Mannequin

7 3 4
                                    

" Beresin atau curiga kalau gua terlibat dalam pembunuhan sekeji itu? "

" Maksud lo? "

Wonbin pun menarik tangan Minju agar keluar dari balik sofa itu, kemudian ia berjalan mendekat dan membuat Minju berjalan mundur.

Wonbin pun tersenyum tipis dan ia mengerahkan tangannya yang  membentuk pistol ke atas jidat wanita itu.

" Bang. "

" Jika aku yang membunuh Ningning apa urusanmu? "

" APA YANG KAU LAKUKAN DISINI! "

" Kau ingin mencari kebenaran siapa pembunuh Ningning? "

" Sayang jawab aku. "

" Aku tahu kamu kembali ke kepolisian dan menjadi seorang detektif. "

" ITU TIDAK BENAR. "

Wonbin pun menatap Minju lalu ia membisikkan sesuatu pada wanita itu dan membuat Minju gemetaran.

" Aku tahu semuanya tentangmu. "

" Shutt, berhentilah berbohong. "

" Kau gila? "

" LEPASKAN AKU. "

Wonbin pun melihat Minju yang ketakutan itu, pria itu pun memegang lengannya dan meremasnya. Seketika itu Minju merintih kesakitan.

" Apakah pikirmu aku adalah seorang psikopat? "

" Ini sangat lucu, hanya karena aku pernah berpacaran dengan wanita itu aku di tuduh membunuhnya. "

" T-tidak kau bukan psikopat. "

" Kau benar, jika aku psikopat mungkin aku sudah membunuh mu terlebih dahulu. "

" Bagaimana? kau ingin aku menjadi psikopat. "

" Tidakkkkk lepaskan aku, ini sakit. "

" Melepaskan mu? sakit? aku bahkan belum melakukan apapun. "

" Kita sebentar lagi menikah. "

" AKU TIDAK MAU. "

" Apa katamu?

" AAAA SAKITTTT LEPASKAN AKUUUU. "

" Kau HARUS menikah denganku. "

Wonbin pun mendorong wanita itu ke lantai lalu Minju berlari pergi sambil menangis, pria itupun menggebrak mejanya.

" Dasar wanita bajingan. "

" Jika aku tidak mencintaimu sudah ku bakar hidup hidup kau. "

.
.
.

" Nona kenapa. "

" Bibii, Minju takut bii. "

" Kenapa takut kenapa. "

" Tolong keluarin Minju dari--

" Minju kenapa bi? "

Ucap Wonbin yang datang dari arah tangga itu, Minju pun berlindung kebelakang badan bibi Song itu. Sontak pembantu tersebut di buat bingung dengan situasi ini.

" Gatau tuan, dia tiba-tiba ketakutan. "

" Kamu kenapa ju. "

"... "

" Bibi kesana dulu ya non. "

" Kamu kenapa. "

" Jangan sentuh, aku mau pulang ke macau. "

" Loh kenapa? "

" Kamu pasti kecapean ya, yuk Wonbin anter ke kamar. "

" Oh ya tadi ada yang nitipin ini ke kamu. "

Love 119 :  Black world [ Short story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang