13. Mission Success

194 17 2
                                    

"Kau sudah memastikannya kan?? Luna ga kabur kan?"

"Tidak tuan. Gadis itu di korea sekarang, bersama tuan muda keluarga Zhong. "

"Yuen ga ikut ???"

"Tidak tuan. Nona muda keluarga Gao sedang berada di hongkong saat ini."

"Ahh... Bagus. Buat semuanya berantakan seperti rencana awal."

Renjun berdiri dari sofa empuk berbahan bludru miliknya. Lelaki itu memasukkan dua tangannya kedalam saku sebelum berjalan dengan penuh wibawa ke pintu keluar. Tapi sebelum itu....

"Eh... Tuan Huang.."

Huang Renju berhenti, kepalanya berputar sedikit kekanan untuk memberikan atensi pada salah seorang bodyguard nya.

"Bukankah ini terlalu berbahaya? Tuan muda Zhong sepupu anda, Apa yang anda lakukan bisa merusak hubungan baik antar keluarga."

"Aku ga peduli." Renjun menyahuti. Dia melanjutkan dengan ambisi yang melonjak-lonjak.

"Aku telah bersabar selama ini dan aku akan mendapatkan apa yang aku mau. "

"Jadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi... Apa keinginan pertamamu ???"

"Cium."

Satu kata itu berhasil membuat Chenle tertegun. Lelaki itu berhenti berkedip bahkan lupa untuk bernafas selama beberapa detik.

"Jangan bilang kamu ga pernah ciuman?" Luna jelas pernah melihat Chenle berciuman dengan kekasihnya, dia hanya ingin membuat Chenle merasa diremehkan agar dia menyetujui permintaannya.

Sedikit bar-bar memang tapi inilah tujuannya. Dia harus berhasil membuat Chenle jatuh ke pelukannya dalam waktu singkat.

"Pernah lah. Kamu pikir aku cowok polos ??"

"Yah.. barangkali saja. "

Berciuman memang bukan hal yang asing buat Chenle. Lelaki itu pernah melakukannya beberapa kali, hanya saja dengan Bai Luna......

.... Ah.. dia merasa asing. Dia tidak mengenal gadis itu dengan baik. Jadi haruskah mereka saling berciuman?

"Ternyata benar tuan muda Zhong adalah laki-laki polos yang tidak berpengala... Oh..ow... "

Luna begitu terkejut ketika Chenle tiba-tiba menarik pinggangnya mendekat. Tubuh Luna seketika menempel dengan tubuh Chenle. Dan wajah lelaki itu terlihat tidak bersahabat. Tampaknya Luna benar-benar sudah menyinggungnya.

"Sudah aku bilang aku ini ga polos. " Satu tangan Chenle melingkar di pinggang Luna sementara tangannya yang lain menarik dagu gadis itu.

Luna cukup kesulitan menenangkan diri dari keterkejutannya. Gadis itu mencoba tetap terlihat tenang dan mengikuti alur yang dibuat oleh Chenle.

Lelaki itu bergerak mendekat, deru nafasnya yang lembut bisa Luna rasakan, begitu juga tatapannya yang tampak tenang. Detik berikutnya dia bisa merasakan sesuatu yang lembut menyentuh bibirnya. Luna reflek memejamkan mata, merasakan setiap lumatan di bibirnya.

Chenle bukan tipe laki-laki yang agresif, dia juga bukan sosok yang kasar. Meskipun bibir Luna asing baginya tapi lelaki itu tetap berlaku sangat lembut.

Tangannya yang semula diam kini mulai bergerak naik dan turun menyentuh punggung Luna dengan sentuhan yang menggelikan. Sementara tangannya yang lain sudah berada di belakang kepala gadis itu, menjaga agar Luna tidak menjauhkan kepala darinya.

Awalnya Chenle hanya berniat untuk memberikan ciuman singkat, tapi apalah daya, Luna terlalu ahli dalam merespon setiap lumatannya hingga Chenle tidak bisa berhenti. Lelaki itu melakukannya lagi dan lagi hingga nafasnya telah mencapai batas.

Ciuman keduanya pun terlepas. Meninggalkan jejak basah di sekitar bibirnya. Luna menatap Chenle sementara Chenle pun begitu, lalu seperti ada hubungan telepati, keduanya mendadak tertawa bersamaan.

"Wow.. itu tadi luar biasa." Kata Chenle.

"Kalau gitu lakukan lagi di lain waktu." Balas Luna.

"My pleasure, miss Bai. But... I want to try it one more time now."

Gotcha !!!
Luna tersenyum menang. Lelaki itu telah terpengaruh dalam candunya. Dan Luna akan pastikan kalau Chenle tidak akan bisa keluar dari sana.

"Sure daddy."

Gadis itu tidak sungkan melingkarkan tangannya di leher Chenle. Lalu pergulatan bibir mereka kembali di mulai.

Kali ini semuanya berjalan tanpa rasa canggung. Setiap lumatan yang saling berbalas terasa semakin panas. Dan dua tangan yang kini tak bisa diam, mengusap dan meremas mencari pelampiasan.

Chenle mengangkat tubuh Luna dan membawa gadis itu dalam gendongannya, ciuman mereka sama sekali tidak terlepas ketika dia berjalan dengan hati-hati ke arah ranjang.

Chenle menurunkan Luna disana, menindih tubuh gadis itu dengan perlahan  dan dalam posisi yang pas.

Ciuman itu sudah hampir berubah menjadi cumbuan ketika sesuatu dalam kantung celana Chenle bergetar. Lelaki itu reflek berhenti, menatap Luna beberapa saat sebelum mengeluarkan benda itu dari dalam saku celananya.

'ah.. sial.'

Luna mengumpat di dalam kepalanya ketika membaca nama Gao Yuen tertera di ponsel Chenle.

Luna tidak akan membiarkan itu, dia dengan lancang meraih ponsel Chenle dan meletakkannya di bawah bantal. Selanjutnya dia kembali merayu Chenle dengan sebuah kecupan nakal yang sangat mengundang lalu di sambut sebuah senyuman manis dari Chenle.

"Dasar gadis nakal. "

Lelaki itu tidak marah meskipun Luna telah berlaku lancang. Dia yang memang telah bosan dengan kekasihnya dengan mudah melupakannya dan kembali terfokus pada gadis yang dengan berani menggodanya.

"Aku akan menghukummu lain waktu. "

"Think about that later. Now let's play daddy...."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TAKE ME DADDY !! | ZHONG CHENLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang