We'll end it all : Revenge

5 3 2
                                    

2024, Paris, Perancis.

* Di restoran eropa, sore hari.

Di tahun 2024 Minju berusia 25 tahun sedangkan Wonbin berusia 24 tahun. Tapi entah mengapa pria itu sangat cepat melupakan hal-hal yang berkaitan dengan Minju.

" Astaga Wonbin akhirnya kamu melanjutkan perusahaan papamu juga. "

" Iya Tante. "

" Tante pikir kamu ga tertarik jalanin perusahaan Jaejoong disini. "

" Ish mama ini. "

" Wonbin mau jagain Ningning, sekaligus mau ngajak Ningning serius. "

" Uhuk-uhuk. "

" Jangan bercanda ishhh. "

" Saya serius kok. "

" Baguslah kalau gitu, saya tunggu undangan pernikahan kalian. "

Wonbin tersenyum sambil menggenggam tangan Ningning lalu menganggukkan kepalanya, setelah lama berbincang-bincang mereka memutuskan untuk kembali ke rumah.

.
.
.

* Di rumah Wonbin, Perancis.

Saat Pria itu kembali ke rumah, tiba-tiba pembantu nya menyodorkan sesuatu untuk pria tersebut. Dan membuat Wonbin kebingungan.

" Apa ini? "

" Nona muda mengirimkan ini pada anda. "

" Wonhee? "

" Bukan, katanya dia ingin mengembalikan barang-barang ini. "

" Orang aneh itu lagi. "

" Orang aneh? "

" Jangan menerima apapun darinya. "

" Karena saya tidak akan mengambilnya. "

Wonbin pun melemparkan kardus itu keluar rumah, sedangkan seseorang bersembunyi disana. Ia bersembunyi di dekat tembok yang megah itu.

" Dia benar-benar melupakan ku? "

" Apa yang terjadi padanya...

Minju berjalan pergi meninggalkan bangunan mewah itu dan beranjak masuk ke mobilnya, ia menaruh jam nya di kotak dan ingin berada di waktu masa sekarang.

Wanita itupun menarik rem tangannya lalu mobilnya berjalan pergi meninggalkan rumah itu, Minju membawa mobilnya menuju apartemen miliknya.

" Rasanya lelah untuk kembali ke masa lalu, sebaiknya aku disini dulu."

Wanita itupun memarkirkan mobilnya dan berjalan masuk ke apartemen. Ia ingin melanjutkan pekerjaannya yang berantakan itu.

Di apartemen Minju, sore hari.

Minju melepaskan mantelnya dan ia menyeduh kopi untuk teman nya mengerjakan pekerjaannya, tak lupa ia menggigit sandwich yang ia buat tadi siang.

Dengan jari-jarinya yang lentik itu ia menggoreskan pensil ke kertas gambarnya dengan manis, ia menggambar dengan penuh teliti dan telaten itu.

Minju cepat sekali berubah pikiran dulu ia ingin berkuliah di korea tapi sekarang ia menjalankan usaha desain baju milik neneknya dulu, butik nya terkenal dan tersebar di berbagai daerah Eropa.

Pukul 2 pagi ia baru menyelesaikan desain baju nya. wanita itupun tertidur di ruang tengah dengan lelap, karena Minju sangat sibuk dengan pekerjaannya akhir akhir ini.

Love 119 :  Black world [ Short story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang