriku berusaha mencari handphone milikku.

"Halo Chik kenapa?"

"Halo?"

"Chik?"

Saat mataku terbuka sepenuhnya aku baru sadar ternyata tidak ada notif satupun dari kekasih baruku itu. Aku langsung menatap tajam ke arah Freya namun adikku sudah berlari menjauh.

"Dasar adek kurang ajar. Awas aja nanti" umpatku.

Masih pagi adikku sudah menjahiliku, dan aku tipe orang yang mudah tertidur tapi jika sudah terbangun maka akan sulit untuk melanjutkan tidurku kembali. Aku mendengus kesal apalagi ini hari minggu, yang seharusnya aku bisa bersantai dan bisa bangun siang malah dikerjai oleh adikku sendiri.

Aku akhirnya memutuskan untuk joging ke taman, diriku sangat bingung karena tidak ada kegiatan. Aku segera mengganti pakaianku dengan bertema sporty dan memakai sepatu sneakers berwarna putih.

Kondisi taman tidak terlalu ramai, ada yang sedang berolahraga sama sepertiku, ada yang hanya berfoto bersama teman-teman juga. Aku berlari sambil mendengarkan lagu dari earpods yang terpasang.

30 menit berlalu diriku berolahraga dan memutuskan untuk beristirahat di salah satu kursi taman tersebut.

"Pak beli airnya satu.. berapa?" Ucapku sambil menunjukkan sebotol air mineral yang ku ambil kepada penjual asongan tersebut.

"4 ribu mas" jawabnya.

Aku memberikan uang dengan nominal 5 ribu rupiah "Kembaliannya ambil aja pak" ucapku.

"Makasih ya mas"

Aku merasa seperti orang paling kaya di dunia karena berkata demikian, padahal hanya uang kembalian itupun nominalnya seribu. Tapi aku yakin laki-laki diluar sana juga pasti merasakan hal yang sama denganku.

Saatku sedang bersantai sambil melihat-melihat orang ditaman berlalu lalang, ada hal yang membuat pandanganku terpaku. Perasaan hangat, sedih, gembira menjadi satu, saat kulihat dua anak sedang bermain bersama orangtuanya. Keluarga itu tampak harmonis, membuatku membayangkan bagaimana jika kedua orang tuaku masih ada? Pasti diriku dan Freya tidak merasa kesepian.

Ya mau bagaimana lagi? Mungkin memang takdirku seperti ini, toh sekarang aku punya 2 orang yang aku cintai yang harus kujaga sampai nanti. Siapa lagi kalo bukan adikku yang menyebalkan si Freya dan pacarku yang cantik Yessica.

"Woi ngelamun aja lu" ucapan Ashel berhasil membuyarkan lamunanku.

"Eh lu Shel, Tumben lu kesini" tanyaku.

Kebingungan nampak dari raut wajah Ashel "Sakit lu? Yang ada gw yang nanya ke lu begitu. Gw mah hampir setiap hari jogging disini" jawabnya.

"Btw congrats ya, akhirnya lu jadian sama Chika"

Beautiful SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang