Seven

222 18 3
                                    

Happy Reading.


"Bukannya mereka teman-teman kantor kak Ji yang kemarin itu ya? Atau mungkin Haru salah orang"

****

Haruto kembali masuk ke dalam kamarnya, dan mengirimkan pesan kepada ayahnya walau Haruto sangat takut akan diberi hukuman karena telah mengganggu waktu santai milik ayahnya.

Haruto kembali masuk ke dalam kamarnya, dan mengirimkan pesan kepada ayahnya walau Haruto sangat takut akan diberi hukuman karena telah mengganggu waktu santai milik ayahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Syukurlah, ayah mau memberiku izin untuk jalan-jalan bersama Jeongwoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Syukurlah, ayah mau memberiku izin untuk jalan-jalan bersama Jeongwoo. Walau pun ini bukan seperti ayah, tetapi aku bersyukur. Siapa tau ayah ingin berubah? Kan enggak ada yang tau, haruu..." Ujar Haruto yang merasa sangat bahagia. Namun, ada satu hal yang membuatnya bingung saat ini.


Yang ia pikirkan sekarang, bagaimana caranya ia keluar dari rumah itu jika tamu di rumah tersebut masih ada?

Sekali lagi, Haruto sedikit mengintip ke arah ruang tamu. Dan ternyata, mereka masih asik membahas sesuatu.

"Duhh, gimana ya caranya keluar dari rumah ini? Kalo lewat ke pintu belakang, nanti keliatan gak ya? Apa aku loncat aja ya dari balkon? Eh astaga, kok pikiranku ke sana sih! Amit amit..!!"

Setelah Haruto memutar otak, akhirnya ia memutuskan keluar lewat lantai 4. Di lantai 4, ada balkon yang terhubung dengan tangga untuk langsung turun ke halaman depan mansion.

****

Setelah bersiap dengan memakai celananya yang berwarna hitam dan sweater biru muda miliknya, dia keluar dari kamar tanpa menguncinya dan menaiki tangga untuk ke lantai 4 yang ada di mansion. Memang jika menaiki tangga itu akan memakan waktu yang lama, karena mansion ini benar-benar sangat luas dan besar.

Setibanya di halaman depan, ia melihat seseorang di depan gerbang mansionnya. Dia mengintip sedikit, dan ternyata itu jeongwoo.

Haruto berlari pelan ke depan gerbang dan menyapa Jeongwoo. Jeongwoo menyadari kehadiran Haruto pun mengundurkan niatnya untuk menelpon nomor Haruto.

Anak BungsuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang